🌬️ Enam belas☁️

1.5K 140 17
                                    

Aston Martin Vantage memasuki pekarangan rumah yang luasnya pake banget. Berhenti tepat didepan kolam air mancur yang langsung berhadapan dengan pintu utama rumah. Pria bertubuh tegap keluar terlebih dahulu lalu jalan memutar membuka kan pintu mobil untuk sang pujaan hati yang baru pulang dari rumah sakit.

Peat dinyatakan sembuh oleh dokter dan sudah diperbolehkan pulang , dan fort memutuskan untuk membawanya pulang ke rumah keluarga Romsaithong.
Seperti biasanya , awalnya peat menolak untuk pulak kerumah itu karena peat pikir asramanya juga nyaman untuk beristirahat. Lagu pula , jika peat pulang kerumah itu , peat akan mengerjakan pekerjaan apapun itu , karena peat adalah tipe orang yang tidak bisa hanya diam jika tinggal dirumah orang lain.

Namun , peat salah orang jika harus beradu keras kepala pada seorang fort thitipong. Karena dia adalah orang paling keras dan perkataannya adalah mutlak. Jadi mau tidak mau , dan tidak ingin mencari masalah , peat menuruti keinginan sang tuan muda fort.

"Pura pura dan aslinya sama saja ternyata , memang jika sudah sifat tidak bisa dirubah.." gerutu peat dalam hati.

Pak pir , security kediaman keluarga Romsaithong segera berlari mendekat untuk membantu sang majikan membawa barang².

"Sudah , pak pir bisa mengatasinya , kamu tidak boleh mengerjakan pekerjaan yang berat dulu , paham!" Ucap fort sedikit tegas. Peat hanya bisa mengangguk.

Dengan pelan fort menjaga peat berjalan merangkul punggungnya dan memegang tangannya. Membukakan pintu untuk peat. Namun ada sesuatu yang mereka temukan.

Peat langsung menutup kedua matanya dengan cepat saat melihat pemandangan yang begitu erotis dihadapannya. Namun tidak dengan telinganya yang masih bisa mendengar lenguhan manja.

Mmcuach..eungh..
Ahh babyhhh...

"Daddy papa !!!" Teriak fort.

Kedua insan tengah dimabuk asmara yang sedang bercumbu didepan pintu itu segera menoleh keasal suara yang keras itu.

"Apa kamar kalian sudah hancur hingga melakukannya disini , huh!!" Ucap fort , peat sudah berada di pelukan fort , agar terjaga dari pemandangan dan suara yang tak seharusnya dia lihat dan dengar.
Ouh , shitt !
Kedua orang tuanya benar² kelebihan hormon , astaga !

"Son , kapan kau pulang ? Bagaimana keadaan peat?" Tanya mile salah satu pelaku pornoaksi. Tangannya tak lepas , tetap melingkar di pinggang ramping sang suami.

"Manusia yang sedang mabuk asmara memang tuli dan buta , lanjutkan saja , aku akan membawa peat kekamar!" Ucap fort sedikit ketus. Kesel dia tuh pada kedua orang tuanya yang bisa bisanya berciuman dengan panas di depan pintu seperti itu.
Kan fort jadi pengen juga....

"Daddy akan kembali ke US , kau tidak akan memeluk Daddy son?" Tanya apo yang seketika membuat langkahnya terhenti.

"Daddy sudah mendapatkan yang lebih dari cukup dari papa , apa itu kurang..?!" Masih dengan nada kesalnya fort kembali berjalan menuju kamarnya di lantai 2.

"Kamu sih , kan sudah dibilangin sudah dulu , malah makin menjadi..." Ucap apo mencubit main main pada dada mile.

"Siapa suruh kamu sangat menggoda begitu baby , aku sangat candu pada bibirmu ini.." jawab mile yang langsung menyerang lagi bibir ranum yang sudah bengkak itu. Dan suara suara laknat nan jahanam pun kembali terdengar seisi rumah.
Dan sepertinya rencana untuk kembali ke US akan ditunda lagi.

•••

Peat didudukan di atas kasur yang begitu empuk dan lembut dengan perlahan. Bak porselen rapuh yang mudah rusak , fort begitu hati hati tidak ingin membuat peat merasakan sakit.

Baby'or'Daddy? [FortPeat] ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang