8

102 18 1
                                    




Suasana hening menyelimuti mobil yang di kendarai Junseok. Sebelumnya ada insiden Junseok yang menurunkan paksa sang supir pribadi keluarga Jeong yang di tugaskan untuk mengantarnya sampai ke asrama itu di pinggir jalan.




" Keberatan jika kita mampir ke suatu tempat dulu? Aku belum makan seharian."




Rakwon tersentak mendengar nada suara Junseok yang terdengar ramah. Pemuda Seok itu kini menatap Junseok yang kini meliriknya sembari memegang kemudi.


" Sebenarnya ada yang ingin ku tanyakan." Ujar Rakwon.


" Bicaralah."


" Kau punya lisensi mengemudi?" Sedari tadi Rakwon ingin mengatakan hal ini. Tapi aura Junseok yang mencekam mau tidak mau membuatnya sedikit takut.


" Tentu. Aku sudah 18tahun." Jawab Junseok.

Rakwon akhirnya mengangguk. Ia cukup khawatir jika nanti harus berurusan dengan kepolisian.


" Jadi bagaimana? Aku lapar."

Rakwon menoleh. Ia lupa menjawab pertanyaan Junseok.


" Tidak masalah." Jawab Rakwon.


Junseok mengangguk lalu kembali fokus pada jalanan yang ada di depannya.



Tak lama kemudian mobil yang di kendarai Junseok memasuki area restoran yang tidak begitu ramai. Pemuda itu mengisi tempat parkir kosong dan membuka seatbeltnya.


Saat Junseok hendak membuka pintu untuk keluar ia melirik Rakwon yang masih duduk tenang di kursinya.


" Kenapa masih disini?" Tanya Junseok yang kembali duduk dan menatap Rakwon.


" Sebelum pergi ke acara perusahaan, aku dan ibuku pergi ke restoran. Kau saja. Aku akan menunggumu disini." Ucap Rakwon. Junseok menatapnya lebih intens.



" Temani aku."


" Ne?" Rakwon tak mempercayai telinganya.


" Temani aku Seok Rakwon." Ulang Junseok. Rakwon terpaku, setelah sekian lama hidup di bawah satu atap baru kali ini Junseok menyebut namanya.


" Hah baiklah." Ucap Rakwon mengalah. Kini ia melepas seatbeltnya dan ikut turun berbarengan dengan Junseok.


" Ayo." Rakwon mengangguk dan mereka berjalan beriringan.



Mereka kini menempati salah satu meja di sudut restoran yang terbilang cukup kecil itu.


" Tunggu disini. Aku akan memesan. Kau mau apa?" Junseok bangkit dari kursinya.


" Choco frappe."

Junseok mengangguk lalu berjalan menuju counter.


" Bukankah sangat aneh jika aku dan manusia es itu bercakap-cakap dengan santai?" Monolog Rakwon yang keheranan dengan dirinya sendiri.


" Lebih aneh lagi, aku terjebak bersamanya disini. Ini semua karna eomma. Entah apa yang eomma fikirkan saat meminta Junseok untuk menjagaku. Aku bukan anak kecil." Tiba-tiba ia menggerutu. Kini pemuda itu memilih untuk menatap keluar jendela kaca menyaksikan mobil yang berlalu lalang.


Rakwon segera menoleh ketika terdengar decitan kursi dan hentakan pelan nampan di atas meja. Junseok yang datang membawa pesanan itu menaruh minuman Rakwon di depan pemuda yang sedari tadi asik melamun itu.


Monochrome |Junseok X Rakwon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang