I know the best

3.3K 466 137
                                    

Chapter 34

Permasalahan Mayu dan juga Kris semalam nyatanya tidak tuntas begitu saja. Aksa menunggu di depan apartemen Mayu hingga tengah malam namun laki-laki itu betulan tidak memperdulikan sekitarnya. Aksa dengan tidak rela meninggalkan Mayu sendirian namun apabila misinya diteruskan malam itu, dirinya tidak akan mendapatkan apapun karena Aksa pikir Mayu membutuhkan waktu untuk berpikir. Aksa memutuskan pulang ke apartemennya dengan si mas yang setia menunggunya di ruangan depan. Aksa tidak banyak bicara kala itu, tubuhnya tergerak memeluk tubuh Mario yang lebih besar daripada dirinya. Aksa akhirnya menyerah malam itu, menangis tanpa suara dan mengatakan bahwa dirinya sudah tidak kuat menahan segalanya seorang diri.

Aksa juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya di hadapan Mario lebih lama lagi. Kenyataannya, Aksa tetap merasa sakit ketika Mayu dibenci dengan tuduhan palsu. Namun apakah masnya nanti akan bisa menerima kenyataan bahwa Mayu tidak bersalah? Aksapun tidak yakin dapat meluluhkan masnya agar berkenan untuk bertemu Mayu. Lagi-lagi Aksa memikirkan laki-laki itu. Sangat sulit untuk Aksa tidak mencampuri urusan Mayu padahal beberapa jam lalu Aksa sudah memutuskan bahwa kini giliran Mayu yang berjuang untuk menyelesaikan konflik dan intrik di hidupnya. Namun keinginan Aksa kini berubah lagi. Didasari oleh kekhawatiran yang besar pada Mayu. Aksa yakin laki-laki itu membutuhkan kekuatan dan dukungan kuat agar mampu menggerakkan hatinya dan menghadapi semua permasalahannya.

Alasannya hanya satu, Aksa mencintai Mayu dan tidak tau sejak kapan rasa itu bisa menyebabkan Aksa rela mengorbankan segala hal. Mungkin cintanya pada Mayu tidak akan pernah terbalas apabila Mayu masih belum berdamai dengan masa lalunya ditambah tugasnya menjadi lebih banyak karena Mario yang berkonflik dengan Mayu memiliki cinta yang besar pada Celina.

Please your help, God.

Mario mempertahankan sikap bungkamnya hingga Aksa sudah mampu mengendalikan tangisnya. Mario tidak berkomentar lebih banyak bahkan setelah Aksa mengatakan bahwa sekarang hanya menginginkan Mayu. Begitu dahsyatnya pengaruh Mayu dalam hidup Aksa. Mayu satu-satunya orang yang membuat Aksa sampai mau berjalan sejauh ini. Bahkan tidak pada Reno—si cinta pertama namun tidak pernah mampu membuat Aksa ingin berjuang sekeras ini. Aksa tidak berbohong bahwa Mayu merupakan satu-satunya cinta yang sangat ingin dirinya perjuangkan.

“I want him to the bone..”

Meskipun malam itu Aksa berkata jujur pada Mario namun Aksa tidak siap untuk menunggu reaksi penolakan masnya. Mungkin Maxime telah menyiapkan segala bukti yang membebaskan Mayu dari segala tuduhan pemerkosaan tersebut namun Aksa tetap sanksi terhadap penerimaan Mario. Apabila Aksa memiliki cinta yang gila bersama Mayu hingga tidak ada logika, maka masnya memiliki hal yang sama pada Celina. Masnya bahkan tidak bisa berpikir rasional hingga kini seolah membuktikan bahwa perasaan masnya sudah dalam tahap tidak waras alias gila.
Segala sifat buruk Mayu dapat Aksa maafkan mungkin begitupula dengan Mario pada Celina. Mereka berdua sama saja apabila menyangkut orang yang mereka cintai.

Anak itu memilih meninggalkan Mario di ruang depan dan menyendiri. Tubuhnya berteriak lelah dan ingin beristirahat namun rasa mengganjal di otak dan hatinya tidak kunjung menghilang. Sibuk memikirkan Mayu. Apakah laki-laki itu baik-baik saja? Apa yang Mayu lakukan sekarang? dan segala jenis pertanyaan yang keseluruhan isinya tentang Mayu. Betapa khawatirnya Aksa kini. Dirinya bahkan meninggalkan Mayu dalam masa yang kritis seperti tadi, namun meskipun Aksa bertahan hingga subuh di depan pintu apartemennya, Mayu tidak akan mempersilahkan dirinya untuk masuk sampai mungkin dirinya tenang. Mayu memang begitu jahat karena membiarkan Aksa berkonflik pada batinnya sendiri.

****

Pagi-pagi sekali bahkan jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Aksa sudah tiba di kantornya. Tidurnya tidak nyenyak sama sekali. Bisa dikatakan Aksa mungkin melewatkan jam tidurnya karena otaknya tidak mampu beristirahat. Waktu terus-terusan berjalan dengan lambat. Diliriknya beberapa kali pintu masuk office MICE. Satu persatu seniornya sudah tiba. Hanya tatapan kecewa yang Aksa layangkan karena Bright yang memang biasanya datang paling akhir sudah standby di mejanya. Sosok Mayu tidak juga kunjung muncul. Hati Aksa diliputi perasaan kacau kembali. Sarapan yang dibawakan Willis untuknya bahkan sama sekali tidak Aksa sentuh. Tangannya memang sibuk menyelesaikan tasklistnya namun jiwanya seolah tidak ada di tempat. Jauh menembus dimensi lain dan memikirkan Mayu.

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang