Nobody know except you

3.4K 445 131
                                    

Chapter 12

Mayu memandang wajah tenang Aksa yang tertidur damai di sampingnya. Lima belas menit pertama ketika duduk di kursi pesawat, Aksa sudah mengeluarkan Airpods dan langsung menyumpal telinganya lalu memejamkan mata. Apakah anak ini takut ketinggian sehingga menyebabkannya buru-buru tidur? Hal itu yang menjadi pertanyaan Mayu di benaknya.

Tangan Mayu yang sedari tadi sibuk dengan iPadnya langsung membetulkan selimut Aksa yang hampir terjatuh. Tidak sengaja tangannya bersentuhan langsung dengan kulit wajah Aksa yang terasa lembut, membuatnya tanpa sadar kecanduan dengan tekstur kulit itu. Mayu kini telah berani mengusap-usap pipi Aksa secara halus dengan gerakan perlahan. Mayu tidak tahu dari mana dirinya mendapat dorongan untuk berani menyentuh Aksa. Namun persetan dengan dorongan dari mana itu, Mayu betul tidak kuat menahan keinginannya untuk bersentuhan dengan Aksa.

Belum lama menikmati kegiatannya, tubuh Aksa menggeliat membuat Mayu menghentikan hal yang dirinya lakukan. Tidak lama setelah itu, Aksa kembali tenang di tidurnya akan tetapi Mayu tidak lagi menyentuh-nyentuh Aksa. Sebagai gantinya, pria dominan itu hanya memperhatikan wajah Aksa dengan begitu lekat. Mayupun tidak tahu mengapa rasanya ia betah berlama-lama menghabiskan waktunya memandang wajah manis anak itu.

Apabila dalam keadaan kalem dan damai seperti ini rasanya Mayu ingin mengatakan bahwa Aksa memiliki visual wajah yang menjadi favouritenya. Garis wajah yang indah dengan dagu lancip dan mata bulat besar bersinar apabila terbuka. Entah sejak kapan visual yang seperti Aksa begitu menarik seluruh perhatiannya.

Ataukah Mayu tertarik hanya dari fisik?

Itu yang bisa dirinya rasakan saat pertama kali melakukan interview bersama Aksa, anak itu betul-betul memiliki sesuatu yang menurut Mayu tidak dimiliki siapapun. Ratusan ribu orang pernah ditemui sepanjang hidup Mayu, namun dengan tanpa ragu dirinya bisa mengatakan bahwa yang seperti Aksa hanya satu. Keindahannya rupa yang tidak realistis namun nyata dipertontonkan Aksa pada dunia. Tanpa sadar, semakin lama Mayu mengenal anak itu, kini perhatiannya tidak hanya berpacu pada fisik namun di susul dengan rasa tertarik Mayu pada segala sifat dan karakter Aksa. Hal yang juga sama tidak dipahaminya dimulai dari kapan. Mayu hanya merasa bahwa adrenalinnya sering tiba-tiba terpacu tinggi untuk membuat Aksa selalu menurut padanya.

Tentu saja berhasil, siapa yang berani melawan dominasi yang dimiliki Mayu? Awalnya Mayu merasa puas, namun lama kelamaan kepuasan itu terasa semu. Aksa tidak betul-betul menurut dan takhluk padanya. Anak itu terpaksa melakukan itu karena kewajibannya yang berstatus bawahan, sementara Mayu adalah headnya. Dan Mayu menyadari itu semenjak Aksa walk out tanpa ragu dari ruangannya di minggu pertama anak itu menjadi intern. Tidak pernah sekalipun ada yang berani melakukan itu selama sepak terjangnya menjadi seorang pimpinan dan dengan beraninya Aksa mematahkan sejarah itu.

Mayu yang sering semena-mena dan memperlakukan karyawannya dengan tidak manusiawi sebetulnya hanya mencari sebuah validasi, dimana dirinya merasa sangat puas ketika orang-orang takhluk dan tunduk pada perintahnya meskipun hal tersebut didapatnya hanya karena kewajiban. Mayu tidak perduli orang-orang akan mencemohnya dibelakang karena yang Mayu butuhka adalah mereka manut di depan matanya.

Namun pada Aksa, ketika anak itu tunduk karena Mayu adalah atasannya, sama sekali tidak memenuhi hasrat puasnya. Mayu mencoba mencari-cari dan menemukan hal apa yang sesungguhnya dirinya inginkan dari Aksa dengan terus-terusan menekan anak itu. Selalu meletakannya di tempat yang salah juga merupakan triknya untuk menari jawaban. Namun semakin Aksa terlihat salah, semakin Mayu tidak puas dengan itu dan malah berbalik menyakitinya. Entah apa sebabnya.

Dalam kurun waktu tersebut, Mayu mulai sadar bahwa bukan tunduk yang seperti itu yang diinginkan Mayu dari Aksa. Laki-laki itu ingin Aksa takhluk dalam segala aspek yang dimiliknya, bukan lagi sekedar kewajiban.

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang