🌬️Sembilan belas☁️

1.6K 109 16
                                    

Beberapa hari ini , peat selalu diajak oleh fort ke kantornya untuk menemani dirinya bekerja , entah apa tujuan fort melakukan hal itu. Padahal peat sendiri juga banyak pekerjaan tugas kuliah nya yang harus segera di selesaikan.
Namun , seperti biasa , fort dengan keras kepala nya menggunakan kekuasaan nya sebagai bagian dari keluarga rhomsaitong yang terpandang , ia meminta izin pada pihak kampus untuk peat cuti beberapa hari , namun dengan syarat tugas tetap jalan.
Peat sudah tidak tahu lagi dengan jalan pikiran kekasihnya itu.

Setelah beberapa hari berlalu , peat baru menyadari maksud dan tujuan fort memintanya untuk menemaninya di kantor ternyata , ada yang tidak beres pada salah satu karyawan nya.
Lebih tepatnya , karyawan barunya yang bernama rain , yang beberapa Minggu lalu pernah interview langsung pada dirinya.
Fort menjelaskan betapa sangat aneh tingkah laku rain akhir² ini.
Semula semuanya berjalan baik² saja seperti biasanya , namun akhir² ini rain bertingkah aneh.

Mulai dari dia yang membuat kan minuman , entah itu kopi atau teh yang pekerjaan itu seharusnya dikerjakan oleh sekretaris fort , itu pun jika fort sudah minta dibuatkan.
Dia yang merapikan ruangan fort yang seharusnya dikerjakan oleh ob.
Dan yang lebih parah , rain bahkan sudah berani tidur di dalam ruangan pribadi fort,
(Didalam ruangan fort itu ada semacam kamar untuk fort istirahat).

Mengapa tidak dipecat saja jika sudah seperti itu?

Disinilah jawabannya , fort ingin tahu apa sebenarnya yang diinginkan oleh rain , dan siapa dia sebenarnya.
Fort menaruh curiga pada rain dengan segala yang telah dia lakukan.

Jam makan siang pun tiba , peat yang sejak tadi menemani fort sambil mengerjakan tugas kuliahnya , menutup laptopnya.
Dia akan mengajak fort untuk makan siang sebentar , karna peat tahu , setelah ini fort akan ada meeting. Jadi sebelum itu peat harus memastikan kekasihnya untuk makan.

"Phi fort , sudah waktunya makan siang.."
Ucap peat yang masih duduk di sofa.

Fort juga mematikan komputernya , lalu beranjak untuk mendekat pada peat.

"Yes baby , kau ingin makan apa..?"
Tanya fort sambil mencuri satu kecupan di pipi peat.
Peat mengerucutkan bibirnya dengan mata yang melirik ke atas sedang memikirkan makanan apa yang enak , membuat fort semakin gemas dibuatnya.

Cup!

Fort mengecup bibir merah ranum itu singkat namun tidak menjadikannya , lalu didetik berikutnya dia melumat lembut bibir itu dengan sang empu yang masih bingung.

"Kau terlalu menggoda peat , kau tau itu?! Aku terlalu gemas untuk membiarkannya" ucap fort setelah melepas lumatan singkatnya.

"Phi fort , apa yang phi lakukan ?! Ini masih dikantor , bagaimana jika ada yang melihat?" Gugup peat.

"Lalu maksudmu jika tak ada yang melihat kita bisa lebih dari ini , begitu?!"

"Lantas mengapa jika orang melihatnya , toh , kau adalah kekasihku , siapa yang berani melarang ku untuk mencium kekasihku?!" Lanjut fort.

"Bukan begitu phi , tapi....."

Belum selesai peat melanjutkan kalimat nya sudah terpotong dengan lumatan kedua dari fort , walau dengan perasaan gugup dan malu namun peat juga mengikuti irama yang dimainkan oleh fort.
Peat menyukai cara fort menciumnya , tidak kasar begitu lembut namun bisa membuatnya merasakan kenikmatan.

Sekian detik selanjutnya pangutan mereka terlepas bersama dengan hidung dan dahi yang masih menempel satu sama lain.

"Jangan lagi banyak bicara baby , aku sudah lapar saat ini , jangan sampai kau yang menjadi santapan siang ku , hm!"
Ucap fort.
Nafas hangat yang berhembus diwajahnya membuat peat semakin pusing , takut tak bisa menahan gairah yang mencoba memuncah dalam dirinya. Dengan segera peat menyadarkan dirinya untuk kembali keniat awal mereka , yaitu makan siang sebelum hal hal yang "tak diinginkan " terjadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby'or'Daddy? [FortPeat] ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang