Why are you?

3.7K 441 207
                                    

Chapter 28

Keanehan terjadi di MICE semenjak sabtu lalu, dimana Aksa yang mabuk dirawat penuh cinta oleh Mayu. Siapa saja dapat menyimpulkan demikian ketika mereka dengan jelas menyaksikan bagaimana Mayu terlihat sangat mengkhawatirkan internnya. Bahkan banyak staff-staff departemen lain mulai mempertanyakan hubungan special diantara pimpinan dan bawahan tersebut. Sebetulnya tidak aneh apabila Mayu memulai tertarik dengan seorang karena personal branding laki-laki itupun tidak baik. Hanya saja, ini pertama kalinya Mayu terlihat sangat terang-terangan pada public bahwa dirinya meletakan seluruh atensi pada seseorang, terlebih itu pada Aksa.

Anak itu cukup popular di The Edge, selain karena memang sangat ganteng dan look delicious, anak itu juga hangat dan friendly. Tidak pernah gengsi melakukan pekerjaan apapun dan type orang yang mudah disukai meskipun hanya dari senyumannya. Tampan dan elegan dengan aura positif yang tumpah ruah. Pasti anak itu memang berasal dari keluarga yang penuh cinta. Mereka  hanya menyayangkan Aksa yang dipepet oleh orang seperti Mayu—sebetulnya banyak yang jauh lebih terang-terangan dari Mayu dalam mendekati Aksa, hanya saja yang mendapat banyak spotlight tentu saja Mayu. Jawabannya simpel, Aksa terlihat lebih responsive dengan laki-laki itu tanpa sadar, meskipun lebih banyak bad drama namun seolah-olah Aksa memang selalu berpusat pada Mayu.

Memang perasaan suka tidak bisa diperkirakan, namun kini mereka tengah membicarakan Mayu, laki-laki dominan yang cukup ‘sangar’ dan dingin itu juga memiliki track record playboy. Hal tersebut tentu menjadi perbincangan hangat, berharap sekali mereka agar anak baik-baik seperti Aksa menemukan laki-laki yang memiliki spesifikasi lebih baik daripada Mayu. Aksa hanya terlihat lugu dan naif. Kasihan apabila orang seperti Aksa berakhir hancur karena sifat tidak terselamatkan Mayu tersebut.

Celakanya, ketakutan mereka sudah terlambat, bahkan sekarang Aksa sudah tercebur dalam lingkaran setan yang mengelilingi Mayu. Namun Aksa tidak selugu yang mereka pikirkan, anak itu tau seberapa high value dirinya sehingga tidak akan secara hardcore memperlihatkan betapa sukanya anak itu pada Mayu seperti Elena yang malah terkesan murahan. Elegance of manner? Definisi yang tepat untuk Aksa.

Pagi itu semuanya berjalan teratur seperti biasanya. MICE tetap rush meskipun sudah hampir weekend. Aksa yang sudah tiba di office tersebut mulai memanaskan dirinya untuk membalas email klien. Tari juga sudah tampak sibuk meskipun mulut wanita itu mengunyah sarapannya. Tak lama setelah itu mulai berdatangan staff-staff lain. Diikuti Willis terakhir. Langsung saja dominan satu anak itu meletakkan paper bag yang dibawanya di meja Aksa.

“Seperti biasa. Breakfast dulu ya, dek.”
Ucap Willis sambil pukpuk kepala Aksa, anak itu sedikit menghindar agar tidak timbul gossip yang membuatnya mendapat kesan buruk.

Bocil.”

Ucap Willis sambil tertawa, laki-laki itu mengerti kenapa Aksa sampai bertindak demikian. Meskipun Aksa belum pernah terlihat menunjukkan ke publik rasa sukanya pada Mayu, namun tentu saja Willis mengerti bahwa Aksa ingin menjaga perasaan Mayu. Bahkan dirinya merupakan orang yang menyarankan Aksa untuk segera menyatakan perasaannya pada Mayu.

“Punya saya mana pak?”
Tanya Tari di samping Aksa.

“Saya pesankan sekarang, ya. Saya lupa.”
Ucap Willis membuat Tari tertawa.

“Bercanda pak. Tapi bisalah ini dipertimbangkan.”
Ucap Tari lagi, Willis melemparkan senyum manisnya.

“Tapi gak jadi ah. Pak Willis into ke Aksa aja.”
Sambungnya, lagi-lagi Willis tertawa dan sekarang agak kencang karena masih banyak yang berpikir dirinya memiliki perasaan khusus pada Aksa.

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang