🌬️Delapan☁️

2.2K 223 18
                                    

"Aku ingin mencium phi peat!"

A-apa?cium?

Peat kembali melototkan matanya saat telinganya kembali menangkap ucapan yang dikatakan fort.
Peat yakin telinganya tak bermasalah. Tapi apa yang baru saja bocah ini katakan.
Dia ingin mencium peat?!.
Y-ya , peat tahu jika bocah yang ada dihadapannya ini adalah seorang pria yang sedang sakit.
Tapi , bagaimanapun juga dia tetaplah pria dewasa dan peat juga pria dewasa.

Shit!

30 detik peat terdiam berusaha mencerna ucapan fort.
Belum juga peat sepenuhnya sadar dari cengo nya, peat kembali dikejutkan dengan fort yang tiba tiba mencium pipinya.

Yeah! , Betul! Kalian tak salah baca.

Fort mencium peat dipipi kanan dan kirinya.

Peat bersumpah , selain ayahnya fort adalah lakilaki pertama yang mencium pipinya.
Sekali lagi peat katakan , dia sadar jika fort sedang sakit, tapi...

Fort tetap seorang pria dewasa.

Setelah mencium kedua pipi peat fort tersenyum lebar hingga menampakkan seluruh gigi depannya.

"Aku sayang phi peat.." ucapnya.

Peat hanya diam dengan mulut sedikit terbuka , tapi ada sesuatu yang tak asing peat rasakan. Sesuatu yang berasal dari dalam dadanya , berdetak sangat kencang. Sebelumnya peat pernah merasakan ini saat pertama kali ia tidur bersama fort. Tidur dalam artian tidur yang sebenarnya. Kalian jangan dulu berfikir yang iyaiya.
Tapi kali ini , itu terasa sangat kencang hingga peat sendiri dengan jelas dapat mendengar suara detakan itu. Apa yang terjadi padaku?

"Phi peat..."

"Phi peat!!" Suara fort yang sedikit keras memasuki rungu dan guncangan pada tangan peat membuatnya sadar sepenuhnya. Peat berusaha menetralkan kembali perasaannya. Akan peat kesampingkan dulu , sekarang ia ingat dengan teman temannya yang sudah lama menunggunya dibawah.

"Phi peat kenapa? Kok tiba tiba wajah phi merah?! Phi sakit!!" Peat hanya menggeleng menjawab ucapan fort. Peat dengan cepat menarik tangan fort untuk segera turun.

"Tunggu dulu..!!" Fort menahan tubuhnya.

"Apa fort"

"Phi belum membalas ucapanku!" Ucapnya , peat mengerenyitkan dahi, namun seketika dia menghela nafas.

"Baik lah , phi juga menyayangi mu fort" ucap peat setenang mungkin dan memberikan senyum manis.

"Benarkah?!"
Peat mengangguk mantab meyakinkan bocah bongsor. Syukurnya fort percaya dan mereka berjalan turun kebawah. Tanpa peat ketahui seseorang sedang tersenyum kemenangan.

•••

"Kau sengaja kan melakukan itu padaku! Katakan apa maksud mu , sialan!"

Baru menapaki beberapa anak tangga peat mendengar suara keributan dari bawah. Peat mendengar suara yang sangat dia kenal.

Ya! Itu suara noeul! Ada apa dengannya? Apa yang terjadi?

Peat mempercepat langkahnya menuruni tangga untuk melihat apa yang terjadi. Dari jauh peat melihat phi boss berdiri sambil bersedekap dada dan noeul yang sedang ditahan oleh sig.

"Kemari kau sialan! Biar ku remukan semua tulang tulang mu! Brengsek!!" Teriak noeul.

"Noeul! Ada apa ini? Apa yang kau lakukan?!" Panik peat saat tiba ketika melihat noeul yang ternyata berteriak dan hendak menyerang boss.
Apa yang terjadi disini? Tapi phi boss nampak santai dan biasa saja. Tapi noeul terlihat sangat marah dan emosi. Apa yang terjadi sebenarnya?

Baby'or'Daddy? [FortPeat] ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang