dear my Wife

nangis aja, sayang

Felix menangis karena selalu mengingat masa lalunya.

Hyunjin menyadari hal itu.

"Fel, kenapa? Gara gara tadi si Jeje, ya?"

"Engga kok" ujar Felix sambil menangis.

"Apa jangan-jangan, lo nangis gara gara dulu gue nyulik lo terus maksa lo buat jadi pacar gue?"

"How do you know?"

"Tuhkan, udahlah gausah dipikir"

Tangisa Felix pecah begitu saja.

Hyunjin yang panik dan tidak tau apa yang harus dilakukan, ia lebih memilih untuk memeluknya.

"Nangis aja, sayang...jangan di pendam"

*
*
*

22.34

Felix membangunkan Hyunjin yang sedang tidur.

"Hah? Kenapa, sayang? Perlu bantuan?"

"Gue gabisa tidur"

"Jam berapa sekarang?"

"Setengah 11"

"Main hape aja gih, gue juga gatau mau ngapain"

"Males"

Felix memeluk Hyunjin.

Hyunjin memainkan ponselnya sembari mengelus rambut Felix.

Felix tertidur dalam pelukan hangat Hyunjin.

"Lah, tidur. Gue juga mau tidur, ah"

Hyunjin tertidur secara tiba-tiba.

*
*
*
12.34

"Kak, aku takut...temenin aku dong"

"Kenapa sih? Kenapa kamu gapernah nyari hiburan sendiri? Pasti aku terus"

"Karena kakak itu sumber kebahagiaan Jeje!!" Seru Jeongin.

Felix tak sengaja mendengar itu.

"Eh, em, kamu cari hiburan sendiri, ya?"

"Kenapa, kak? Kan aku lebih suka kalo ada kakak!"

"Aku sibuk, maaf ya"

Hyunjin menutup teleponnya.

"Kenapa lo ga temenin dia aja?"

"Aish fel, gue gasuka sama dia apalagi emaknya. Suka bandingin lo sama Jeje"

"Lo, ga tersinggung, kan?"

"Engga sama sekali. Tapi, kalo lo selingkuh, gue tabok lo anjing"

"E-eh"

"Iya, ga becanda gue"

"Coba deh tabok si Jeje"

Hyunjin menantang Felix untuk memukul Jeongin.

"Takut anak orang nangis"

"Kalo misalnya gue yang bikin lo nangis Sampe teriak? Gimana?"

"Itu...em"

"Gimana hayo?"

"Em...lupain aja, ayo kita makan"

*
*
*
Tbc.