6

104 16 1
                                    



Tok tok tok!

Rakwon yang sedang memakan setangkup roti di mini pantri itu pun mendongak. Sedangkan Junseok yang sedang mengganti baju itu hanya bersikap cuek seolah tidak mendengar apa-apa.


Rakwon segera bangkit dan berjalan memutar untuk bisa mencapai pintu.


Rakwon membuka pintu dan tampaklah Hyunjun dan Junmin.


" Kau lama sekali membukanya, Rockstar." Gerutu Junmin yang langsung menerobos masuk melewati Rakwon yang kini menatap Hyunjun dengan tatapan menuntut jawaban.



" Dia memaksa ikut." Jawab Hyunjun lelah.

" Wahh. Jadi seperti ini kamar dua manusia berkepribadian dingin." Junmin berdecak sembari berkacak pinggang mengamati seisi kamar Junseok Rakwon.


" Hey? Kenapa kalian berdua malah bengong. Ayo masuk." Ujar Junmin saat melihat Rakwon dan Hyunjun masih berdiri di pintu.


" Aroma citrus? Ah. Nyaman disini." Kali ini Junmin menghempaskan bokongnya di sofa, lalu semenit kemudian berjalan ke arah sudut kamar yang full kaca menampilkan view langit dan rindangnya kawasan sekolah elit itu.


" Wahh disini bagus." Junmin berdecak.


Hyunjun bersidekap dada di sebelah Rakwon mengamati tingkah laku Junmin. Sedangkan Junseok melirik mereka dengan tatapan tak suka.


" Jadi mau sampai kapan kau mengomentari kamarku?" Rakwon berucap datar. Junmin yang sedang menatap pemandangan itu pun menoleh ke arah Rakwon yang tampak kesal.

" Tunggu sebentar. Ini momen langka tau. Akhirnya aku bisa melihat isi kamar Pangeran es kita."


" Lalu apa yang kau dapat?" Tanya Hyunjun lagi.


" Rasa puas." Jawab Junmin mengangkat tangannya membentuk pelangi imajinasi.


" Baiklah ayo kita pergi. Hey Junseoka, kau mau ikut bersama kami?" setelah puas kini Junmin menatap Junseok yang sedang duduk di kasurnya sembari mengikat tali sepatu.


Seakan tidak mendengar pertanyaan Junmin, Junseok masih saja fokus pada sepatunya. Junmin pun mendengus, merasa terlalu terbiasa di acuhkan pemuda es itu.


" Kajja!" Ujarnya kepada kedua temannya itu.


*
*
*

Hyunjun dan Rakwon berjalan bersisian sedangkan Junmin berjalan di depannya sembari bersenandung kecil.

" Rakwon?" Panggil Hyunjun.

" Hm?"

" Kau masih membenci Junseok?"

Rakwon menoleh, menatap Hyunjun tak mengerti.


" Apa maksudmu?"

Hyunjun menghela nafas pelan.


" Ku harap kamu tidak terlalu membencinya."


" Aku tidak membencinya." Jawab Rakwon akhirnya. Karna mau bagaimanapun, Sikap Junseok sedikit banyaknya bisa di pahaminya.

" Syukurlah."


*
*
*

" Kalian bergeraklah sebagai satu tim." Junseok menunjuk lima orang, termasuk Rakwon. Tentu saja Junseok yang mengurus permasalahan Basket, karna ia adalah kapten basket sekolah. Jadi Science A merasa sangat percaya diri karna kapten tim basket dan 2 orang anggota inti basket sekolah ada di kelasnya.

Monochrome |Junseok X Rakwon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang