🌬️dua☁️

2.7K 203 7
                                    

Pagi ini , peat kembali berada di depan rumah mewah kemarin.
Hari ini adalah hari peat mulai bekerja menjadi pengasuh anak , dia akan bertemu dan melihat anak asuhnya hari ini.
Peat jadi penasaran , seperti apa tingkah laku anak itu , hingga orang tua nya berani membayar dengan harga tinggi.
Walaupun , nominal segitu adalah hal yang mudah bagi mereka.
Namun tetap saja , peat masih speacles dibuatnya.

Setelah mengetuk gerbang , dan dibuka oleh penjaga yang kemarin , peat pun masuk kedalam , bedanya kali ini , dia disuruh masuk sendiri kedalam tanpa diantar penjaga.
Ya , mau tak mau peat pun menurut , dengan perlahan tapi pasti peat melangkah maju kedepan rumah.
Saat didepan pintu kayu yang lebih besar dari nya , dengan perasaan sedikit gugup peat mengetuk pintu itu.
Dan tak menunggu lama , pintu dibuka seorang pelayan paruh baya namun masih terlihat cantik , mempersilahkan peat masuk.
Peat ingat , pelayan yang kemarin membawakannya minuman dan kokies itu masih muda dengan seragam pelayan pada umumnya , namun berbeda dengan pelayan kali ini , seragamnya lebih berkelas dan terkesan tegas.
Entah lah , peat tidak ingin memikirkan hal lain , yang membuat kepalanya pusing.

"Tuan mile dan tuan apo ada diarea kolam renang di belakang , ayo saya antar" ucap pelayan tadi.

"Baik" ucap peat , dia pun mengikuti langkah kaki si pelayan , menuju halaman samping rumah yang sangat luas , terdapat sebuah kolam renang yang lumayan besar , dan kursi bersantai juga set meja kursi untuk makan.
Peat dapat melihat 3 orang sedang makan pagi bersama di meja itu , satu dari ketiga orang tersebut satu satunya yang peat kenal.
Siapa lagi , kalau bukan tuan rumah yang kemarin berbicara dengannya , tuan apo.
Dia tersenyum hangat kearah 2 lelaki dewasa lainnya sambil sedikit bercanda.

"Maaf tuan-tuan , saya mengantar pengasuh baru tuan muda kemari" ucap pelayan.

"Ao peat , kau sudah datang , ayo ayo duduk sini " ucap tuan apo menyuruh peat duduk tepat disebelah seorang lelaki dewasa lainnya.
Pear hanya menurut dan duduk sambil memeluk tasnya.

"Kau sudah sarapan?" Tanya apo lagi.

"Em sudah tuan , saya sudah minum teh manis hangat tadi di asrama" ucap peat jujur.

"Ao , kenapa hanya minum teh , itu tidak membuat mu kenyang , ayo makanlah dulu , "

"Tidak apa apa tuan , saya sudah kenyang"

"Tidak masalah , makan saja dulu , ini hari pertamamu bekerja kan , siapkan amunisi mu" ucap pria yang duduk diujung meja , dia terlihat tampan kulitnya lebih putih dari tuan apo , badannya gagah dan bagus , meski terdapat sedikit kerutan diarea matanya karna usia , namun tidak mengurangi kadar ketampanannya.
Tapi entah mengapa , peat terlihat lebih segan terhadapnya , sorot matanya lebih tegas dari milik tuan apo , apa dia 'suami'nya? Batin peat , sambil tersenyum menurut.
Apo pun menyendok kan nasi goreng kepiring peat , dan menambahkan sepotong ayam goreng diatasnya.

"Makan lah" ucap apo.

"Baik tuan , terima kasih" ucap peat , dia meletakkan tasnya dilantai , dan mulai menyendokkan sesuap nasi kemulutnya.

"Oh ya peat , ini adalah suami saya , mile phakphum romsaithong , kepala keluarga disini , dan yang disebelah mu anak semata wayang kami , fort thitipong romsaithong"
Peat memberi hormat pada mile dan fort pria yang sejak tadi hanya diam tidak bersuara.

"Lalu dimana anak yang akan saya jaga tuan?" Tanya peat.

"Disebelahmu" itu tuan mile yang menjawab.
Seketika peat menoleh kesebelah yang dimana pria bernama fort tadi duduk tanpa suara.
Wajahnya ditekuk masam kebawah , baru peat sadari , ternyata dia hanya mengaduk aduk makannya ranpa memakannya.

"Tuan muda fort?" Ucap peat.
"Apa ini sungguhan , anak yang akan ku asuh adalah anak gajah?eh maksudku,pria dewasa tubuhnya bahkan lebih besar dari ku?!" Batin peat.

Baby'or'Daddy? [FortPeat] ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang