11. MUST

2.5K 105 2
                                    

"lapar bro" Ucap Aldo memegang perut nya.

"Tinggal pesen bejir, susah amat idup lo" Ujar Naka, padahal dari tadi mereka berada dikantin.

"Gak lo liat tuh sg Aldo kayak orang susah, tumben tumbenan galau mulu akhir akhir ini" Sahut Aksa seraya memakan gorengan.

"Eh enak aja, itu tuh gue gak galau yah" Jawab Aldo cepat.

"Terus apa kalau bukan galau?" Tanya Haqqy menoleh.

"Cuma people random aja, bentar lagi juga jedag jedug" Ucap Aldo dengan bangga nya memakai kaca mata hitam yang berada di saku nya tadi.

"Si anjing emang" Cibir Haqqy melempar kan botol Aqua kosong ke wajah Aldo.

"Woi Aldo kayak nya kalau lo lomba mirip babi, babi nya juara dua" Ucap Aksa terkekeh.

"Bangke, songong bet lo ke baginda kayak gue" Sahut Aldo dengan percaya dirinya.

"Heh Aldo denger nih" Ucap Naka.

"Pertama lo goblok"

"Kedua lo tolol"

"Ketiga lo goblok banget anjing" Ucap Naka ikut melempar botol kepada Aldo.

"Lucknuth lo semua emang, akan gue hadapi hidup ini dengan nyalain lagu di Spotify" Ujar Aldo.

"Itu yang di sudut ga siap siap dah bucin nya" Ucap Aksa yang melihat Bara dan Sheila yang ada di meja sudut kantin.

"Pacaran kok disudut sudut, ta bahaya ta" Sahut Naka terkekeh.

"Hah?" Ucap Aksa, Haqqy, dan Aldo bersamaan.

"Maksudnya?"

"Anjing lo betiga, capek gue komunikasi sama manusia zaman megantropus" Ucap Naka.

    Sedangkan disisi lain Bara yang kini tengah duduk di samping Sheila, sembari menatap gadis itu yang sedang fokus pada makanannya.

    Bahkan kecantikan Sheila pun tak luput meski makan sekalipun, bisa bisa benar benar gila Bara dibuat nya.

"Kalau Reyna nyakitin lo kayak tadi lawan jangan diam" Ucap Bara menyingkirkan rambut gadis itu agar tidak terkena makanan.

"Lawan gimana kan dia kakak kelas" Jawab Sheila menoleh menatap Bara.

"Kalau dia tampar lo, tampar balik sekalian patahin tangan dia"

"Enteng banget ngomong nya" Jawab Sheila kembali memakan makanan nya.

"Nanti pulang ada acara?" Sheila mengangguk.

"Aku mau ke mall sama Deera" Ucap Sheila.

"Batalin, sama gue aja" Ucap Bara, membuat Sheila diam sejenak.

"Tapi aku udah janj-"

"Pulang sama gue hari ini, urusan lo sama temen lo tinggal lo batalin, besok masih ada hari" Ucap Bara, membuat Sheila sedikit kesal.

"Besok aja ya kak?, hari ini aku ud-" belum sempat lagi Sheila bicara, langsung di potong oleh Bara.

"Yaudah, jangan harap besok tangan tangan sama kaki lo baik baik aja"

"Oke aku pulang sama kak Bara!" Final Sheila membuat Bara tersenyum.

"Janji?"

"Iya aku janji" Jawab Sheila kesal, membuat Bara terkekeh.

    Dapat Sheila sadari, Bara ternyata tampan, sangat tampan mulai dari hidung mancung, rahang tegas, bahkan aroma Bara juga harum, wajah tampan itu membuat Sheila mendadak gugup kali ini.

    Bara bangkit dari tempat duduk nya, dan mengambil gadget berlogo Apple milik Sheila.

"Kalau lo ingkar janji gue banting" Ucap Bara mengelus rambut Sheila pelan sembari tersenyum sebelum pergi dari sana.

    Ingin rasanya Sheila memakI wajah tampan milik Bara namun tak  berani, emang dasar pola pemikiran nya Bara terkadang sangat mencerminkan kaum fir'aun.

-END-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B.J'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang