Bulan Gosong 🌚 #2

629 7 0
                                    

"Kamu jangan ngomong gitu aku jadi tambah malu ih kamu mah." Gumam Irene yang masih bisa didengar Dahyun dan Irene menundukkan kepalanya agar wajahnya yang memerah tidak dilihat muridnya.

"Ih sayangku malu - malu tapi mau." Goda Dahyun.

"Kamu sekali lagi ngomong gitu gak akan aku lanjutin nih pelajaran IPA nya." Ancam Irene dan Dahyun langsung membalas dengan gelengan kepala.

"Jangan dong. Kalau gak dilanjutin aku akan tetap paksa kamu untuk lanjutin pelajaran IPA nya." Jawab Dahyun.

"Ya aku gak mau lah."

"La kan kamu udah goda aku terus bikin adik aku bangun. Jadi mau gak mau kamu harus tenangin dia. Pokoknya gak ada penolakan sama sekali. Kamu harus tanggung jawab." Balas Dahyun dan Irene hanya bisa pasrah dan memutar bola matanya malas.

Irene sedikit kecewa karena tadi dialah yang memulai dan memancing muridnya.

"Iya iya ini aku lanjutin kok kamu tenang aja yang pasti kamu akan ketagihan dan menyukai pelajaran IPA dari aku." Irene kembali memasukkan junior Dahyun pada mulutnya.

UHUK!

Irene tersedak karena junior Dahyun yang ukurannya besar dan panjang bahkan terukir urat - urat kejantanan disana.

Setelah fokus memainkan junior Dahyun dengan mulutnya, Irene merubah posisinya menjadi duduk menjadi diatas paha Dahyun dan tak lupa mereka saling bertukar liur atau berciuman menyalurkan perasaannya masing - masing.

Irene mengangkat pinggulnya dan tangan kanan Dahyun memegang juniornya sendiri. Diarahkannya junior itu ke lubang kenikmatan untuk semua kaum adam.

Irene menurunkan pinggulnya secara perlahan dan dia merasakan benda keras dan besar perlahan masuk ke dalam lubangnya.

Dirasa ujung junior Dahyun sudah masuk, Dahyun melepaskan genggaman tangannya dan beralih ke pinggang Irene. Dahyun membantu Irene untuk memasukkan juniornya.

"Aaaahh... Hiks..." Irene meneteskan air matanya karena tak sanggup menahan rasa sakit pada lubangnya yang sudah dimasukin oleh Dahyun setengah bagian.

"Ssstt... Jangan nangis sayang." Dahyun menenangkan Irene dan mengusap air mata yang mengalir Dimata indah gurunya.

"Sa - sakit Dahyun. Hiks..." Ucap Irene memeluk tubuh Dahyun dan menangis diceruk leher Dahyun.

"Pelan - pelan aja masukinnya sayang. Aku gak akan kasar mainnya kok." Dahyun menenangkan Irene dengan cara mengusap punggung mulus gurunya.

Mereka butuh waktu lama untuk memasukkan junior Dahyun sepenuhnya. Setelah dirasa junior Dahyun telah masuk sepenuhnya, Dahyun tidak langsung menggerakkan pinggulnya melainkan mereka menjeda permainan mereka dengan lumatan - lumatan penuh cinta dari ke dua insan yang saling menyembunyikan perasaannya.

Dahyun meremas kedua gunung kembar milik Irene yang bentar lagi akan berubah hak milik.

Setelah beberapa saat mereka saling melumat sampai melupakan adik kecil yang perlu dipuaskan.

Dahyun menatap Irene meminta izin untuk menggerakkan juniornya keluar masuk ke lubang Irene. Irene yang paham dengan tatapan Dahyun hanya bisa menggangguk sebagai jawaban kalau dirinya mengizinkan Dahyun memulai permainannya.

"Tapi pelan - pelan ya. Punya kamu terlalu besar dan bikin punya ku sedikit sakit dibuatnya." Peringat Irene.

"Iya aku mainnya gak kasar. Aku tau punyaku besar dan pasti akan menyiksa untuk pasanganku saat berhubungan denganku." Ucap Dahyun dan irene pun hanya menganggukkan kepalanya.

Dahyun secara halus dan hati - hati menggerakkan pinggulnya naik turun dan Irene juga membantu pergerakan pinggul Dahyun.

Mobil sedan mewah warna hitam milik Dahyun tersebut menjadi saksi atas 'Bulan Gosong' yang mereka lakukan didalam mobil. Tak lupa mobil Dahyun menjadi saksi desahan kenikmatan antara guru dan murid yang sama - sama memiliki perasaan yang sama tetapi gengsi untuk mengutarakannya.

.
.
.

"Nih Dahyun kemana sih! Dari tadi dipanggil malah gak kelihatan batang hidungnya.!" Kesal Ryujin karena Dahyun sedari tadi dipanggil untuk mengikuti perlombaan masa jeda di sekolahnya.

"Entah. Gue juga dari tadi gak lihat tuh anak monyet." Balas Chaeyoung tak peduli.

"Ryujin, Chaeyoung, Jinny, Wheein, Lisa." Panggil Bu Joy yang juga guru baru dan salah satu sahabat Irene.

"Eh? Iya dalem gimana Bu?" Tanya mereka ber-5 kompak.

"Saya cuman mau tanya sesuatu sama kalian." Ucap Joy.

"Mau tanya apa Bu kalau boleh tau?" Tanya Lisa dan diangguki kepala setuju teman - temannya.

"Apa kalian lihat Bu Irene?" Tanya Joy dengan komuk panik.

"Gak Bu. Dari tadi kami gak lihat Bu Irene sama Dahyun." Balas Jinny jujur.

"Dahyun?" Joy mengulang kata 'dahyun' yang sempat diucapkan teman - teman Dahyun.

"Iya Bu."

"Kira - kira kalian udah gak lihat Dahyun dari jam berapa?" Tanya Joy kepo.

"Kita sadarnya sekitar jam 9 sih Bu. Tapi yang lebih pastinya kita gak tau jam berapa." Balas Wheein sambil sesekali melirik teman - temannya.

"Ya udah kalau gitu. Makasih ya anak - anak ibu ke kantor lagi." Joy pergi meninggalkan mereka semua dengan pertanyaan - pertanyaan tak masuk akal di otaknya.

Sesampainya Joy di kantor guru, Joy masih terdiam memikirkan jawaban - jawaban yang masuk akal untuk pikirannya.

"Dahyun gak kelihatan udah jam 9 dan Irene juga udah gak kelihatan jam 9. Mereka ada hubungan apa? Kenapa mereka gak ada disekolah sama - sama jam 9?  Kenapa bisa pas banget? Wah gue udah gak bisa berfikiran positif tentang dua orang itu." Gumam Joy pelan karena tak mau guru lain mendengarnya.





















[4 - Des - 2022]

IG: salsabilafahrunnisa1
















BERSAMBUNG . . .

My Teacher My First Love || DahreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang