The problem is you

3.7K 461 200
                                    

Chapter 25

Lembutnya music rindik kombinasi angklung mengalun indah di telinga setiap orang yang hadir dalam venue berdekorasi mewah bertema khas Indonesia itu. Jarum menunjuk tepat pukul lima sore dan tamu-tamu mulai berdatangan. Raka dan istrinya terlihat berdiri di dekat venue utama dan menyalami klien-kliennya yang hadir dalam exhibition yang dicetuskan perusahaannya. Laki-laki itu tampak berkarisma dengan kemeja batik bermotif kawung. Begitu juga dengan  tamu-tamu undangan lainnya yang memakai pakaian bertema serupa.

Mayu sedari tadi berdiri memastikan semuanya sempurna. Dirinya yang sebagai penyedia jasa layanan tentu saja tidak ikut serta memakai dresscode tersebut. Laki-laki itu tetap memakai pakaian sebagaimana mestinya seorang manager hotel. Jas dengan motif gradasi krim dan menggelap di bagian bawah membuatnya berjuta kali tampak berkarisma dan modis secara bersamaan.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan pakaian Aksa, anak itu memakai kemeja dan celana berwarna hitam dengan blazer berwarna ivory tampak sangat manis dengan headset dari handy talkie yang terpasang di telinga kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hal tersebut berbanding terbalik dengan pakaian Aksa, anak itu memakai kemeja dan celana berwarna hitam dengan blazer berwarna ivory tampak sangat manis dengan headset dari handy talkie yang terpasang di telinga kanannya. Mayu sebetulnya sangat sibuk, banyak hal yang harus dirinya pastikan berjalan lancar, namun lagi-lagi dirinya tidak berkonsentrasi dalam bekerja karena tidak bisa mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari Aksa.


Bukan tanpa alasan Mayu berlaku demikian, hal itu dikarenakan Willis yang selalu berdiri di samping Aksa layaknya ajudan membuat Mayu mengutuk kehadiran laki-laki itu. Kalau tau Willis akan berpotensi menganggu Aksa seperti lalat, seharusnya Mayu tidak pernah menerima laki-laki itu sebagai executive di departemennya.

Memang secara khusus Mayu meminta agar seluruh teamnya untuk tetap standby di venue. Bukan hanya sebagai budak hotel, namun ikut serta sebagai penikmat exhibition. Hal itu merupakan undangan resmi dari Raka yang notabene penyelanggara pameran fashion dan batik hari ini. Sultan Jogjakarta itu hanya ingin memberikan rasa penghargaannya pada team-team yang membantu Mayu dalam kelancaran acaranya. Hal itu juga didasarkan Raka yang  juga merupakan sepupu dari dominan tersebut. Akan tetapi, sampai kapanpun Mayu akan menyembunyikan fakta itu rapat-rapat. Tidak ingin orang lain berpikir bahwa dirinya memanfaatkan privilege  keturunan padahal kenyataannya karir yang Mayu capai saat ini merupakan usahanya kerasnya. Tidak mau ada sangkut paut dengan Mahadi, apalagi Moeis.

Mayu memang cukup tersulut amarah dan kesal dengan keakraban Willis dan Aksa yang entah mengapa tidak pernah terpisah tersebut sementara dirinya tidak bisa melakukan hal apapun untuk menghentikan mereka. Mayu mencoba mengalihkan pikirannya dengan menghampiri eyangnya yang terlihat sangat berbeda hari ini. Apabila biasanya laki-laki sepuh itu berpenampilan santai layaknya aki-aki pada umumnya, untuk saat ini karismanya sebagai seorang businessman and old money terlihat kental. Eyang putrinya juga tidak kalah anggun dengan kebaya berwarna lembut dan kamben batik, ditambah dengan selendang dengan motif serupa yang tersampir di bahunya. Sanggul wanita senior itu juga tidak kalah cetar, cukup lah apabila dipanggil Kanjeng Mami.

INTERLUDE  - MILEAPO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang