Junghwan menatap notifikasi grup pertemanan mereka yang sudah mencapai 678 Junghwan rasa ia tak bisa untuk membaca chat, foto, pap random, dan stiker dari teman teman nya itu, jadi ia hanya meng-skip chat nya dan mengarsipkan grup tersebut.
Junghwan sendiri bukan tipe yang malas muncul di grup, namun kalau ia telat mendapatkan informasi atau ia tak bergabung dari awal percakapan ia merasa malas untuk membaca pesan pesan tersebut, apalagi jika berujung stiker.
Suatu nontifikasi mengagetkan Junghwan, membuat ia bangkit dari duduk nya, lalu menatap intens pesan tersebut.
Kakek pemaksa
Apa kabar cucu kakek Junghwan? Em maksud kakek AliaMe
Baik aja kek, kenapaKakek pemaksa
Syukurlah, kalau gitu kamu tidur kakek mau pargoy duluMe
Terserah kakek, yang penting kakek senengJunghwan menghela nafas, kenapa kakek nya berbeda, namun lagi lagi ia menghela nafas berat, pikiran nya hanya tertuju kepada Alia.
Siapa perempuan yang bersama Alia tadi?
Apakah keluarga Alia?
...
"Jadi dia itu siapa lo? " tanya Karina sambil menatap Alia yang mengaduk kopi susu nya dengan lesu.
"Dia itu mantan suami aku, eh mantan bukan" jawab Alia dengan raut bingung
"Lah kan lo yang nikah" heran Karina
"Jadi gini... Dia itu dokter, aku sakit amnesia. Katanya sih dia dipaksa kakek nya nikah jadi dia bohong sama aku bilangnya kita udah nikah padahal bohongan, jadi kemarin kakek ada datang abis itu dia jujur sama aku. Gimana gak sakit hati coba, mana dia larang aku buat pergi lagi ya aku pergi lah ya kali aku mau lama lama sama orang itu, kita kan gak ada hubungan apa apa" Karina hanya mengangguk mendengar penuturan panjang Alia.
"Ya udah, jadi lo sebenarnya masih belum tau nama asli lo? " Alia menggeleng.
"Ckckck, tapi lucu juga ya kalian"
"LUCU APANYA, INI TUH BIKIN SAKIT HATI KARINAAAAA" teriak Alia frustasi
"Tapi kok lo gak sedih sih, kan kejadian nya baru aja" celetuk Karina
"Buat apa nangisin dia, gak guna. Aku cuma kecewa aja selebihnya udah gak gimana gimana walaupun masih galau" ucap nya jujur
'Jir polos bat dah ni anak satu'
"Ya udah nanti bantu lo buat move on" Alia mengangguk semangat
"Okeyy"
...
Junghwan menghela nafas lelah, saat ini ia sedang berada di ruangan nya di rumah sakit, ia baru saja memeriksa beberapa pasien setelahnya ia beristirahat, entah mengapa beberapa hari ini pekerjaan rutin nya menjadi lebih berat dari sebelumnya.
Lagi dan lagi pikiran nya jatuh kepada Alia yang entah di mana keberadaan nya sekarang, kemarin malam saat ia membuka obrolan grup nya, banyak yang mengatakan bahwa mereka seperti pernah melihat Rissa.
Junghwan bukannya tak peduli, tapi ia memang merasa sedang banyak fikiran jadi tak sempat untuk membantu doyoung, ia juga meminta maaf kepada Doyoung dan tentu saja sahabatnya itu mengiyakan dan mengatakan tidak apa apa
Ia selalu bertanya kepada dirinya sekarang, kenapa hanya di tinggal beberapa hari oleh Alia ia merasa ada yang kurang, Sedang Junghwan sendiri tidak memiliki banyak momen bersama, walaupun Junghwan merasa nyaman dengan semua tindakan Alia.
Dan ya, perkataan tempo hari tentang Alia yang bilang bahwa ia menyukai nya, Junghwan juga memikirkan nya.
Apakah ia membuat Alia jatuh hati padanya? Kalau iya, sudahlah Junghwan semakin merasa bersalah sekali kepada Alia.
"Argh bisa gak sih otak gue berhenti mikirin dia! " teriaknya frustasi
"Alia, kamu di mana? "
...
Alia sedang duduk di balkon kamar nya, karina memberikan nya kamar sendiri karena memang kebetulan rumah Karina memliki kamar lebih dari satu.
Ia menatap langit yang sangat gelap, jujur Alia sangat suka ketika langit terang dengan awan putih dan biru langit yang kontras itu membuat Alia tenang, namun sekarang ia juga mulai menyukai benda langit malam apalagi bintang.
Fikiran nya jatuh kepada So Junghwan, kenapa rasanya pria tersebut terlalu tega membuat nya jatuh kepada pesona nya namun harus di terkam kenyataan seperti ini.
Andai semua kejadian itu nyata, maksudnya skenario yang Junghwan buat memang nyata mungkin sekarang Alia masih bersama Junghwan dan mungkin juga mereka mulai terbuka, dan sering bersama.
Ah, sebagai orang yang menyukai Junghwan Alia kangen momen indah nya bersama Junghwan apalagi saat di pasar malam.
Namun tetap saja hati nya tak bisa berbohong bahwa ia juga sangat sakit mendengar kejujuran dari Junghwan walaupun ia sedikit bersyukur bahwa Junghwan dengan sendiri memberi tahu nya tanpa harus Alia tahu dari orang lain.
"Junghwan, andai itu bukan skenario kamu, mungkin sekarang aku udah cinta sama kamu"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Wife [ON GOING] //Junghwan
Teen Fictiondi paksa untuk terus menikah membuat So Junghwan muak, dan berakhir memilih salah satu pasien nya yang terkena amnesia untuk menjadi seorang istrinya. awalnya rencananya ini hanya ia lakukan untuk beberap minggu, namun seiring dengan berjalannya wa...