Any chance that you given

3.3K 448 158
                                    

Chapter 21

Aksa tidak menanggapi hal yang Mayu ucapkan kemarin siang dan tetap berjalan meninggalkan si dominan begitu saja setelah Mayu mengungkapkan hal tersebut. Aksa kembali tidak mengerti dengan keinginannya. Secara mendadak mendapatkan pengungkapan perasaan yang mana konteksnya sangat tidak jelas tentu menimbulkan berbagai pertanyaan di kepalanya. Apa sebetulnya diinginkan Mayu pada Aksa, sampai sekarang hati dan otaknya masih belum menangkap secara jelas maksud dari perkataan Mayu. Sampai-sampai membuat Aksa dihinggapi perasaan bimbang untuk menyatakan keluar dari The Edge. Aksa masih ingin tau perasaan Mayu padanya.

Kenapa harus Aksa yang bertanggung jawab dengan perasaan laki-laki itu, lalu perasaan yang bagaimana? Kenapa Mayu yang punya perasaan sementara Aksa yang harus ikut mengurusinya.

Mayu’s feeling is not Aksa business!

Berkali-kali otaknya menyatakan hal demikian untuk mencegah kembalinya perasaan berharap di hatinya, namun yang namanya orang sudah jatuh hati sangat sulit untuk berpikir menggunakan logika. Dimana pernyataan tegasnya kemarin ketika merasa begitu sakit dipermalukan Elena? Kenapa sekarang Aksa berubah lagi menjadi tulang lunak dan tidak teguh terhadap pendiriannya?

Seharusnya dengan Aksa yang kini menjadi trending topik di seluruh hotel bisa membuat dirinya semakin memiliki keyakinan untuk out. Berkali-kali diliriknya surat pengunduran diri dari posisi internnya yang sudah tercetak secara apik dan terlipat rapi di dalam sebuah map. Hanya karena penasaran dengan perasaan Mayu, hatinya kembali meragu.

God, please help me to decide..

Aksa menghembuskan napasnya lelah. Otaknya meminta untuk berhenti namun hatinya mematahkan perintah di kepalanya. Aksa terdiam cukup lama, namun apabila ditunda lagi, sampai kapan dirinya akan tetap pasrah dan menerima dihina-hina sedemikian rupa. Aksa masih memiliki perasaan dimana dirinya juga patut mendapat penghargaan.

Kaki Aksa tiba-tiba melangkah keluar dari office MICE, sepertinya anak itu sudah memiliki keputusan bulat untuk keluar dari perusahaan yang membawanya pada titik ini. Aksa kembali mengingat-ingat pertemuannya pagi tadi bersama Elena, wanita itu tetap arogan dan tidak ada itikad baik sedikitpun untuk meminta maaf sedikitpun. Apabila membunuh orang merupakan hal yang bisa dilakukan secara halal, maka Aksa tanpa ragu melempar wanita itu ke dalam samudra. Sekalian memanggil megalodon untuk mencabik-cabik tubuh ringkih milik Elena.

Ditambah dengan Mayu yang juga sama tidak memberinya penjelasan mengenai perasaan apa yang harus Aksa pertanggung jawabkan untuknya. Saat berpapasan dengan Elena pagi tadi Aksa sama sekali tidak menyapa wanita itu. Bahkan dengan berani Aksa juga turut mengacuhkan Mayu. Berharap mereka berdua sadar, namun seharusnya Aksa tau untuk tidak berharap demikian pada kedua orang yang sama-sama tidak sehat itu.

Hanya Tari, Bright dan Sammy yang seperti biasa selalu menanyakan keadaannya. Hari ini Aksa masih bisa bekerja seperti biasa namun hatinya seolah memblokade dari awal dan berusaha untuk tidak memperdulikan apapun lagi. Aksa sibuk meyakinkan hatinya dengan mengatakan bahwa Mayu dan Elena tidak akan berpengaruh di hidupnya lagi setelah ini.

Dengan langkah yakin, Aksa menemui dan  berbicara pada Vegas mengenai rencana pengundurannya dari posisi yang sekarang. Keputusannya sudah bulat. Aksa sudah mengantongi dukungan penuh oleh teman-temannya dan juga senior baik hatinya. Mereka semua tidak mau Aksa sampai tersiksa lebih lama lagi sehingga akan menghormati apapun keputusan yang anak itu lakukan. Aksa bahkan akhirnya menyerah dan menghubungi kedua orangtuanya dan meminta untuk dicarikan tempat magang di Jakarta. Aksa sampai berpikir untuk kembali ke tempat orangtuanya.

Meskipun pada akhirnya dua bulan ini berakhir sia-sia dan Aksa tidak berhasil menyelesaikan masa magangnya dalam waktu yang ditetapkan kontrak, namun rasanya tidak ada penyesalan sedikitpun dalam hatinya. Memang salah satu sumber masalah yang menyebabkan Aksa fed up ada pada Mayu, akan tetapi Aksa tidak menyalahkan laki-laki itu sepenuhnya. Pengalaman dan ilmu yang Mayu berikan juga begitu berharga untuknya. Bahkan bukan hanya tentang pengalaman dalam operasional dan skill di dunia kerja, namun meliputi pengalaman hidup tentang perasaan.

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang