Chapter 2

2.4K 338 55
                                    

.
.

Note:
Feromon (bau yang memiliki daya pikat seksual. Setiap individu memiliki bau badan yang menurut penciumnya sangat menggoda dan seksi)

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



.

——××°°××——

.


Di hutan bambu, terdengar bunyi bambu berderak ditiup angin kencang. Bayangan berkelebat cepat tak dapat di tangkap oleh lensa mata, hanya meninggalkan jejak angin riuh berdesau mendinginkan jasmani.
Naruto berlari gesit membelah kegelapan malam meninggalkan jejak bayu berhembus lirih.

Beberapa saat setelah menempuh jarak yang sangat jauh, ia bersembunyi di balik semak belukar yang rimbun. Memperhatikan dengan seksama bangunan tua yang menjadi sarang bagi para pemburu. Bagi mata manusia biasa, rumah tua di depan sana pasti menakutkan dan angker. Akan tetapi bagi Naruto itu adalah tempat nyaman untuk memulai pertarungan sengit.

Naruto menahan geraman, ia tampak marah mengingat kedua orang tuanya tewas di tangan para pemburu pongah. Ia mengubah wujud, perlahan namun pasti irisnya kembali berubah sebiru dinginnya air di tengah lautan. Jubah hitam dengan tudung kepala ia pakai untuk menutupi tubuhnya yang setengah telanjang, memamerkan otot badan yang keras dan atletis.

Ia mengendap-endap, dengan lincah tanpa suara melompat ke dalam pekarangan. Mendadak ia berseru kaget, sambil menutup hidungnya. Ia terpukau dengan aroma aneh yang menyapa penciuman tajamnya.
Perlahan ia membuka tangan yang bertengger menutup hidung mancungnya.

Aroma feromon memabukkan menguar di mana-mana. Membuat Naruto tergoda seakan tersedot ke dalam pusaran gairah yang meletup-letup. Ia mendengar dengan jelas isak tangis merdu yang ia kenal sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.
Suara itu berasal dari bawah tanah, rupanya ada ruang bawah tanah di markas hunters.

Naruto menggeram tertahan, menahan gejolak yang berdesir kuat.
Ia mengepalkan tangan dengan kuat, ingin meredam segala hasrat yang muncul secara tiba-tiba. Hanya dengan aromanya, Naruto menjadi mabuk kepayang.

"Luna, akhirnya aku menemukanmu. Aroma mate yang aku dambakan terlalu tajam. Apa yang kau lakukan di bawah sana? Mungkinkah kau sengaja menyembunyikan diri dariku." Naruto berdialog dengan perasaan yang tercampur aduk melebur menjadi satu.

Seringai kepuasan terbias di wajah tampannya. Tidak sia-sia ia mengambil resiko untuk datang ke sarang musuh. Apa yang ia cari sejak lama ternyata tersembunyi di sini. Apa yang ia dambakan selama puluhan tahun, terselubung di tempat terlarang bagi werewolf.

Naruto merasa heran bagaimana bisa seorang werewolf berada di tempat pemburu. Kilas balik tentang semua mimpinya terkuak sudah. Jeritan lirih yang meminta tolong kepadanya terbayang jelas di dalam benaknya. Ia menahan amarah, ia harus mencari celah untuk memasuki ruangan bawah tanah.

Alpha's Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang