Joy terdiam dimejanya sembari menatap kosong laptop di depannya. Dia masih memikirkan tentang Irene dan Dahyun.
"Woi! Napa lu?" Tiba - tiba seseorang menggebrak mejanya membuat Joy tersadar dari lamunannya.
"Astaga lu Napa kagetin gue dah? Dah tau jantung makin hari makin tua malah dibikin kaget." Kesal Joy pada orang di depannya.
"Lagian lu gue lihat dari tadi murung mulu. Kayak banyak pikiran aja. Padahal mah lu gak pernah mikir." Balas orang tersebut dengan komuk julit.
"Heh Mo! Lu kira gue gak punya beban pikiran hah?! Asal lu tau seharusnya yang bilang gitu itu gue bukan lu. Disini lu yang gak pernah mikir ya. Enak aja ngatain gue gak pernah mikir segala." Balas Joy kesal sembari menunjuk jari telunjuknya di muka Momo. Ya Momo guru baru sama seperti Irene dan Mina.
"Santai dong gue cuman becanda kali. Emang Lu lagi mikirin apaan sih?" Tanya Momo.
"Gak!" Jawab Joy singkat dan terkesan ngegas.
"Ilih lu gak usah bohong sama gue kali. Gue udah lama temenan sama lu Joy. Gue tau kalau lu lagi mikirin sesuatu." Memang Joy dan Momo sudah berteman dari mereka masih duduk di bangku SMP sampai sekarang.
"Gue... Gue sebenarnya mikirin Irene." Jawab Joy lesu.
"Ada apa sama Irene? Bukannya dia baik - baik aja. Dia kan juga berangkat ke sekolah terus Napa lu pikirin?" Tanya Momo yang memang gak tau sama sekali.
"Irene hilang!" Jawab Joy ngegas.
"What the f... Lu gak salah ngomongkan?"
"Lu bisa gak omongan lu lu jaga. Kita lagi di lingkungan sekolah bego."
"Sorry sorry. Lagian lu bikin gue kaget aja sih. Emang Irene hilang gimana?" Tanya Momo lagi karena pertanyaannya belum dijawab Joy.
"Irene gue cariin dari tadi gak ada. Gue udah keliling sekolah dan hasilnya sama aja." Jelas Joy lesu.
"Terus lu udah cari di parkiran mobil? Biasanya dia kalau berangkat ke sekolah selalu bawa mobilnya kan." Usul Momo.
"Udah dan mobilnya gak ada."
"Masak sih gak ada? Berarti dia pergi dong?" Ucap Momo heboh.
"Gak." Joy menggelengkan kepalanya.
"Maksud lu?"
"Gue lupa kalau Irene hari ini gak bawa mobil. Mobilnya baru diservis dan belum selesai dari kemarin sore. Hehe sorry gue lupa soalnya." Balas Joy dengan cengiran tanpa dosanya.
"Uwasu Ju Joy." Momo melototkan matanya kesal.
"Inget mo. Lu itu guru dan harus bersikap dan berkata baik dan sopan. Takut anak didik lu pada ngikutin jejak gurunya." Ceramah Joy.
"Lagian lu bikin kesel gue aja sih."
"Namanya juga orang lupa mau gimana lagi coba. Lu aja juga senengnya lupa terus berujung bengong seharian."
"Gak usah bahas masalah itu lagi! Gue malu kalau bahas itu lagi." Setelah itu Momo pergi meninggalkan Joy yang tengah asik tertawa terbahak-bahak.
.
.
.Selepas pulang sekolah, Joy masih belum menemukan keberadaan Irene dan kabar dari temannya itu. Udah puluhan kali Joy menghubungi Irene tapi satu pun tidak ada balasan dari Irene. Hak itu membuat Joy makin khawatir. Begitu juga pada sahabat - sahabat Dahyun. Mereka juga sudah berulang kali menelepon Dahyun dan mengirimnya beberapa pesan tapi hasilnya nihil. Dahyun tak mengangkat panggilan tersebut dan tak membalas satu pesan pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My First Love || Dahrene
RomanceVote, Comment, and Follow sebelum membaca. Menceritakan seorang siswa yang mencintai gurunya sendiri. Dia tau jika gurunya sudah memiliki suami tetapi siswa tersebut tetap kekeh ingin mendapatkan cinta dari gurunya. Siswa itu bernama Yoo Dahyun. Ana...