Monochrome |Junseok X Rakwon✔

10

Rakwon perlahan membuka matanya, namun matanya kembali terpejam saat bias cahaya lampu masuk menyilaukan pandangannya. Kepalanya teramat sakit dan pandangannya berkunang-kunang.

Setelah cukup lama barulah Rakwon kembali membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah Junseok yang sedang memeras handuk kecil di dalam sebuah wadah.

Rakwon hendak membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi tak ada satupun suara yang keluar dari mulutnya. Hal itu bertepatan dengan Junseok yang menoleh ke arahnya.

" Ah kau sudah sadar?" Ujarnya lalu setelahnya menaruh handuk basah itu di atas dahinya.

" Kau ingin minum?" Tanya Junseok. Rakwon mengangguk pelan.

Pemuda itu meraih gelas yang berisi air putih di nakas. Lalu membantu meminumkan air itu ke Rakwon.

" Minumlah sedikit lebih banyak." Ujar Junseok saat Rakwon hanya menyesapnya sedikit. Rakwon menurut.

Junseok menaruh gelas itu kembali lalu memperbaiki handuk kecil di dahi Rakwon.

" Eomma." Lirih Rakwon. Junseok menatapnya.

" Mau ku hubungi ibumu??" Tanya Junseok.

Rakwon hanya menatap sayu ke arah Junseok. Ia benar-benar tidak berdaya hanya untuk sekedar mengangguk. Tapi Junseok tetap mengambil ponselnya dari nakas lalu menekan tombol home untuk mengaktifkannya. Junseok tersenyum sekilas ketika melihat walpaper layar terkunci ponsel pemuda Seok itu. Lockscreen pemuda itu adalah foto ayah ibunya.

Junseok segera membuka lockscreen dan mencari kontak ibunya Rakwon, Kim Jisoo lalu mendialnya.

Pada dering ke 5 telfon di angkat.

" Hallo sayang? Ada apa?"

Junseok melirik Rakwon yang kini tengah menatapnya.

" Halo nyonya Seok. Ini saya, Oh Junseok."

" Ohh Junseoki. Ada apa nak? Dimana Rak?"

" Rakwon demam nyonya. Jadi dia meminta saya untuk menghubungi anda."

" Astaga! Rak demam? Bagaimana bisa?!"

" Bisakah anda kesini sekarang?"

" Saya tidak bisa nak. Kalau demamnya terus berlanjut saya akan mengirimkan dokter untuk memeriksanya."