TACENDA 1️⃣9️⃣

107 11 0
                                    

============================================================



"Bukankah begitu, Kuputeri?"

"Ingatanmu masih tajam juga, Tok Kasa"

Kuputeri tersenyum kemudian sedikit membungkuk kepada Tok Kasa yang bisa dibilang lebih t ta darinya, Tok Kasa sendiri hanya tersenyum melihat salah satu teman lamanya yang masih hidup tersebut tidak ada perubahan kecuali pada bagian kekuatan.

Sementara Tok Kasa dan Kuputeri berbicara singkat, Maripos tetap tenang dalam kurungan akar tanaman yang dibuat oleh Thorn sebelumnya itu. Taufan sendiri mulai mempertanyakan apa yang terjadi meskipun dirinya masih kesal karena orang bernama Maripos itu sebelumnya seenaknya menyerang dirinya dan saudaranya.

"Nak Taufan, Nak Thorn sini"

Panggil Tok Kasa sambil melambaikan tangannya kearah Taufan dan Thorn berada, sedangkan Taufan dan Thorn yang merasa terpanggil berjalan mendekati kearah dimana Tok Kasa berada serta wanita dewasa bertudung biru yang bernama Kuputeri itu juga sedang melihat mereka.



"Kalian belum kenal beliau bukan?"

"..."

Taufan dan Thorn menggeleng kepala mereka bersama-sama sebagai pengganti dari jawaban mereka, wanita dewasa yang bertudung biru itu tersenyum lembut kearah Taufan dan Thorn. Taufan sendiri dapat melihat begitu sopannya wanita di depannya dari tingkah laku wanita tersebut.

"Perkenalkan beliau adalah Kuputeri, pemimpin wilayah Ventus sekaligus pemilik pertama dari kekuatan angin"

"Ahahaaha Tok Kasa jangan panggil aku dengan sebutan beliau lah, aku merasa aneh dengan sebutan itu"

Wanita dewasa bertudung biru yang bernama Kuputeri itu tertawa ringan dibalik sebuah kipas tangan yang digunakannya untuk menutupi tawanya itu, karena dirinya merasa tidak pantas untuk disebut menggunakan julukan 'beliau' oleh orang yang lebih tua darinya kesannya seperti agak tidak sopan.

Thorn hanya mengangguk paham saja ketika mendengar penjelasan dari Tok Kasa mengenai wanita dewasa yang ternyata bernama Kuputeri itu, yang dirinya dapat psatikan dari informasi yang telah didengarnya bahwa Kuputeri adalah seseorang yang penting atau mungkin sangat penting?.

Beda dengan reaksi Thorn yang terlihat biasa saja, reaksi Taufan jauh dari kata biasa. Taufan sendiri mendengar informasi tersebut berakhir dengan reaksi tidak dapat menutup mulutnya atau wajahnya yang terkejut sambil melihat kearah Kuputeri.

"Kamu Taufan, bukan?"



Kuputeri menutup kipasnya dan maju selangkah ketika merasa dirinya sedang diperhatikan seseorang kemudian sedikit menundukkan dirinya tepat dihadapan Taufan yang masih terbengong itu, aura yang dikeluarkan sangatlah ramah tidak seperti orang yang sedang terikat oleh akar tanaman milik Thorn itu.

"Iya Kupu-... eh, maksud saya Nyonya Kuputeri"

"Panggil aku senyamanmu saja, Taufan"

"Baiklah, Tuan Kuputeri"

Tersenyumlah Kuputeri dengan senyum hangatnya benar-benar sebuah senyuman dan bukan senyuman yang sengaja dibuat, melihat senyuman itu mau tidak mau Taufan juga ikut tersenyum sambil memperlihatkan deret giginya dan menggaruk rambut belakangnya yang tidak gatal.

TACENDA ‖ BoboiboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang