🌬️Sebelas☁️

2K 187 21
                                    

Tak terasa sudah satu bulan peat bekerja dikediaman romsaithong menjadi pengasuh 'bayi' besar.
Semua orang yang ada di rumah itu sudah menjadi keluarga kedua bagi peat. Majikannya juga sangat sangat baik terhadap peat. Kemarin adalah hari dimana peat menerima gaji pertamanya disini.
Sesuai perjanjian diawal , bahwa apo memberinya upah sebesar 10jt yang sudah ditransfer ke rekeningnya.
Peat masih tak percaya ia mempunyai uang sebanyak itu sekarang.
Setelah mengirim uang pada orang tuanya didesa juga membayar semua kebutuhannya peat menyimpan sisa uangnya untuk tabungannya dimasa mendatang. Sungguh , nominal segitu sudah lebih dari cukup dari yang dia harapkan sebelumnya , peat sangat bersyukur atas itu.

Hari ini peat sangat lelah , pagi tadi dia pergi ke kediaman romsaithong untuk bekerja hingga pukul 2 siang peat mendapat telp dari noeul bahwa kelas akan segera dimulai. Peat kuliah hingga pukul 5 sore , dan setelah itu mereka memutuskan untuk mengerjakan tugas bersama di rumah sig sampai pukul 10 malam.
Ha~ sungguh hari yang melelahkan.

Peat menggerakan tungkainya sedikit lebih cepat , agar bisa segera sampai diasramanya. Pinggangnya seakan mau patah, otaknya terasa akan meledak , tubuhnya sangat lelah ingin segera tidur dikasur kesayangannya.
Namun perutnya juga berteriak minta diisi , jadi peat memutuskan untuk mampir di toserba yang tak jauh dari asramanya untuk membeli beberapa bungkus mie instant yang kebetulan stock dikamarnya juga sudah habis.

Setelah membayar , peat keluar dan bergegas pulang. Peat memilih jalan sebuah gang namun cukup menakutkan karna pencahayan yang minim. Namun itu merupakan jalan tercepat menuju asramanya. Sebenarnya peat jarang sekali melalui jalan itu , namun entah kenapa malam ini peat ingin lewat gang itu , mungkin karna tubuhnya yang sudah sangat lelah ditambah perutnya yang semakin kuat berteriak , dengan cukup keberanian peat berjalan melewati sunyi dan gelapnya gang. Tungkainya diayun semakin cepat , untuk segera keluar dari gang , tapi...

Bugh!!

Sebuah pukulan yang cukup kuat menghantam kepala belakang membuat peat merasakan pening dikepalanya. Tak lama peat tersungkur dan mata terpejam saat sebelumnya dengan samar matanya melihat siluet seseorang yang berdiri didekatnya sambil memegang balok kayu.

•••

Prankk !!

"Ada apa ini?" Suara kecemasan terdengar saat suara pecah menggema di dapur.

"Baby...
"S-sayang..!" Suara apo bergetar.

"Kau tak apa? Apa yang terjadi?" Mile memeluk suaminya yang masih terlihat terkejut.

"Entahlah , aku tak sengaja menjatuhkan cangkir yang berisi kopi untukmu, tangan ku terasa lemah seketika"

"Sudah sudah , tak apa , biarkan maid nanti yang membersihkan , kita istirahat saja ya.. hari sudah malam" mile berusaha menenagkan apo dan apo menyetujui ajakan mile untuk tidur.

Pagi tiba....
Namun yang ditunggu tunggu belum juga datang.

"Pa.. peat belum datang? Apa papa sudah menghubunginya?" Tanya fort.

"Sudahlah , sebentar lagi dia akan datang , mungkin jalanan macet" itu mile yang menjawab dengan atensi yang tak beralih dari koran.
Meski teknologi sudah canggih , namun mile masih suka membaca berita melalui lembaran koran, itung2 membantu pengantar koran.

"T-tapi tidak biasanya peat terlambat seperti ini?" Ucap fort.

"Setiap hari bertemu , apa kau masih merindukannya , hmm" ucap apo lembut.

"A-aku tidak...

....ya! Aku memang merindukannya dan ingin terus bersamanya" ucap fort dengan tegas yang membuat mile apo hanya bisa menggelengkan kepala tersenyum.

Baby'or'Daddy? [FortPeat] ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang