#20

122 7 7
                                    

Skip 9 bulan kemudian. Kini Irene dan dahyun sedang mempersiapkan keperluan buah hati mereka. Diperkirakan anak mereka akan lahir 2 Minggu lagi. Mereka tak sabar menunggu malaikat kecil dalam keluarga kecil mereka terutama Irene yg telah lama sangat menginginkan buah hati tetapi tak kunjung diberi dan pada kesempatan kedua ia benar-benar diberi kesempatan dari Tuhan untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya.

"Dahyun." Panggil Irene.

"Ya kenapa sayang?" Tanya dahyun.

"Kamu mau anak kita nanti cowok apa cewek?" Tanya Irene yg membuat dahyun memberhentikan aktifitasnya.

"Jujur kalau aku sih maunya anak cewek tapi kalau Tuhan kasihnya anak cowok gapapa sih kan kita bisa bikin lagi." Jawab dahyun enteng.

"Enteng banget tuh mulut kalau ngomong." Ucap Irene memutar bola matanya.

"Hehe gapapa yank banyak anak banyak rejeki." - dahyun.

"Iye iye." - Irene.

"Kenapa kamu tanya itu?" - dahyun.

"Gapapa tanya aja soalnya feeling aku nanti bakal cowok." - Irene.

"Kok bisa?" - dahyun.

"Ya gak tau namanya juga feeling." - Irene.

Saat mereka sedang berbincang-bincang santai sembari dahyun mempersiapkan kamar untuk anak mereka, tiba-tiba Irene merasakan nyeri yg amat mendalam dibagian perutnya. Dahyun yg menyadari ada yg tidak beres dengan istrinya pun lantas langsung menuntun Irene menuju mobil dan segera melajukan mobilnya menuju RS terdekat.

Disepanjang jalan Irene terus mengerang kesakitan dan tak lupa ia juga mencakar atau bahkan menjambak dahyun sehingga menimbulkan bekas meras dikulit dahyun.

Sesampainya di RS dahyun segera memanggil dokter dan suster yg bertugas. Dengan segera dokter dan suster tersebut langsung membawa Irene menuju ruang persalinan. Dahyun menunggu di luar ruangan yg tertutup berselang 5 menit pintu tersebut terbuka kembali dan menampakkan suster berdiri di depan pintu.

"Permisi dengan suami pasien?" Tanya suster itu.

"Iya saya suaminya." Jawab dahyun.

"Tolong ikuti saya. Pasien ingin ditemani suaminya selama proses persalinan." Ujar suster.

"Hm."

Kemudian dahyun mengikuti arah langkah suster itu guna menemani istrinya. Dahyun tersenyum manis tatkala menatap manik mata istrinya yg kini menjadi candu baginya. Irene membalas senyuman dahyun tak kalah manisnya dengan tatapan sayunya.

Dahyun berjongkok disamping branker Irene dengan tangan kanan yg menggenggam erat tangan Irene dan tangan kirinya mengelus lembut surai rambut istrinya.

"Aku yakin kamu kuat. Kamu istri sekaligus ibu yang sangat kuat dan sangat berarti. Kini kamu sedang mempertahankan nyawamu demi malaikat kecil kita yang sebentar lagi akan hadir dalam rumah tangga kita. Malaikat yang 9 bulan kita tunggu-tunggu kehadirannya dan 9 bulan juga yang akan mewarnai hidup rumah tangga kita. Kita telah menunggunya cukup lama dan kini malaikat kecil itu akan lahir ke dunia dan akan menjadi awal kebahagiaan kita. Aku yakin kamu pasti bisa. I love you my wife and mother of my children." Ucap dahyun memberi semangat tak lupa ia mencium kening istrinya cukup lama.

Skip aja kali ya proses persalinan irene kali ini. Kini Irene telah dipindahkan ke ruang inap VVIP yg memang dipesan oleh jeongyeon alias papa mertuanya karena ia ingin privasi anak, mantu, dan cucunya terjaga dengan aman.

"Utututu lucu kali ponakan gue yang satu ini. Cantik banget sih jadi bocil bogel nya pasutri gak tau diri ini." Ucap Joy yg sedang menggendong anak dahren yg berjenis kelamin perempuan.

My Teacher My First Love || DahreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang