06

121 20 0
                                    

Tapi..















Satu bulan kini berlalu

Ai berdiri di dekat jembatan dengan pakaian yang di penuhi cipratan darah tatapan yang masih datar, di saat tengah tenang merasakan desiran air yang mengalir Makima berdiri disamping nya

"Ai-san, kamu kalah, Angel devil kini kembali dalam kendali ku, dan dia menjadi anjingku" ucap Makima dengan menunjukan sebuah jam milik Ai yang kini menjadi milik Angel
"Apa yang kau lakukan padanya? " tanya Ai dengan nada tenang namun tentu hatinya tak seperti itu

"Mengendalikannya dan dia akan membantu ku mengalah kan Chainsaw" ucap Makima
"Lalu? Kenapa kau mengatakan ini padaku? " ucap Ai sembari pergi sebelum pergi dia berkata
"Aku juga telah menjadikan Aki sebagai Gundevil"
"Aku tidak peduli apa yang akan kau lakukan pada Angel" ucapnya lalu pergi
'Benarkah apa aku benar-benar tak peduli pada Angel? '

Ai lalu tiba di depan apartemen Aki namun disana bukan Apartemen yang dia lihat melainkan hanya sebuah puing-puing saja dan terdapat Denji yang kini telah membunuh Gundevil, 'Gundevil? Aki? '

Ai nampak tak percaya untuk pertama kalinya hatinya merasa kehilangan
"Aki.. " gumamnya dan pergi dari sana, Ai merasa sangat kehilangan Aki padahal saat Himeno mati Ai tak bereaksi sama sekali

Kini Ai menjalani hidup tanpa Angel, sangat sulit baginya bahkan keadaan nya menjadi kacau setiap malam dia jarang sekali tidur, dan saat siang dia sibuk mencari keberadaan Angel, walau ia tau bahwa hanya Makima yang tau tentang keberadaan Angel namun Ai tetap berusaha mencarinya

"Senpai kau terlihat sangat kacau, kantung mata mu juga menghitam" ucap Yoshida dia adalah junior Ai, Ai hanya menganggap nya begitu namun berbeda dengan Yoshida
"Yoshida~ aku merindukan Angel, merindukan segalanya, suaranya, teriakannya, senyumannya, bahkan ciumannya" ucap Ai dengan meminum bir ntar sudah berapa banyak.
Yoshida sedikit kaget, dadanya tiba-tiba terasa sesak
"Senpai kau pernah ngesex dengan Angel? " tanya Yoshida
"Tidak, kupikir ngesex adalah hal paling menyakitkan dari sekian banyak luka" ucap Ai, Yoshida ber oh ria
"Em, senpai apa aku boleh menciummu? Mungkin itu akan mengobati kerinduan mu" ucap Yoshida, Ai melihat Yoshida dari sudut matanya
"Silahkan" ucap Ai, Yoshida merasa senang dan tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Ai.
'Bibir Yoshida terasa hangat seperti bibir Angel, tapi tetap saja itu berbeda'

Malam menunjukkan pukul 00:17

Ai tertidur dalam pelukan Yoshida, Yoshida tak keberatan walau dijadikan sebagai pelampiasan, hampir setiap malam dia menemani Ai, memberinya ciuman dengan penuh cinta
"Angel sangat beruntung ya,karna Ai sangat mencintainya" gumam Yoshida

Lalu pada pukul 00:29

Ai bangun kembali dan melihat Yoshida, Kobeni, Kishibe, dan Denji
"Kalian kenapa kemari? " suara parau Ai membuat semua berbalik.
"Kita akan melawan Makima, tapi tidak sekarang" ucap Kishibe. Ai hanya berucap oh
Dia lalu menuangkan bir dan meminumnya
"Kau sudah terlalu mabuk, jangan terus memerus minum," ucap Kishibe
Ai tak menjawabnya dia lalu mulai mengoceh banyak hal, bernyanyi tak jelas sampai membuat suasana menjadi hangat

"Senpai cobalah untuk tidur" ucap Yoshida
"Ha?! Kau memerintah ku? " tanya Ai dengan nada ngelantur
"Baiklah ayo tidur disini" ucap Yoshida dengan menepuk pangkuan nya Ai yang berada di lantai pun berdiri namun karna mabuk dia berakhir dengan jatuh diatas Yoshida, karna malas bangun pada akhirnya posisinya tetap seperti itu

Hingga esok hari tiba

Ai terbangun dia melihat Denji dan Kishibe tengah mendiskusikan sesuatu namun Ai nampak tak peduli dia pergi kedapur mengambil sebotol air dari pendingin minuman

'Sebenarnya aku tidak peduli pada Angel, benarkah? Mungkin sebenarnya peduli hanya saja aku tak menyadarinya, aku juga sebenarnya tak begitu mencintai Angel, dan mungkin yang kurasakan saat bersamanya itu bukan cinta mungkin hanya rasa nyaman saja benarkah? Jika hanya rasa nyaman harusnya Yoshida juga bisa melakukannya kenapa hanya Angel yang membuat ku merasa nyaman bahkan bahagia, Yoshida memperlakukanku seperti seorang ratu namun aku tak sebahagia saat bersama Angel yang memperlakukan ku seperti seorang Majikan, namun apapun itu aku tidak peduli dan tak ingin peduli ntah Angel akan mati atau tidak aku tidak peduli'

Ditengah renungan nya sebuah bungkus rokok disodorkan Yoshida, Ai menatap Yoshida dan mengambil bungkus rokok tersebut Yoshida lalu duduk di samping Ai, Ai lalu menatap Yoshida membuat Yoshida gugup dan wajahnya berhasil merona, Ai merasa bingung dia lalu menyentuh dahi Yoshida
"Kau sehat? " tanya nya
"Sehat.. " jawab Yoshida
Keadaan kembali hening Ai pokus pada rokoknya sedang Yoshida pokus dengan sebuah buku
"Yoshida kau masih sekolah kan? " tanya Ai yang dijawab anggukan
Hening..
Ai lalu menghela nafas bersamaan dengan asap rokok
'Angel, apa kau baik-baik saja disana? Angel ada banyak hal yang tak aku pahami, jika kau di sini aku akan bertanya, tentang apakah aku mencintaimu? Apakah aku peduli dengan mu'

Sep!

Ai lalu tiba-tiba berada di tempat yang gelap disana ia melihat Time devil tengah duduk di sebuah bangku
"Duduk... Disamping ku... Ai-sama" ucap Time devil, Ai yang merasa bahagia pun duduk disamping Sang devil dan memeluknya dari samping
"Ai-sama... Bodoh... Bego... " celetuk sang devil Ai merasa bingung dan menatap Time devil
"Pertanyaan mu... Itu... Harus.. Kamu.. Sendiri.. Yang... Menjawab"

Tepat setelah mengatakan itu Ai kembali ke posisi dimana dia duduk bersama Yoshida
'Apa maksud nya'






Kami malah berpisah, ruang dan waktu memisahkan kami, aku kehilangan nya, karna aku yang terlalu acuh, hingga tak sadar sesuatu milikku telah hilang.

To be continue

Tertanda - HiraiOikawa
Tertulis -12/12/22

Together Forever ( Angel devil x Fem! Raders) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang