Chapter 13 : Obat Ajaib?

0 0 0
                                    

( *pov campuran )

Setelah menjelajah selama beberapa jam, kelompok Lan memutuskan untuk beristirahat. Selama penjelajahan sebelumnya kami bertemu dengan beberapa entitas, beberapa entitas itu adalah monster anjing, monster tinggi, dan juga ada monster jenis baru yang kami sebut Burster. 

Entitas ini adalah seorang humanoid raksasa yang memiliki badan sangat gemuk, entitas ini memiliki gerakan yang cukup lambat mungkin karena berat badannya sendiri. Tapi monster ini dapat meludahkan cairan yang seperti asam dari kejauhan, adapun alasan kami menyebutnya Burster itu karena saat Hyunsuk mencoba menembak monster itu, tubuh monster itu langsung meledak mencipratkan asam hijau ke segala arah. 

Untungnya kami menjaga jarak yang cukup jauh dari monster itu, kalau tidak mungkin tubuh kami sudah leleh karena asam.

Adapun persediaan yang kami dapatkan juga cukup kaya disini, jika lantai 2 surganya persediaan kebutuhan hidup, di lantai ini tersedia banyak peralatan persenjataan tingkat militer. Selama penjelajahan, kami sudah menemukan setidaknya 5 pisau militer, satu kotak amunisi pistol, 1 Tonfa, sepasang bot militer, 1 armor tentara tempur, 2 pasang jaket militer, 6 ransum, sarung tangan, dan terakhir ialah Colt 1911.

Ini adalah senjata api kedua yang kami temukan sejauh ini, seseorang harus tau seberapa pentingnya senjata api di dunia ini. Ini sangat mengurangi resiko kematian saat seseorang bertemu degnan salah satu entitas disini, salah satu contoh yang paling berkesan ialah melawan burster. Melawannya secara dekat sama saja dengan bunuh diri, saat senjata mu menembus tubuh monster itu, saat itu juga takdirmu dikunci.

Lagipula beton saja dapat meleleh di bawah asam monster tersebut, belum lagi tubuh manusia.

Dan juga, kami memiliki cukup banyak amunisi untuk pistol api ini. Sementara shotgun yang digunakan Hyunsuk hanya tersisa 4 peluru saja, kami tidak menemukan amunisi untuk Shotgun selama penjelajahan kami.

Yah, untuk saat ini pistol dipegang olehku. Sebelumnya aku mencoba memberikannya kepada Hyunsuk sebelumnya karena dia yang menjaga barisan depan dari tadi, tapi dia berkata akan terlalu serakah jika dia yang memegang semua senjata, jadi aku hanya menyimpannya saja.

Setelah menemukan tempat acak dan dinilai aman, kami beristirahat sejenak. Karena kami mendapatkan ransum sebelumnya jadi tidak ada yang berpikir untuk berhemat saat semuanya mulai makan ransum satu-persatu.

" Yeah aku mendapatkan isi yang hebat  juga kali ini " ucap Hyunsuk saat menatap isi Kari Domba, kacang dan kismis ditambah roti, ada juga minuman energi di sampingnya.

Merasa penasaran juga aku membuka ransum milikku hanya untuk terdiam pada apa yang kudapatkan. Hyunsuk yang melihat isi ransum ku juga terdiam sebelum menawarkan diri, " Apakah kau ingin bertukar hyung? " ucap Hyunsuk dengan canggung.

Hentikan itu, itu hanya membuatku tampak lebih menyedihkan, bahkan Olivia mendapatkan Pasta dengan campuran daging disertai beberapa biskuit. Kenapa milikku hanya memiliki nasi dan sayuran serta tambahan lemon?

Aku tidak ingin mencaci makanan, tetapi saat yang lain mendapatkan hal yang baik, itu sangat wajar untuk menginginkan hal yang baik juga untuk diri sendiri bukan? Aku tidak bisa bertanya-tanya apakah keberuntungan ku cukup buruk?

Setelah itu kami menghabiskan makanan dalam diam, yah mungkin keduanya cukup canggung untuk berbicara pada situasi ini. Hanya setelah makan, kami bertukar obrolan dan pikiran seputar lantai, persediaan, dan entitas yang ada. Komunikasi sangat penting disebuah tim, karena hal tersebut menentukan bagaimana kondisi tim yang baik akan terbentuk.

Selang beberapa obrolan, aku mengambil balsem dan ingin mengusapnya ke lebam Olivia. Tapi saat aku membuka perbannya aku cukup terkejut menemukan lebam di kaki Olivia telah membaik dengan sangat cepat walaupun belum sepenuhnya sembuh.

" Bagaimana itu, apakah masih terasa sakit " ucapku pada Olivia sembari sedikit menekan lebam di kakinya.

Olivia menggelengkan kepalanya sebelum berbicara, " Ini tidak sakit, hanya sedikit sensasi kesemutan " 

" Apakah kau sudah bisa berdiri noona " 

" Aku akan mencobanya "

Sambil memegang tiang beton di samping, Olivia mencoba berdiri. Hasilnya dia baik-baik saja, bahkan ia mencoba untuk berjalan dan masih tidak merasakan sakit. Hanya ketika ia memutuskan untuk berlari barulah kakinya mulai berdenyut.

" Aku setidaknya dapat berjalan dengan santai, namun lari masih menjadi sangat sulit untukku "

" Wow itu sangat cepat, apakah balsem yang dioleskan hyung adalah obat ajaib? "

Aku tidak menjawab karena aku sendiri tidak tau, kotak balsem ini tampak biasa-biasa saja tapi dari efek yang ditunjukkan oleh Olivia tidak salah untuk menyebutnya obat ajaib. Memikirkan kembali, dia tidak menyangka akan mendapatkan hal yang begitu menakjubkan dengan pertukaran sebelumnya.

Aku juga mendapatkan kotak pill sebelumnya tapi karena tidak ada deskprisi ia tidak tau apa kegunaan pil tersebut. Jika itu obat kami beruntung, namun jika itu hal lain seperti racun kami akan mati. Maka dari itu sebelum menemukan percobaan yang tepat aku tidak akan membiarkan yang lain memakan pil itu secara sembarangan.

Setelah beristirahat, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Olivia menawarkan untukk berjalan sendiri karena kondisi kakinya sudah membaik, yah lagipula akan canggung jika kami terus melanjutkan rutinitas pangeran dan putri tersebut.

Karena aku sudah mulai cukup bebas, aku memberikan M1911 ke Olivia untuk melindungi dirinya sendiri. Awalnya ia menolak tapi aku bersikeras untuk memberikannya yang pada akhirnya diterima oleh Olivia dengan malu-malu.

Adapun kenapa aku memberikannya bukan berarti aku tidak menyukai senjata api. Ini adalah keinginan pribadi, tapi diriku lebih cenderung memilih senjata dingin seperti katana dan kapak api ini. Selain untuk melatih tubuhku sendiri, entah kenapa insting ku mengatakan kalau melatih tubuh dan teknik akan sangat berguna di masa depan.

Dan lagipula, seseorang harus melindungi tim jika ada musuh yang lolos dari peluru dan masuk ke jangkauan dekat untuk menyerang kami. Maka dari itu aku memberikan pistol itu ke Olivia.

Backdoor : Survival WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang