but-

29 5 0
                                    

Hyunjin mengajak Felix untuk pergi ke cafe.

Tetapi, Felix tak bisa berjalan. Jadi, Hyunjin menggendongnya.

Karina datang ke cafe juga. Felix dan Hyunjin duduk bersama Karina.

"Rin, si Ning Ning gapapa, kan?"

"Tenang aja Lix, gapapa"

Hyunjin merangkul pundak Felix. Yeji juga datang ke cafe.

"Helo, tumben jarang chat di grup. Ada gossip baru lho" ujar yeji kepada Felix.

"Hah? Gatau gue, gue arsip chat nya"

"Haiya, padahal gossip nya lagi panas banget, buruan deh liat"

"Nanti aja"

Hyunjin hanya menjadi nyamuk diantara mereka berdua.

"Gue pesen dulu ya"

"Ikut- aw"

"Lo kan gabisa jalan, udahlah biar gue aja"

Yeji terkejut mendengar hal itu.

"Wait, k-kalian ngapain?! Kok bisa?"

"Gue mau integritas"

"Integritas apaan?" Tanya Karina.

"Itu lho yang tanya jawab"

"Qna? Gatau gue" Karina sedikit bingung dengan apa yang diucapkan yeji.

"ITU NAMANYA INTEROGASI GOBLOK" seru Felix.

"NAH IYA INTEROGASI"

"Jadi, lo ngapain aja sama Hyunjin? Hah?!"

"Gaada"

"JAWAB ATAU GUE BUANG LO KE LUBANG BUAYA"

"GA NGAPA-NGAPAIN ANJIR"

"apa iya? Sini, bisik dulu"

"G-gue udah berhubungan badan sama Hyunjin" bisik Felix.

"HAH?! YANG BENER LO? LO-LO UDAH BERHUBUNGAN BA-"

"jangan keras keras, ji. Gue malu"

"Anjir"

*
*
*
11.34

Felix tampaknya kedinginan.

"pake jaket, nih"

"Punya siapa?"

"Gue lah, siapa lagi"

"Makasih ya"

Hyunjin mengacak acak rambut Felix.

"Iya. Sama-sama, cantik"

*
*
*
"Udah nyampe, sini gue gendong"

"Makasih"

"Iya"

*
*
*
"Lo tidur dulu aja, mungkin besok udah ga sakit-"

"Selama lo ga minta jatah ke gue" sambung Felix.

"Aish, iya iya, gue janji ga bakal minta jatah lagi"

"Janji, ya?"

"Iya iya, gue janji"

"Okay, eum, wanna kiss?"

"Of course, why not?"

Hyunjin melumat bibir Felix atas dan bawah. Mereka sangat menghayati.

Felix mendapatkan telepon dari temannya. Felix menghiraukannya.

Hyunjin melepaskan lumatan itu.

"Sayang"

"Kenapa, njin?"

"Gue pengen nikah sama lo tapi gatau di restuin atau engga"

"Coba aja dulu, kalo bisa sih lo telpon aja nyokap lo, kan nyokap lo belum mati"

"Yaudah sih"

*
*
*
08.34

"Hem, halo Hyunjin, mana calon istrimu?"

"Bentar ya, ma. Aku panggilin dulu"

Hyunjin memanggil Felix dan Felix datang dengan keadaan baik-baik saja.

"Lho? Lo bisa jalan?" Bisik Hyunjin.

"Iya, lumayan" jawab Felix sambil berbisik.

"I-ini ma"

"Gak! Mama ga setuju"

"Tapi ma, dia baik dia rajin masa mama gamau nerima dia?"

"Mama ga restuin kamu sama dia. Jeongin, masuk"

Hyunjin dan Felix sangat terkejut mendengar nama Jeongin. Apakah dia mengkhianati Felix?

"M-maaf Hyunjin, aku udah nolak tapi-"

"Diam! Hyunjin sayang, mama restuin kamu sama Jeongin."

"Tapi ma! Dia kan udah punya pacar?"

"Hah?! Enggak kok, dia bohong ma"

"Baiklah, mama beri kamu waktu satu bulan, lebih dari satu bulan, kamu akan terpaksa menikah dengan Jeongin."

"Tapi ma, aku kan sayang sama Felix."

"Tidak peduli. Ayo, Jeongin"

"iya Tante"

Ibu Hyunjin dan Jeongin sudah pergi. Apakah, ini saatnya diskusi?

"Lix, gue minta maaf ya soal tadi. Gue bener bener gamau nikah sama dia."

"Gapapa Hyunjin, bahagia aja sama dia, gue juga ya ga terima, tapi mau gimana lagi?"

Hyunjin memeluk Felix. Hyunjin tak dapat menahan air mata.

*
*
*
"finally, I saw his nature"

*
*
*
Ibu Hyunjin sengaja menaruh kamera di rumah Hyunjin. Ingin mencari tau sifat Felix. Jeongin sudah mengasih tau sifat Felix. Akan tetapi ibu Hyunjin tak percaya dengan omongan Jeongin.

*
*
*
Cam 1:

"Hyunjin, mau makan apa? Biar gue bikinin deh"

"Terserah"

"Okey"

*
*
*
"Ini, dimakan ya. Gue mau ke kamar dulu"

"Oke"

*
*
*
Cam 2:

"Dear diary, aku sebenarnya sayang sama Hyunjin. Tapi, ibunya ga ngerestuin aku sama dia. Jujur, nyesek sih. Seharusnya aku dibunuh, bukan dirawat, yasudah aku selesaikan dulu, bye -lflx"

"Nah, gue taruh di lemari aja"

"Gue mau tidur sih, tapi harus beresin rumah. Gue beresin aja"

*
*
*
Cam 1:

"Gue beresin-"

"Udah di beresin, istirahat aja sana"

"Makasih ya"

"Sama sama, cantik"

*
*
*
"Hm, dia kayak nya cocok sama anak saya, tapi lihat dulu"

"Lihat aja Tante, Felix tuh orang baik, setia, rajin, mending restuin aja, kan kasian Felix."

"Iya ya, temenin saya ke rumahnya"

"Oke Tante"

*
*
*
"Hyunjin"

"Kenapa lagi sih ma? Iya iya, Hyunjin tau mama ga restuin aku sama Felix."

"Ga ga, sebenernya mama berubah pikiran"

"Kenapa ma?"

"Udah lah"

*
*
*
Tbc.

dear my Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang