Sedikit informasi kalo buku ini tidak akan mengandung unsur romansa atau romantis
Karena jujur saja, membuat cerita romantis? kurasa tidak.. (•_•)
===========================================================
"AHAHHAHAHAH! APA HANYA SEGITU KEMAMPUANMU KAK?!"
"Diam Fan"
Remaja dengan rambut bewarna kecoklatan dengan surai bewarna putih yang menjadi sebuah ciri khas ketika orang melihatnya serta warna matanya yang bewarna merah semerah darah kini sedang mengenggam sebuah pedang yang terihat mengeluarkan aliran listrik.
Pedang tersebut langsung melesat begitu saja dengan begitu cepat bersama dengan pemiliknya bagaikan sebuah kilat yang bewarna merah, bergerak dengan sangat cepat hanya meninggalkan aliran listrik bewarna merah itu dengan tujuan untuk membingungkan lawannya.
Lawannya yang memiliki kemiripan dengan remaja bermata merah, mulai dari rambutnya, hingga wajahnya melihat sang pemilik petir sedang bergerak kesana kemari dengan secepat kilat melalui mata biru yang sedikit gelap itu, sambil mengangkat satu tangannya.
"DIMANA ADA PETIR DISITU ADA BADAI!"
"ANGIN TOPAN!"
Seru remaja bermata biru itu sambil mengerahkan sejumlah kekuatan yang terkumpul di salah satu tangannya menyerupai sebuah angin kemudian melemparkannya kedepan, dan memunculkan sebuah badai topan angin yang mulai menarik atau menghisap segala benda yang ada di sekitarnya menuju kedalam topan.
"..."
Pemilik mata merah itu hanya bisa memutar dengan malas kedua matanya ketika melihat badai angin topan berskala sedang itu sedang mengarah kearah dimana dirinya berada, pedang di tangannya mulai mengeluarkan aliran listrik bewarna merah kemudian berubah menjadi sebuah tombak.
Remaja bermata merah itu hanya berdiri sambil berdiam sambil melihat sebuah badai angin topan berukuran sedang menuju kearah dimana dirinya berada dengan serius, mengenggam erat tombak yang beralirkan listrik bewarna merah itu kemudian mulai melemparkan kearah dalam badai angin topan.
"TOMBAK PEMECAH!"
Seru remaja bermata merah itu dan dengan begitu saja tombak yang beralirkan listrik bewarna merah itu masuk kedalam badai angin topan dan seketika itu juga badai angin topan yang awalnya bewarna putih kebiruan langsung berubah menjadi warna merah kehitaman bersamaan dengan kilat-kilat yang keluar dari badai angin topan tersebut.
"LATIHAN SELESAI!"
Tettttttt
Suara seperti bel berbunyi begitu saja dengan keras membiarkan remaja bewarna merah dan bewarna biru itu berdiam diri di tempatnya, serta badai angin topan yang bewarna merah itu mulai dengan secara perlahan menghilang seiring dengan bunyi bel yang terus berbunyi.
"Kerja bagus kalian berdua, tapi Taufan kendalikan lagi kekuatanmu itu agar tidak memasuki tahap ketiga dimana kamu belum siap, dan Halilintar jangan terlalu berfokus kepada seranganmu tapi juga pertahananmu juga harus dikuatkan"
Suara seseorang menggema di dalam ruangan tersebut melalui perantara speaker, sementara yang berbicara sedang berada di ruangan khusus dengan pembatas sebuah kaca yang memperlihatkan langsung tempat dimana Halilintar dan Taufan berada, sambil mengamati kedua orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA ‖ Boboiboy
FanficKejahatan sudah terlalu mengambil bagian besar dalam dunia ini, diperlukannya tindakan atau pencegahan untuk mencegah kejahatan semakin di luar kendali. Maka dari itu lembaga-lembaga dari belahan dunia beramai-ramai membentuk suatu upaya untuk memin...