10

40 2 0
                                    

"sakit banget ya allah, salah killa apa ya allah perasaan killa udah jadi hamba yang baik huwaa"

"udah kenapa illa lebay ah, udah 2 jam kamu nangis mata kamu udah bengkak bgt itu! Mana mata sipit lg jelek ah kalo gitu"

Bukan nya berhenti akilla makin menangis "AKU ALWAYS PRETTY YA! KAMU AJA YANG JELEK"

"iya aku yang jelek maaf ya, sini sini sama aku sini"

Melihat rose yang merentangkan tangan akilla langsung menyambar tubuh rose, ia memeluk rose sambil ngedumel. Posisi reizan sangat akward disini tak tau mau bertingkah atau berbicara seperti apa namun sepintas ada rasa kesal melihat akilla ya memeluk rose padahal dia calon suami nya.

•masih calon suami juga rei

"mau pulang" reizan menengok akilla dan mengangguk

"ayo kita pulang"

Sesudah mengantar rose kembali ke kosan nya, reizan membalikkan mobil nya untuk kerumah akilla karna disini akilla sudah tertidur dengan keadaan lesu. Sesampai nya di halaman rumah akilla reizan menelphone andreas untuk mengangkat tubuh adek nya yang terlelap

Andreas datang dan segera menggendong adik semata wayangnya itu "terimakasih ya rei udah mau nemenin adek gue, td gue bener² ada kelas mendadak maaf ye ngerepotin"

"sans aja kali, udah gua mau pulang pamit ya sama om-tante assalamualaikum"

"waalaikumsallam hati hati dijalan ya adiks ipar hahaha"

Setelah mobil reizan benar benar tak terlihat baru lah andreas masuk kedalam rumah dan membawa akilla ke dalam kamar nya. Selepas manaruh sang adik dikamar andreas turun kembali kebawah untuk menemani sang bunda berkebun.

"gaskar mana killa nya?"

"killa tidur bun, mata nya sembab banget kasian"

"ya udah kalo gitu, kamu ambilin karung tanah didepan ya? Kuat ga kamu?"

"kuat dong bun cuma karung tanah kok"

"tapi karu-

Belum selesai anessa bicara andreas sudah menghilang dan ketika melihat karung yang dimaksud sang bunda ia benar benar tercengang, karung itu benar benar besar lebih besar dari karung beras. Memutar otak untuk membawa karung tanah ini namun andreas dikejutkan oleh sang ayah

"andreas?"

"huuuy astagfirullah, ayah ngejutin eh kok ayah udh pulang?"

"mager kerja"

"jangan dong bro, nanti guwe sama bidadari mau makan ape"

"makan cinta yng kuberi"

"najis gini amat punya bapack"

"haha udah ah, kamu lagi apa ayah tanya?"

"mau bawak karung tanah segede gabong ini ke-halaman belakang"

"terus nunggu apalagi?"

"nunggu ayah! Pas banget aku ga bisa angkat ni karung sendirian, with ayah lah biar ringan"

"otot doang gede angkat karung gini doang ga bisa"

"heh bapak izan yang terhormat, gini gini juga barbel 100kg terangkat sama gue"

"ya udah kalo gitu bawak ni karung jangan modal ngomong doang"

"dih berdua lah! Kata sayang anak istri, masa bantu angkat karung aja ga mau"

"bukan ga mau tapi ayah-

'astagfirullah'

Terasa aura mencekam dari arah belakang 2 laki laki yang tengah beribut dan mereka langsung refleks melihat ke-belakang, benar saja mereka ber'2 meneguk ludah susah payah karna melihat sang ibunda ratu tengah menatap tajam mereka seakan ingin menguliti

REIZAN|•|AKILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang