INTERLUDE - MILEAPO [COMPLETED]

All the truth

Chapter 33

Mayu hanya merasa aneh dimana Aksa bertingkah diluar kebiasaannya. Semenjak tadi sore keduanya kompak meninggalkan office bahkan sebelum jam biasa mereka pulang. Mayu yang terbiasa meninggalkan office di atas pukul tujuh malam, begitupun Aksa. Memang keduanya tidak literally yang bersamaan, tentu Mayu pergi terlebih dahulu setelahnya disusul Aksa dan karyawan MICE lain yang memanfaatkan keadaan tersebut. Sebetulnya Mayu sibuk seperti biasanya dirinya berperan sebagai seorang Senior Manager. Pula karena waktu acara peluncuran product perhiasan dan berlian pak Hartono sebentar lagi akan dilaksanakan, tepatnya hari kamis nanti harusnya membuat laki-laki itu berkali lipat lebih sibuk. Namun kenyataannya laki-laki itu meninggalkan officenya lebih awal.

Mayu tidak pernah terlihat lenggang seperti saat ini. Apabila tidak sibuk di officenya atau berdiskusi venue dengan Theo, bapak pimpinan MICE itu akan meeting dengan klien di luar. Senin yang chaos dan rush seharusnya mampu menahan Mayu di office bahkan hingga tengah malam, ditambah hanya ada Willis karena Elena masih belum cukup fit untuk kembali bekerja, akan tetapi Mayu tetap bisa pulang lebih awal. Satu-satunya alasan yang kuat adalah karena permintaan Aksa. Mayu sebetulnya masih tidak mengerti mengapa hanya pada Aksa, Mayu terlihat memiliki banyak waktu luang. Apakah karena rasa sayangnya pada anak itu membuat Mayu rela mengorbankan hal-hal krusial? Mayupun tidak tau jawabannya secara pasti. Tentu belum banyak yang menyadari bahwa Mayu meletakan seluruh perhatiannya pada Aksa, hanya orang-orang tertentu yang memiliki kepekaan dan rasa kepo yang tinggi. Pimpinan tidak punya hati itu memang terlihat sangat aneh saat jatuh cinta.

Aksa berpakaian seadanya karena hanya itu yang tersedia di kotak lokernya. Kemeja sage green dengan celana krim. Sesungguhnya tidak begitu terlihat seadanya, anak itu mempesona dalam balutan pakaian apapun. Kris sangat mendadak memberitahukan padanya bahwa laki-laki itu sudah berada di Bali dan ingin bertemu Mayu. Tentu saja hal tersebut membuat Aksa cukup kalang kabut. Dirinya memang ingin agar masalah Mayu segera lurus dan tidak berkelok kelok kusut seperti sebelumnya, tapi apabila terlalu cepat seperti ini, Aksapun tidak bisa menyiapkan dirinya dengan proper.

Hal lain yang membuat pikiran Aksa tidak tenang adalah bagaimana Mayu akan menyikapi penjelasan Kris nantinya. Apakah laki-laki itu akan bersikap datar seperti biasa atau terlonjak senang karena setelah sepuluh tahun berlalu akhirnya terbukti bahwa dirinya tidak bersalah. Atau Mayu dengan segala sifat defensifnya akan berbalik membalas dendam dan melaporkan Kris pada pihak yang berwajib karena merasa nama baiknya tercemar selama ini?

Segala scenario sudah Aksa pikirkan. Aksapun tidak serta merta bekerja sendirian, anak itu sudah menghubungi Maxime terlebih dahulu untuk malaporkan proses rencana mereka. Maxime tidak banyak berkomentar karena sesungguhnya dominan itu bahkan tidak menyangka pula bahwa Kris siap dalam waktu yang bahkan kurang dari dua hari.

“Kamu pastikan saja Mayu duduk tenang dan tidak mendadak menghajar Kris di tempat.”

Hanya itu yang Maxime sampaikan padanya. Menyusul Mayu ke Bali tentu hal yang sedikit mustahil bisa dirinya lakukan, karena Maxime sudah kembali ke Singapura. Kalaupun bisa, paling cepat mungkin tibanya besok, sementara besok Kris juga juga harus balik ke Jakarta. Banyak hal yang harus dirinya persiapkan tentu saja. Satu-satunya cara adalah Aksa yang mendampingi Mayu sendirian. Dan lagipula itu Aksa, Maxime yakin Mayu akan lebih terkendali apabila bersama orang yang selama ini mendapat banyak perhatiannya.

Tidak salah apabila berharap namun mereka menghadapi manusia yang hatinya sering berubah-ubah.

Aksa overthinking sungguh, meskipun terasa sudah mengenal Mayu namun Aksa juga tau bahwa emosi Mayu sering mendadak melonjak tinggi. Otaknya berpikir cepat, apa kiranya yang bisa dirinya lakukan untuk mengendalikan emosi Mayu. Apakah merayunya dan memberikan banyak love treat juga termasuk cara? Aksa hanya khawatir nanti Mayu lepas kendali dan memukul Kris seperti ketakutan Maxime. Kisah akan kembali rumit apabila hal itu sampai terjadi.