7

102 18 0
                                    


Rakwon melangkah gontai menuju kamarnya yang berada di ujung koridor . Tapi langkahnya tiba-tiba di percepat ketika melihat ibunya yang tampak berdiri tepat di depan pintu kamarnya.


" Eomma!" Seru Rakwon. Lonjakan rasa rindu membuat nada suaranya terdengar berbeda. Sejujurnya, beberapa hari ini ia sulit tidur karna terus-terusan kefikiran ibunya karna seumur-umur, baru kali ini mereka terpisah cukup lama. Tapi untuk menghubungipun Rakwon rasanya terlalu gengsi sehingga ia hanya menahan-nahan rasa rindunya.



Jisoo merentangkan tangannya dan menyambut sang anak tunggal ke dalam pelukannya.



" Eomma datang?"


Jisoo mengangguk.



" Eomma sangat merindukanmu, sayang."




" Ayo masuk." Ajak Rakwon setelah pelukan dari ibunya berakhir.



Setelah berada di kamar sang anak.



" Bagus. Rak betah?" Komentar Jisoo setelah mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar asrama anaknya itu.



Jisoo kini beralih menatap anaknya yang sedang membuka kulkas untuk mencari minuman.



Rakwon membawa sekotak susu pisang untuk ibunya, dan untuk dirinya sendiri ia mengambil cola ke sofa tempat dimana ibunya sekarang berada.



" Idk mom. Lihat saja nanti ke depannya." Jawab Rakwon sembari meminum Colanya. Ibunya pun melakukan hal yang sama.




" Bagaimana roommatemu?"



" Jangan bahas roommate. Dia sama sekali tidak menyenangkan."



" Ah. Ok." Jisoo cepat mengiyakan agar mood anaknya tidak berubah menjadi buruk. Jarang-jarang anaknya terlihat normal begini. Jadi lebih baik Jisoo tak memperpanjang pembahasan tentang roomatenya itu. Sepertinya cerita tentang roommate bukanlah pembahasan yang bagus bagi sang anak.




" Bagaimana makanan disini? Enak?"



" Ya begitulah. Cukup layak untuk di makan."




Jisoo mendengus geli. Anaknya itu benar-benar bermulut tajam.



" Eomma sudah meminta izin kepada pihak asrama untuk membawamu keluar malam ini sayang."



" Memangnya ada apa?"



" Biasa. Pesta peresmian kerja sama perusahaan appamu. Ini kerja sama perusahaan yang pertama semenjak kita kembali ke Korea."



Rakwon mendengus.



" Apanya yang biasa? Apa gunanya juga mengadakan pesta-pesta tidak jelas seperti itu."



" Ck! Anak kecil ikut saja. Kamu kan yang akan menjadi pewaris perusahaan setelah ini."



Rakwon memutar bola matanya malas. Jika seperti ini ibunya tampak menyebalkan berkali-kali lipat.


*
*
*


" Duduklah."



Rakwon dan Jisoo segera duduk di hadapan Taeyong yang tersenyum sekilas ke arah keduanya.


" Maaf kami agak terlambat." Jisoo yang berada di sebelah Rakwon pun berucap. Taeyong mengangguk.



" Tidak masalah. Acaranya baru saja di mulai." Jawab Taeyong.


Monochrome |Junseok X Rakwon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang