please!

35 7 0
                                    

Felix pergi keluar rumah untuk menemui Karina. Ia sadar bahwa ia tak diperbolehkan untuk pergi keluar rumah.

"Anterin gue dong, gue takut" Tanya Felix.

Hyunjin tersenyum manis melihat Felix. Ia langsung pergi menuju mobil bersama Felix.

*
*
*
"Udah sampe nih, sana"

"Ga mau ikut?"

"Gue kan cuman anterin doang, ngapain ikut?"

"Maksud gue tadi, gue minta lo anterin gue buat ketemu sama Ning Ning bareng bareng, ga gue doang"

"Mau gak? Gue itung lho yaa. Satu...du-"

"Iya gue ikut"

"Ayok"

*
*
*
"Rin! Lixeu! Maafin gue... Gue bener bener ga sadar ngelakuin itu. Maaf ya, Hyunjin. Bikin lo khawatir..."

"Ngapain juga maafin orang- SAKIT ANJIR"

Felix langsung mencubit paha Hyunjin. Ning Ning hanya terkekeh karena menurutnya itu benar. Mengapa ia harus dimaafkan? Ia sudah tak berguna, ia sudah membuat orang khawatir, ia sudah membuat dirinya hancur.

"Maaf ya udah nyulik lo..."

"Gapapa, gue udah maafin kok" ujar Felix.

"Maaf ya rin, gue malah nyuruh lo buat deketin Hyunjin."

"aku udah maafin kok"

"Hyunjin..."

"Hm?"

"Maaf ya...bikin lo khawatir. Gue tau lo udah punya Felix. Tapi gue malah nyuurh Karina buat deketin lo"

Hyunjin melihat Felix. Felix hanya tersenyum, yang berarti Felix mengijinkan Hyunjin untuk memaafkan Ning Ning.

"Gue maafin."

"Yaudah, gue masuk dulu ya, bye"

"Bye" semua mengucapkan bersamaan.

*
*
*
16.58

"Lix, lo mau apa?"

"Terserah"

"Terserah terus. Kalo gaada, sebagai gantinya kita main."

"H-hah? Gue gatau mau apa"

"Oke, kita main."

"Ga mau!"

"Ga! Harus mau!"

"Kenapa?! Gue ga mau! Udah dibilang gamau!!!" Suara teriakan Felix membuat semua orang melihat mereka berdua.

Hyunjin menarik tangan Felix pergi ke arah mobil. Felix tampak duduk di pangkuan Hyunjin.

"Kalo udah pengen, malah menggoda ya" ujar Hyunjin.

Hyunjin tak banyak bicara, ia langsung melumat bibir Felix itu. Hyunjin terus meraba tubuh Felix.Hyunjin terus meraba tubuh Felix.

Lalu, Hyunjin menjilat telinga Felix. Felix mendesah karena geli.

"U-udah, ahh"

"Oke, sekarang, lo mau apa?"

"Terserah"

"Jangan terserah dong, cantik. Gue bingung nih"

"Yaudah, ke rumah aja"

"Lho? Kok ke rumah? Gamau beli baju?"

Felix berpikir sebentar, lalu ia mengangguk.

"Yaudah, ayok"

"Gitu dong"

*
*
*
19.56

Mereka berbelanja terlalu banyak sehingga mereka kelelahan. Mereka memilih untuk pulang.

"Capek"

"Sama, lix. Ga lo doang"

"Pulang aja, yok"

"Iya-iya"

*
*
*
"Lo kayaknya capek banget. Besok, gue aja yang beresin rumah."

"Paling besok udah gak capek, gausah gitu lah"

"Ditolongin malah nolak, stress"

"Terus? Masalah?"

"Engga sih, tapi gue mau beresin rumah sendirian"

"Ga boleh!"

"Yaudah"

*
*
*
Tbc.

dear my Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang