"Liung masih sakit, [Name]?"Hari ini hari libur. Biasanya Taufan dan [Name] akan jalan mengelilingi kota dengan mobil namun karena putra mereka sakit, terpaksa mereka harus di rumah merawat sang putra.
"Masih. Jangan diganggu, nanti yang repot kamu sendiri ya mampus."
"Ih, padahal hari ini aku mau ajak kalian jalan. Lagian Liung baru enam bulan, kok bisa sakit, sih? Masa masih bayi udah sakit."
"Ya lo pikir bayi ga bisa sakit?"
Aduh, emosi, kan.
Taufan hanya menghela napas kasar. Telunjuk miliknya ia gunakan untuk menoel-noel pipi lembut milik Beliung.
"Kira-kira besarnya bakal kayak Kak Liung, gak, ya...."
Sedikit info. Ada dua Beliung disini. Beliung sepupu Taufan, dan Beliung anak Taufan.
Sengaja, ini karena permohonan Beliung saat wisuda. Kata Beliung, nanti kalo punya anak, tolong kasih nama yang sama kayak dia. Biar mirip dia gitu pas gede maksudnya.
"Enggak mau. Aku gak mau ya anakku jadi sadboy kayak Beliung."
"Ta-tapi! Kak Liung itu gambaran pria sejati!!"
[Name] lama-lama jadi berpikir, kenapa, sih, dia mau menikahi dan menyukai pria seperti Taufan? Cinta buta sih.
"Oh iya, Fan, omong-omong aku ada janji ketemu sama orang di butik. Jadi kalaupun Beliung sehat kita tetep gak bisa jalan, terus—"
"—iya, Upan mau, kok! Sini, Upan yang jagain Liung."
Belum selesai [Name] berbicaralah, Taufan sudah lebih dulu memotongnya dan mengambil alih Beliung yang ada di pelukan [Name] tadi.
[Name] ini walau seorang ibu, dia masih berkarir. Dia punya butik yang akhir-akhir ini lagi naik daun. Selain itu, [Name] juga ibu kost, loh.
[Name] yang ingin memiliki butik dan membuat kost-an itu didukung oleh suaminya, Taufan. Makanya sekarang ia sangat serius dalam dua hal itu, soalnya didukung pak suami.
"Jangan diapa-apain anakku."
"Anak kita, [Name]."
Sebelum [Name] benar-benar pergi untuk bersiap, Taufan memajukan wajah [Name] lalu mencium pipi dan keningnya pelan. Setelah itu baru deh ia lepaskan [Name].
"Nanti mau kujemput?"
"Aku pulang sendiri."
"Yaah, padahal Upan yang ganteng ini mau jemput Tuan Putri."
"Gak boleh. Kamu gak boleh jemput aku."
[ame] tak mau lagi jika Taufan menjemput dirinya ketika selesai janji temu.
Terakhir kali Taufan menjemputnya, Taufan datang sambil membawa buket bunga mawar, pokoknya yang sok romantis gitu, deh. [Name] jadi malu karena diliatin karyawan dan tamunya. Ditambah, dicie-ciein.
"Aku pergi, kamu harus jaga Liung."
"Iyaa, sweetie."
Taufan, pria berusia 22 tahun yang punya mimpi memiliki sebelas anak laki-laki—ya, walau saat ini baru memiliki satu, sih—hari ini dia akan merawat dan menjaga bayi yang sedang demam sendirian, dikarenakan sang istri yang memiliki janji temu.
Saatnya berubah menjadi papa Upan.
———— ✧ :-
"Awaewa ... hhhhwaaa uee! Mmmamamaa!"
Ketika membuka mata setelah tidur, Beliung melihat ke sekitar. Mencari keberadaan sang ibu, namun, hasilnya nihil. Ia tak bisa menemukan ibunya. Membuatnya menangis karena tak biasa bangun sendiri seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
caper; b. taufan [√]
Fanfiction❛❛BoBoiBoy Taufan x Reader❜❜ 𝘛𝘢𝘶𝘧𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘪𝘩, 𝘯𝘢𝘴𝘪𝘣 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘪𝘳𝘪𝘴 𝘣�...