10

377 39 11
                                    

Junghwan masuk ke dalam rumah di mana teman  teman nya berjanji untuk berkumpul, ia yang paling telat datang walaupun hanya lewat beberapa menit dari jam yang di janjikan, biasa teman nya ini sangat suka datang lebih dulu dari waktu yang di janjikan.

"Eh wan, udah lama ya kita gak ketemu udah gede aja adek gue" ucap seorang pria dengan tubuh pendek.

Tidak pendek sih, tapi Junghwan nya yang terlalu tinggi makanya terlihat pendek padahal tingginya cukup ideal buat seorang pria.

"Iya bang, gue ada kok di rumah sakit lo nya aja jarang sakit makanya gak pernah liat gue" jawab Junghwan

"MAKSUD LO, LO MAU GUE SAKIT?! " teriak nya, sebut saja unyu mungil yang satu ini namanya Hyunsuk, Choi Hyunsuk.

"Gila, Junghwan makin hari makin savage " puji pria yang lebih tinggi dari Junghwan yang tinggi, Alias Haruto.

"Didikan gue tuh" sahut salah satu teman nya bernama Jihoon.

"Ck" semua menoleh ke arah orang yang baru saja berdecak, dia adalah Asahi sang tuan rumah

"Santai Sa, santai" pria berhoodie hitam tersebut mendramatisir suasana dengan menahan tubuh Asahi seolah-olah ia akan berkelahi.

"Lebay lo bang Junkyu" sindir pria pendek kedua bernama Mashiho.

"Biarin wlee" balas Junkyu

"Oh iya kalian gak di marahin istri kalian keluar malem begini? " tanya Jaehyuk

"Woi kita udah gede kali bang" sahut pria di samping Junkyu namanya Yedam

"Istri gue kasih ijin kok, asalkan jangan mabuk katanya gitu" jawab pria yang duduk di pojok yang sedari tadi asik bermain rubik, itu Yoshi.

"Lah polos bener dah nih anak satu" gumam Hyun suk

"Gue belom punya istri gimana dong? " tanya Haruto menoleh ke arah abang abang nya

"Carilah! " celetuk Jeongwoo

"Emang lo kira nyari istri kayak nyari kerikil apa? " tukas Haruto kesal

"Lah bukannya Junghwan masih Jomblo, Asahi juga kan? " tanya Jihoon

"Iya bang" jawab Junghwan seadanya, lalu ia melirik Doyoung yang sedari tadi diam.

Doyoung memang kalem, tapi ini berbeda seperti memiliki beban pikiran padahal tadi saat di telpon seperti baik baik aja.

"Bang Doy, lu kenapa? " tanya Junghwan

"Tau tu Doy, kenapa? " tanya Yedam

"Gue lagi ada masalah" lirih Doyoung

"Yah kenapa, cerita dong" desak Junkyu

"Adek gue kabur dari rumah, udah 2 bulan, gue khawatir sama tuh anak mana dia anaknya polos banget lagi" jawab Doyoung

Ia menatap orang orang di sekitaran sana.

"Gue bisa minta tolong gak, bantu gue cariin adek gue. Walaupun cuma adek angkat tapi gue sayang banget sama dia"

"Lah gue aja baru tau kalo lo punya adek bang" celetuk Jeongwoo

"Gue gak pernah bilang karena bagi gue gak penting"

"Kalo boleh tau kenapa tuh dia bisa kabur dari rumah? " tanya Jaehyuk

"Karena dia tau kalo dia bukan anak dari bonyok gue, makanya dia kabur" mereka menatap Doyoung sedih.

"Jadi, namanya siapa ciri cirinya gimana? " tanya Asahi

"Namanya Rissa, umur nya 22 tahun, badan nya sedagu gue lah, rambut nya panjang sepinggang, ini mungkin susah buat di cari tapi di punya tanda lahir di tengkuk nya, unik banget kayak tahi lalat tapi bentuk hati, bentuk nya sempurna lagi" jelas Doyoung.

"Wah pasti cakep" Hyun suk menggeplak kepala Jeongwoo yang ada di samping nya.

"Ingat Woo istri lo! " sindir Yedam

"Nih bocah ngadi-ngadi aja! " kesal Hyunsuk

"Kalo ketemu, kabarin gue ya! Nanti gue kirim foto nya sama kalian. Gue beneran pusing banget mikirin kabar dia, gue harap sih dia baik baik aja"

"Iya nanti gue kasih info ke elu kalo ketemu"

...

Junghwan sedang berkeliling menggunakan mobil nya sehabis acara di rumah Asahi tadi, entahlah tiba tiba pikiran nya jatuh kepada sosok Alia yang selama 3 minggu terakhir menemani nya.

Ia menggelengkan kepalanya saat ia menyadari bahwa ia baru saja memikirkan Alia.

Junghwan memiliki beberapa alasan kenapa ia sangat takut untuk jatuh cinta, bisa di bilang ia tak pernah dekat dengan perempuan manapun kecuali dalam urusan kerja, bahkan ia punya sepupu perempuan dan ia sama sekali tidak dekat walaupun dalam acara keluarga mereka sering bertemu, bisa di bilang itu adalah adik Jeongwoo yang setahun lebih muda dari Junghwan.

Ia menghentikan mobil nya di depan minimarket, bukan karena ingin membeli sesuatu namun Junghwan melihat sosok yang tidak asing baru saja keluar dari minimarket bersama orang lain.

"Alia... "

Junghwan membuka seatbelt nya dan bergegas turun menghampiri Alia yang sedang berbincang akrab dengan sang teman.

"Alia! " panggil nya, Alia menoleh matanya tak sengaja bertemu dengan Junghwan, segera ia menarik tangan Karina agar segera pergi.

Namun telat, Junghwan sudah berdiri di depan mereka dengan raut wajah yang sulit di artikan, sedang kan Alia masih menatap Junghwan seperti tadi siang, tatapan benci dan kecewa itu yang Junghwan bisa dapat dari raut wajah Alia.

"Kenapa lagi kamu disini? " tanya Alia, lalu ia ingin segera pergi namun Junghwan mencekal tangan nya.

"Saya sudah berkata jujur, tapi bukan berarti saya mengijinkan kamu pergi" ucap Junghwan dengan nada berat.

"Wow wow, bentar bentar, kalian saling kenal? Kalo kalian punya urusan gue bakal pergi, nanti lo bisa susul gue Al, gue tunggu di mobil" ucap Karina.

"Gak usah, aku ikut kamu. Aku gak kenal sama orang ini" Alia manatap tajam Junghwan.

"Lepasin tangan aku" desis nya

"Engga sebelum kamu pulang"

"Aku gak bakal pulang, kita gak punya hubungan apa apa kan jadi untuk apa aku pulang? Jangan egois deh" Alia menyentak tangan Junghwan lalu pergi bersama Karina menuju mobil.

Junghwan hanya dapat menatap Alia dari tempatnya berdiri, ya Alia benar, mereka tak punya hubungan kenapa Junghwan harus repot repot melarang Alia pergi?

Junghwan menatap kepergian mobil Alia, perasaan apa ini? Kenapa rasanya sakit? Bahkan Junghwan merasa ingin mengejar Alia namun pikiran nya seakan menjawab isi hati Junghwan bahwa perasaan nya hanya sekedar merasa bersalah dan ingin bertanggung jawab, ya semoga saja memang seperti itu...

Fake Wife [ON GOING] //JunghwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang