============================================================
Hari ini adalah hari dimana ujian pertama dari ujian kenaikan S dilaksanakan yaitu ujian tulis, para kandidat yang menjadi calon atau kandidat untuk dapat mengikuti ujian kenaikan S ini dikumpulkan di satu tempat dengan masing-masing bangku dan meja yang terpisah-pisah.
Di atas meja tersebut sudah terdapat soal-soal yang diujikan para peserta tinggal duduk di masing-masing bangku kemudian mulai mengerjakan soal-soal yang telah diberikan dengan total jumlah soal 50 pilihan ganda dan 10 uraian dengan maksimal waktu pengerjaan 150 menit.
Ujian kenaikan S bisa dibilang sebagai salah satu acara atau event yang menarik bagi para 'Agent' yang lainnya, maka dari itu para petinggi memutuskan untuk ujian tahap 1 dan ujian tahap 2 hanya akan dilaksanakan oleh para peserta yang mengikuti, sedangkan ujian tahap 3 dapat dilihat secara umum.
"Jadi katakan padaku Koko Ci"
"Iya Jenderal Maskmana?"
"Kenapa peserta kita kali ini terlihat tidak bernyawa?"
Maskamana melihat dari balik topengnya itu terhadap para peserta yang berjumlah lebih dari lima belas orang ini yang sedang berada di layar hologram di depannya itu sedang melakukan ujian kenaikan S, masalahnya adalah pada aura dan wajah mereka semua.
Para peserta yang sedang mengerjakan ujian di kertas tertulis itu terlihat seperti seseorang yang baru saja bertemu dengan sesuatu yang mereka tidak sukai bahkan aura mereka sendiri membuat ruangan yang ditempatinya menjadi suram.
Setelah diamati tidak hanya para peserta yang berada di ruangan ini mengalami hal seperti itu, ketika dirinya bertemu dengan 'Agent' lainnya kebanyakan memunculkan aura yang sama bahkan para petinggi seperti komandan dan pangkat yang berada di atasnya juga sama.
"Ah.... sepertinya efek dari kejadian semalam Jenderal"
"Semalam? maksudmu ledakan misterius yang ada di laporanmu tadi pagi itu?"
"Benar sekali Jenderal Maskmana"
"Hmmm..... "
Maskmana menyilangkan kedua tangannya sambil mengamati setiap peserta yang berada di ruangan tersebut, sebagian besar terlihat mencoba untuk serius tapi selalu teralihkan, sebagian lagi ada yang berhasil untuk tetap serius dan mengerjakan dengan sebaiknya bahkan ada yang berpasrah, santai, dan takut.
"Sialan"
Kesal Halilintar sambil menulis sesuatu di lembar jawaban ujian kenaikan S itu, dirinya berusaha mati-matian agar tidak teralihkan, jika bukan karena kejadian semalam dirinya tidak akan perlu bersusah payah seperti sekarang ini.
Lagian ledakan di malam hari kemarin malam itu jika memang merupakan penyerangan, tidak bisakah untuk melakukannya di pagi hari, atau siang hari, atau sore hari, kenapa harus malam hari!? dirinya mengutuk pelaku yang melakukan ledakan tersebut.
Saudara-saudaranya dan juga teman-temannya juga tidak hampir berbeda dengan dirinya, ada beberapa yang masih bertahan, ada beberapa yang sudah mulai menguap dan mengusap matanya dan bahkan ada yang sudah terlihat sangat kesal bahkan ada juga yang terlihat seperti mau menyerah itu.
"Ini ujian tertulis kenapa terasa seperti ujian internasional?!"
Omel Blaze sambil mengacak-ngacak rambutnya itu, padahal beberapa hari sebelumnya dirinya sudah belajar bersama dengan saudara-saudaranya yang lain tapi kenapa apa yang dipelajari oleh dirinya menghilang begitu saja dari otaknya coba!? kurasa sekarang dirinya hanya bisa bergantung pada keberuntungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA ‖ Boboiboy
FanfictionKejahatan sudah terlalu mengambil bagian besar dalam dunia ini, diperlukannya tindakan atau pencegahan untuk mencegah kejahatan semakin di luar kendali. Maka dari itu lembaga-lembaga dari belahan dunia beramai-ramai membentuk suatu upaya untuk memin...