Let me think about it

3.4K 463 93
                                    

Chapter 10

Memang tidak ada yang benar-benar mengerti sifat Mayu. Selama ini yang dirinya tunjukkan pada khalayak adalah segala sifat tidak tersentuh dan perfectionistnya. Bahkan pada teman yang sudah lama dikenalnya, Mayu tetap konsisten dengan karakternya yang demikian. Namun pada seorang anak intern yang notabene belum lama saling mengenal, Mayu terpacu untuk memamerkan keahliannya dalam memainkan tali gas motor.

Sebetulnya pertanyaan Aksa malam sebelumnya bukanlah sebuah hinaan, namun hanya sebuah penyaluran rasa kesalnya dikarenakan Mayu terlihat tidak begitu bisa memakai benda beroda dua tersebut namun tetap memaksakan diri.

Siapa sangka hal itu membuat Mayu ke-trigger untuk melakukan sebuah pembuktian bahwa dirinya sempurna dan dapat melakukan segala hal. Mayu bahkan dengan sengaja mencari informasi pukul berapa Aksa akan tiba di hotel, guna mencari moment yang pas untuk dirinya datang bersamaan dengan tibanya Aksa di hotel. Dan itu berhasil.

Hal yang dilakukan Mayu pagi tadi tentu saja menjadi sebuah trending topic di The Edge selama berjam-jam. Bukan hanya di MICE namun terdengar hingga ke departemen lain. Mayu terkenal sebagai laki-laki dengan segala sifat ekslusifnya, dan sangat jarang berkenan melakukan aktivitas keluar apabila tidak menggunakan mobil ber-AC.

Namun tadi pagi, laki-laki dominan itu betul-betul memamerkan keahliannya menggunakan kendaraan type trail. Dan hal yang membuat wanita serta para carrier tambah terpesona adalah bagaimana Mayu tetap tampak berkarisma menggunakan motor tersebut padahal masih menggunakan jas dan sepatu pantofelnya.

Jujur Mayu yang tadi itu mampu menembus pertahanan Aksa yang semula naksir Gangga. Hampir saja Aksa kembali oleng ke Mayu. Mirip sekali dengan kita bukan? Sebentar kesana, sebentar lagi balik ke bias yang pertama. Namun Aksa kembali mengingat betapa iblisnya sifat Mayu sehingga segala rasa terpesona Aksa menguap tanpa sisa tak lama setelah itu.

****

Office MICE terlihat lenggang, sebagian dari karyawan di sana tengah keluar mengurusi persiapan event. Di office hanya tertahan Bright, Tari, Sammy dan beberapa orang lainnya. Aksa juga tidak terlihat bayangannya karena khusus sore ini Mayu berbaik hati mengajaknya melihat venue art and jewelry exhibition yang akan diadakan nanti malam.

"Sam, kamis nanti pak Mayu akan ke Jogjakarta meeting sama pak Raka."

Sammy yang masih focus terhadap keyboardnya sementara Bright tampak dongkol karena tidak ada tanggapan dari teman pergibahannya itu.

"Bestie, tanggapin gue kek." Keluh Bright sementara Sammy masih bodo amat. Pekerjaannya masih banyak dan ogah buang waktu untuk Bright. Apalagi Elena meminta file laporan yang dikerjakannya agar selesai sore ini membuat Sammy tambah tak mengacuhkan Bright. Tari yang sedari tadi fokus dengan inquirynya akhirnya menanggapi Bright karena kasihan terhadap pria dominan pembawa gossip panas tersebut.

"Ya terus kenapa, Bright? Wajarlah pak Mayu keluar kota. Lagipula masih di Indo, ke Eropa juga biasa aja. Kan kerjaan dia memang gitu."

"Ya lo gatau aja pak Mayu bakalan ngajak siapa." Jawab Bright acuh, rada kesal juga karena merasa tidak ada yang memperhatikannya.

"Palingan ngajak Elena lagi. Kayak kita gatau pak Mayu aja." Sahut David yang berada di kursi pojok. Ternyata ada orang keempat yang join di pergibahan bestie itu.

"Bukan, ko. Ngajak Aksa bapak itu."

"Hah? Serius lo?"

Bright terkekeh kecil, mendengar keterkejutan beberapa orang di sana.

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang