CHAPTER 4.

72 3 1
                                    

#10:56...

Seonghwa tertidur, dan mingi sedang membaca buku nya, tiba tiba hp milik soenghwa berbunyi, karna ia melihat seonghwa masih lelap dengan tidur nya, mingi berinisiatif mengangkat telpon nya, ternyata dari yeosang, teman seonghwa yg sebelum nya bertemu.

"halo?"

'eh? ini suami nya ya..yunho..nih ayah' 

'ayah!'

"kenapa dek?"

'emput yuno! yuno au bobo!! nantuk!'

"hmm..ayah kesana sebentar lagi, tunggu ya"

'una mana? cama una ya kecini naa'

"bunda lagi bobo, kasian..ga sama bunda dulu ya?"

'yaudh..nda papa..buluan ayah!!'

"ya..ayah matiin ya" mingi mematikan telpon nya, dan menyimpan nya di meja sebelah seonghwa, ia mengambil jaket dan kuci mobil, lalu menghampiri seonghwa, mencium bibir nya dan pergi, tak lupa menutup pintu kamar nya.

Mingi telah sampai di sekolah yunho, memasuki pagar sekolah dan menemui yunho yg menangis di pelukan yeosang, yeosang menoleh, melihat keberadaan mingi yg sedang berjalan ke arah dirinya, yeosang menepuk pundak yunho.

"itu ayah.." yunho menoleh, dan melihat sang ayah sudah menunggu nya, dengan senyuman khas milik mingi, yunho menghampiri sang ayah sembari menahan tangisan nya.

"ayah..HUUEE!!" 

"adek kenapa? ngantuk? makasih ya, udh jagain yunho waktu aku blm nyampe" mingi membungkuk kan diri nya ke arah yeosang.

"eh? ga papa, tadi juga main dulu sama woosan" 

"kalau gitu saya duluan ya" yeosang mengangguk, mingi membawa yunho di gendongan nya, tapi tetap saja, yunho tak berhenti menangis, untung nya, sebelum ia benar benar pergi menjemput yunho, ia sudah membuat jus untuk yunho.

Mingi tetap di depan mobil nya, menenangkan yunho yg menangis sembari menyedot jus nya, mata nya tertutup perlahan, dan akhir nya benar benar tertidur, mingi langsung memasukkan yunho ke mobil, mendudukan yunho di baby seat dengan bantal di belakang nya, mingi menutup pintu mobil, dan ia pindah ke tempat pengemudi, mengendarai mobil nya dengan kecepatan normal.

Sesampai nya di rumah, mingi mengangkat pelan tubuh yunho, dan jangan lupa tas nya, memasuki rumah, membuka pintu kamar nya dengan pelan, terlihat ada seonghwa yg sudah terbangun dari tidur nya, menoleh ke arah mingi yg menggendong yunho, dan menghampiri nya, mengambil yunho dari gendongan mingi dengan pelan.

"makasih sayang" seonghwa tersenyum ke arah mingi dan mencuim pipi mingi, mingi hanya tersenyum melihat seonghwa yg mencium nya, seonghwa memindahkan yunho menuju kasur nya, mearuh nya pelan pelan agar tidak bangun, menaikkan selimut yg seonghwa pakai sebelum nya, melepas topi yg yunho pakai, dan mencium pipi yunho dan tersenyum.

"ga kerasa udh 4 tahun aja, udh bisa mandiri kan?" mingi memeluk pinggang seonghwa, mencium pucuk rambut seonghwa dengan gemas.

"udh, kemarin waktu kamu kerja, dia ngambil sereal dia sendiri, padahal sereal nya di lemari atas, dia ngambil nya pake kursi, dia naikkin biar nyampe, trus ngambil nya pake...sendok makan dia" seonghwa tertawa sembari memukul dada mingi pelan, dan mingi pun ikut tertawa.

"ga papa, yg penting dia berusaha, pinter nya keturunan kamu hwa" 

"apasih, ga, aku tuh dulu mau ngejar nilai kamu ga bisa bisa" mingi tertawa, mengelus surai seonghwa lalu mencium nya.

"dah, siang ini makan di luar, oke? karna kemarin aku sibuk banget" seonghwa mengangguk.

"nanti klo ade bangun" mingi mengangguk, lalu seonghwa meniduri tubuh nya di sebelah yunho, mengelus kepala sang anak, lalu ikut tertidur, sedangkan mingi lebih memilih untuk membuka leptop nya, menonton....anime.



TBC...

[✔]One More Time  -minhwa oneshoot-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang