Chapter 18 : Pintu Selanjutnya

0 0 0
                                    

Beberapa waktu sebelumnya.

Lantai dua, keluar dari sebuah pintu adalah seorang wanita yang berparas cantik dengan rambut hitam-merah maroon. Ketika melihat pemandangan gudang kosong di depan, wanita ini merasa sedikit tidak nyaman. Sebelumnya dia tiba-tiba dipindahkan ke dunia ini dimana dia sendiri tidak tau apa-apa, ia berpikir kalau dia sedang diculik atau apa. Tapi setelah menjelajah ruangan putih dan bahkan tidak menemukan ujung dari ruangan tersebut, wanita ini akhirnya sadar kalau dirinya tidak sekedar seperti diculik.

Bahkan setelah beberapa jam penjelajahan, wanita ini tidak dapat menemukan ujung dari ruangan putih. Hanya saat keinginan keluar nya terbentuk sangat kuar, ruangan tersebut bertranformasi dan menunjukkan pintu keluar yang pada akhirnya mengarakan dirinya ke ruangan ini.

Tapi bahkan di ruangan ini, dia tidak tau apakah dia dapat menemukan jalan keluar disini. Bahkan sebelumnya ia tidak sepenuhnya mengerti bagaimana ia bisa mendapatkan pintu keluar dari ruangan putih tersebut.

Yah memiirkan hal tersebut tidak akan ada habisnya, beberapa jam kemudian wanita ini kembali menjelajahi gudang ini dengan tekad kuat. Sama seperti ruangan putih, gudang ini juga tampak tak berujung. Hal ini semakin memperkuatnya kalau dirinya pasti tidak ada di dunia yang ia kenal.

Ia bahkan tidak bisa menemukan siapapun disini, untungnya tempat ini memiliki banyak persediaan. Karena tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya, ia mengambil persediaan secukupnya. Dapat dikatakan penjelajahannya selama beberapa jam ini membuat dirinya cukup penuh dengan persediaan. Bahkan ia menemukan beberapa jenis pedang selama perjalanannya, karena tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya ia menyimpan satu pedang di sisinya yang berjenis Longsword ringan.

Walaupun ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan dalam penggunaan pedang dan bahkan ini adalah pertama kalinya ia memegang hal seperti ini, tapi bagaimana lagi ia tidak bisa terlalu banyak mengeluh pada persediaan yang ada.

Setelah beberapa jam lagi menjelajah, wanita ini hampir tidak tahan dengan suasana tanpa kehidupan di tempat ini. Tapi saat itu secara kebetulan ia bertemu dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang dengan 3 pria dan 2 wanita.

Pada awalnya ia benar-benar sangat waspada pada kelompok ini, tapi setelah mendapatkan penjelasan kalau mereka juga orang-orang yang dibawa kesini secara paksa dan sedang mencari jalan keluar, ia dapat sedikit mengendurkan sedikit kewaspadaanya.

Kelompok ini menawarkannya untuk bergabung juga, karena untuk kepentingan kedepannya, ia akhirnya memutuskan untuk bergabung. Lagipula di kelompok ini ada wanita selain dirinya, dan ia juga tidak tahan dengan suasana sepi di gudang tak terbatas ini.

Dari komunikasi yang ia bangun, ia mengetahui kalau kelima orang ini berasal dari tempat yang sama. Mereka saat itu sedang menaiki lift hanya ketika lift tersebut, mereka menemukan ruangan di depan mereka adalah ruangan hitam kosong yang kemudian menarik mereka bersama ke dalam.

Itu tidak jauh berbeda dengan dirinya, ia juga sama-sama di tarik oleh ruangan hitam setelah membuka pintu ke ruangan dan bangun-bangun menemukan dirinya di ruang putih.

Mungkin karena nasib mereka yang sama, ia dapat dengan cepat beradaptasi dengan kelompok ini sambil menjelajahi lantai ini untuk mencari jalan keluar.

...

Titik waktu semula, kembali ke tim Lan.

Saat ini kelompok penjelajahan yang kami bentuk telah menjelajahi lantai empat ini cukup jauh, waktu yang kami butuhkan untuk menemukan pintu keluar disini sekitar dua hari. Dapat dikatakan dari lantai-lantai sebelumnya, lantai ini adalah yang paling lama kami jelajahi sebelum menemukan pintu keluar.

Entah apa ini hanya karena karakteristik lantai empat yang memang sulit untuk mencari jalan keluar, atau ini adalah petunjuk untuk kami kalau lantai-lantai berikutnya akan memakan waktu yang lebih lama juga untuk mendapatkan jalan keluar. 

Siapa yang tau tentang itu?

Yah pada akhirnya kami juga telah berhasil menemukan jalan keluar di tempat ini. Melihat pintu biru di depan kami, aku menghela nafas karena akhirnya bisa keluar dari tempat ini.

Selama perjalanan, tidak terhitung jumlahnya kami bertemu dengan entitas di lantai ini. Jika itu entitas yang menguntungkan seperti trader yang kami temui di lantai 3 itu tidak akan menjadi masalah, tapi semua entitas yang kami temui adalah tipe yang bermusuhan dan akan menyerang saat melihat kami.

Bahkan karena banyaknya pertemuan dengan monster tersebut, kami hampir menghabiskan semua amunisi dari senjata api yang kami miliki. Tapi keuntungannya di tempat ini kaya dengan sumber daya militer, kami setidaknya memiliki cukup banyak ransum dan peralatan militer lainnya. Semuanya telah memiliki masing-masing armor anti peluru untuk melindungi diri mereka masing-masing, tapi yang paling menguntungkan kami mendapat banyak amunisi untuk isi ulang dan beberapa senjata api seperti Revolver, P92, M16, dan FN Sniper Rifle.

Bahaya memang selalu bergandengan dengan keuntungan luar biasa, dengan modal senjata api ini juga kami benar-benar berani menjelajahi lantai dan terus-menerus membasmi monster. Dapat dikatakan kami mungkin sudah cukup terbiasa dengan kehadiran monster disini.

Untuk pembagian senjata itu sendiri, aku membaginya M16 ke tangan Hyunsuk sementara Shotgun dialihkan ke Robert karena orang itu sendiri bilang kalau dia pernah berlatih dengan senjata Shotgun jadi dapat dikatakan memiliki pengalaman di dalamnya. Untuk Joshua sendiri aku memberinya P92 sebagai perlindungan diri, pada awalnya saat kami membagikan senjata ke pasangan ayah dan anak itu, Robert dengan keras menolak karena mereka masih baru di tim dan perlu untuk membangun kepercayaan lebih lanjut tentang itu.

Bagaimanapun memberikan senjata pada orang yang kau percayai sama seperti pedang bermata ganda dimana mungkin saja senjata itu akan mengarah kembali ke arahmu. Tapi karena Olivia dan Hyunsuk sangat percaya pada keduanya, dan aku juga melihat kalau keduanya mampu berbaur dengan cepat di dalam tim, jadi kami memutuskan kalau keduanya sudah kami anggap sebagai orang yang bisa kami serahkan punggung kami untuk dijaga.

Selanjutnya, FN Sniper Rifle secara alami jatuh ke Olivia. Lagipula wanita ini memiliki mata dan penilaian yang sangat baik untuk membidik musuhnya, jadi total ada dua senjata api selain Colt 1911 yang ada di tangannya. Untuk senjata api terakhir Revolver aku sendiri yang memegangnya, tapi senjata utamaku masih katana dan kapak api ini. Sangat disayangkan aku tidak menemukan senjata dingin lainnya seperti pedang, aku ingin mengganti kapak api ini karena menggunakan senjata yang memiliki tipe berbeda adalah sesuatu yang sulit.

Sementara Katana sendiri berorientasi pada kecepatan teknik serang, Kapak sendiri adalah senjata berat yang mengutamakan titik tumpu pada setiap berat serangan.

Aku sendiri tidak memiliki masalah menggunakan teknik yang berfokus pada kecepatan atau teknik yang berfokus pada titik tumpu berat. Tapi setelah berlatih selama beberapa waktu aku sadar kalau berlatih dengan cara tersebut hanya akan menghambat kemajuan pertumbuhanku, jadi karena itu aku saat ini sedang mencari senjata dingin lainnya dan secara preferensi aku lebih suka pedang maka dari itu aku ingin menemukan katana atau jenis pedang lainnya.

Tapi sayangnya selain katana ini yang kami temukan di lantai 2, sampai saat ini aku tidak menemukan jenis pedang lainnya.

Menghela nafas, aku hanya terus berjalan ke arah pintu keluar kami.

Sesampainya di depan pintu, aku memimpin di depan dan berkata kepada semuanya, "Aku tidak bisa menjamin kalau ini akan menjadi pintu keluar ke dunia kami yang sebenarnya, kemungkinan besar pintu ini akan mengarah ke lantai selanjutnya yang mungkin akan lebih berbahaya daripada lantai ini. Tapi aku ingin kita ingat kalau kita saat ini adalah satu tim, kita berjuang bersama dan akan mencari jalan keluar bersama-sama. Dan apapun yang terjadi kedepannya, kuharap kita dapat mencapai akhir yang kita semua inginkan. "

Setelah mengatakan itu, aku berbalik kembali menghadap ke pintu dan membukanya sebelum berjalan masuk yang kemudian diikuti oleh yang lain.

Backdoor : Survival WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang