12

107 16 1
                                    




Rakwon yang baru saja masuk ke kamarnya dengan seragam sekolah langsung keluar kembali dengan memakai sweater tipis dan celana training. Sore ini pemuda itu di jadwalkan untuk berlatih badminton, karna ia satu-satunya yang bisa bermain badminton dengan baik. Jadi Donghwa mempercayakan olahraga itu kepadanya.




Rakwon yang baru saja keluar dari lift itu mendapati Junseok yang baru saja keluar dari mobil dan hendak melangkah ke pintu utama gedung asrama.



Seperti tak melihat kehadiran Rakwon, Junseok terus melangkah melewati sisi kanannya.



" Jangan terlalu keras berlatih." Suara berat Junseok membuat langkah Rakwon terhenti. Pemuda itu menoleh ke arah Junseok yang masih melanjutkan perjalanannya tanpa menoleh ke arahnya.


" Kau sendiri tidak ikut berlatih, Junseok-ssi?" Rakwon agak mengeraskan suaranya karna Junseok terlihat tengah menekan tombol lift dan langsung melangkah masuk saat pintunya terbuka.


" Aku akan berlatih di dojo." Jawab Junseok sebelum menghilang di balik lift yang menutup.


Rakwon pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju sport center.


*
*
*



Junseok yang hendak menuju dojo itu akhirnya berbelok menuju sport center yang letaknya memang bersebelahan dengan dojo tempat Junseok biasa berlatih taekwondo.


Cukup banyak siswa dan siswi yang berada disana. Karna kini jadwal latihan sebelum kompetisi olahraga itu di atur berdasarkan asrama. Jadi hari ini, seluruh kelas unggulan dari semua tingkatan berada disini.



Junseok berjalan dengan tatapan datarnya melewati orang-orang yang membuka jalan untuknya. Beberapa orang terlihat tersenyum kepadanya meskipun Junseok sama sekali tidak meliriknya. Setelah Junseok berlalu beberapa orang mencengkram dadanya menahan debaran jantung mereka ketika di lewati si pangeran es sekolah. Sebagian besar hanya melongo takjub dan mengikuti arah hilangnya Junseok ke dalam gedung itu. Seluruh siswi tingkat pertama bahkan menatap Junseok tak berkedip, karna mereka benar-benar belum terbiasa melihat pesona kuat Junseok dengan seragam taekwondonya.



Junseok yang menjadi pusat perhatian pun hanya berjalan acuh menuju lapangan bulu tangkis yang berada di sisi kiri lapangan basket, tempat dimana kini Rakwon berada. Pemuda Seok itu tengah berlatih bersama salah seorang murid tingkat 3.


Rakwon yang sedang bermain itu akhirnya menyadari kehadiran Junseok yang berdiri tepat di samping lapangannya, bersidekap dada menatapnya. Beberapa orang siswa dan siswi kini tengah bergerombol tidak jauh dari Junseok berdiri, memperhatikan si siswa populer itu tentu saja.

" Apa yang kau lakukan disana?" Rakwon agak mengeraskan suaranya karna gedung besar itu agak riuh karna senior mereka kini juga sedang berlatih basket.


Junseok memperhatikan gerak gerik Rakwon yang sibuk memukul Shuttlecock itu dengan raketnya.



" Ingin melihatmu bermain tentu saja."


Hening.


Ruangan indoor itu mendadak hening ketika sang Ice Prince berbicara hal yang tak penting untuk pertama kalinya. Bahkan pemain basket yang sedang latihan lay up itu pun ikut berhenti ketika semua orang mendadak terdiam dengan cara yang tidak wajar.

Monochrome |Junseok X Rakwon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang