Chapter 1

3 2 0
                                    

Berlin 13 Mei,

Gadis lugu tertidur lelap dengan selimut melilit pada tubuhnya seperti kepompong.

Beberapa kali Daddy-nya membangunkan dirinya, ia tetap enggan terbangun. Ia masih sangat nyaman dengan tidurnya.

Kali ini bukannya terdengar suara ketukan pintu tetapi gedoran pintu cukup keras mengusik kesadarannya untuk terbangun.

"Reum wake up now!, Right now!, dalam hitungan satu sampai sepuluh kau tidak terbangun maka Daddy meninggalkanmu".

Menggelindingkan badannnya hingga terjatuh ke lantai. Dengan sempoyongan berlari membuka pintu kamarnya.

Dilihatnya Daddy-nya sudah berdiri melipat kedua tangannya dengan sorotan seakan kesal. Melihat Daddy-nya yang sudah rapi, ia hanya melemparkan cengiran kepada Daddy-nya lalu berbalik berlari menuju kamar mandi.

20 menit berlalu ia sudah lengkap dengan pakaian. Ia melakukannya dengan sangat terburu-buru, takut Dadnya berangkat tanpa dirinya. Akhirnya ia bisa pergi bersama.

~~~

Deef meletakkan bunga yang ia bawah keatas makam didepannya. Hari ini peringatan kematian Areen, istri tercintanya.

Tepat sudah ke lima tahun Areen pergi untuk selamanya dan meninggalkan putri cantik kepada suaminya.

Areen adalah wanita tercantik yang pernah Deef temui. Wanita Dengan mata dan senyuman begitu indah.

Deef ingat jelas sebelum hembusan nafas terakhirnya, Areen masih sempat tersenyum cantik pada Deef dan mengingatkan Deef tetap bahagia dan melanjutkan hidup.

Deef tidak pernah menangis saat mengenang hari kematian istrinya sebab Areen hanya memberi Deef kenangan manis dan bahagia saat bersamanya.

Menurut Deef, dirinya tidak akan bersedih saat mengingat wanitanya, ia hanya perlu tersenyum bahagia mengenang kenangannya.

"Apa kabar sayang?, Kamu sudah tenang disana. Lihatlah putri kecil kita sudah besar menjelma jadi gadis sangat cantik sepertimu. Heheh tentu saja karna kau yang sudah melahirkannya untukku. Terima kasih sayang" Deef tersenyum memandang makam istrinya.

"Mum aku datang bersama Dad. Tenanglah Mom, aku baik-baik saja karna ada Dad menjagaku. Terima kasih Mom karna Mommy sudah memilih Daddy sehingga aku bisa hadir didunia ini. Lihatlah Mom, Dad semakin tampan bukan?. Heheh tentu saja karna ia Dad ku dan suami Mom. Oh iya Mom, sekarang aku sudah menyelesaikan novelku dan sebentar lagi novel keduaku akan rilis. Reum-nya Mommy benar-benar menjadi penulis sekarang, love you more Mom".

Deef berjalan menggandeng tangan putrinya, mereka meninggalkan pemakanan.

"Dad, akan berangkat ke California nanti malam?

"Iya baby, maaf kalau Daddy tidak bisa selalu ada disampingmu"

"It's okay Dad, Daddy adalah ayah terhebat dan terkeren bagi Reum"

Deef langsung menggendong gadisnya dengan gemas. Reum selalu mendapatkan perlakuan manis dari Daddy-nya.

Mereka duduk di kedai Ice Cream, menikmati Ice Cream kesukaan putri kesayangannya. Ice Cream rasa matcha mint adalah favoritenya.

"Sebentar lagi kau lulus baby, kau ingin langsung lanjut kuliah Hem?

"Tidak Dad, aku sudah berencana untuk lanjut menulis dan melamar di perusahaan penerbit. Cita-citaku ingin novelku berhasil di filmkan, aku akan kuliah suatu hari tapi biaya dari jerih payahku, Dad tidak perlu khawatir".

"Buat apa kau punya Daddy hebat dan keren kalau tidak bisa kau andalkan?

"Hemm bagaimana kalau cita-citaku adalah ingin menjadi penulis dan karyaku bisa dilirik lalu lolos di perusahaan tempat Dad bekerja?.

Heal To Be TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang