Chapter 3 : Kerja Sama

8 0 0
                                    

*pov campuran

Setelah memutuskan untuk bekerjasama, aku dan Hyunsuk pergi menjelajahi gudang ini. Tapi bahkan setelah berjalan selama beberapa waktu kami masih tidak dapat menemukan ujung dari ruangna ini. Hanya seberapa besar gudang ini?

Karena mungkin rasa sepi dan bosan, Hyunsuk membuka pembicaraan padaku, " Ngomong-ngomong paman, bagaimana kau terjebak di tempat ini? "

" Yah, aku hanya melakukan aktivitas sehari-hari ku bekerja. Saat pulang aku menemukan isi rumahku hanya berisi ruang hitam dan ruang itu menarik ku masuk. Saat membuka mata, aku menemukan diriku di ruangan putih dan menjelajah sebelum menemukan pintu yang mengarah ke Gudang ini "

" Itu mirip dengan bagaimana aku tiba di ruangan ini, hanya saja saat itu aku masih di sekolah dan saat itu guru menyuruhku untuk mengantarkan barang ke gudang hanya untuk menemukan kalau isi gudang itu adalah ruang hitam juga sebelum aku dikirim ke ruangan putih. Dari kesimpulan yang kubuat, sepertinya ruangan hitam itu adalah kunci untuk keluar dari sini dan karena tempat tujuan kita berdua itu sama, ada kemungkinan orang lain juga terjebak di tempat ini. "

" Yah jika memang ada orang lain, kuharap mereka baik-baik saja. Mungkin saja kita akan bertemu salah-satunya nanti "

" Semoga mereka orang baik. Ngomong-ngomong apa yang dari tadi paman bawa " ucap Hyunsuk sambil melirik kardus yang kubawa.

" Ini? ini sumber makanan kita. Aku menemukan ini di salah satu rak kosong sebelumnya. Apakah kau tidak melihat satupun kardus selama perjalanan mu tadi? "

" Aku sepertinya melihat beberapa, hanya saja saat itu aku fokus untuk mencari jalan keluar " ucap Hyunsuk sambil menggaruk kepalanya.

" Tidak masalah, jika kau melihat lagi kau bisa mengambilnya "

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan sambil memiliki percakapan kecil, dengan ini kami juga dapat saling mengendurkan kewaspadaan dan membangun sebuah kepercayaan.

Di perjalanan kami akhirnya menemukan beberapa kotak, yang isinya adalah paket 12 makanan ringan, 5 buah tas, 1 terpal, 2 monitor, 8 gulung tali rafia, dan sebuah katana. Kami membaginya semuanya diantara kami, karena kami telah menemukan tas, tidak perlu untuk membawa kardus kemana-mana lagi. Dan saat kita menemukan katana, Hyunsuk memutuskan untuk memberikannya padaku dengan syarat jika menemukan senjata selanjutnya dia yang akan memegangnya.

Yah, tidak peduli pada syarat itu. Bukti bahwa Hyunsuk berani menyerahkan senjata padaku itu hanya berarti bahwa ia memutuskan untuk percaya padaku. Melihat itu aku tersenyum kecil dan membawa katana tanpa penolakan.

Saat kami memulai perjalan kembali, kami akhirnya bertemu dengan orang ketiga. Itu adalah seorang wanita dewasa dengan ciri khas orang kaukasia. Saat wanita itu melihat kami, dia tampak ketakutan saat memegang tongkat besi dengan gemetar, jadi kami berusaha menenangkannya.

Setelah beberapa waktu, akhirnya wanita itu memutuskan untuk ikut dengan kelompok kami. Kami juga memberikannya tas dan beberapa perbekalan kami untuk mengendurkan kewaspadaannya. Hanya setelah beberapa waktu menjelajah bersama, wanita itu mulai sedikit membuka dirinya untuk berkomunikasi denganku dan Hyunsuk.

Ngomong-ngomong, dari informasi yang kudapatkan, wanita itu bernama Olivia Natalie yang berasal dari USA. Olivia sendiri memiliki situasi yang sama saat dia tiba ditempat ini. Dia menemukan ruangan hitam saat membuka ruang kerjanya.

Karena kami adalah orang pertama yang ia temui di tempat ini, ia aktif bertanya baik itu mengenai tempat ini ataupun hal-hal lainnya. Jika itu Hyunsuk, ia sangat aktif menjawab mungkin karena tertarik dengan wanita ini, yah bagaimanapun Olivia sendiri adalah seorang wanita yang sangat cantik, tidak heran jika Hyunsuk merasa tertarik padanya.

~~~

Pict Olivia Stepanie

Pict Olivia Stepanie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Backdoor : Survival WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang