16

49 5 2
                                        


⚠area banyak typo ⚠
⚠kata kasar(?) ⚠

"Hai, ketemu lagi kita" Sambut ku saat aku masuk ke ruang interogasi, dimana beluien duduk menunduk di sana dengan borgol di kedua tangan nya. Ya, selama dia di tangkap dia benar benar dibuat seperti narapidana

"Sena?, kenapa kamu nangkap aku ? .. Nggak mungkin kamu lakuin ini kan? " Dia menatap ku

"Ck, kamu nggak percaya?, aku cuma mau nanya aja " Aku berjalan dan duduk di depan nya, yg membatasi kami hanya meja yg berwarna abu abu

"Nanya apa kamu sampai giniin aku? " Tanya nya

"Kenapa kamu bunuh kak xevin AKA tuan Jung pemilik perusahaan XVF? " Aku melihat dia menunduk ketakutan. "Nggak perlu takut kalau kamu nggak bersalah " Ucap ku melipat kedua tangan ku di dada dan menyandarkan punggung ke kursi

"Cerita nya panjang, mau aku ceritain? " Dia menaruh kedua tangan nya di atas meja

Flashback on ||||| beluien pov

"Ayah? ... I-itu siapa yah? " Ucap ku sembari gemetaran karena melihat sebuah kapal yg di pegang ayah ku berlumuran darah

"Ikut ayah " Ayah ku menarik tangan ku ke luar dari ruangan itu dan membanting ku ke dinding

"Sakit! Sakit yahh... Hiks " Saat di banting tak sengaja leher belakang ku terbentur hingga terobek

"Kalau kau bilang sama siapa siapa tentang yg tadi! Aku pastikan saat itu juga kau udah nggak ada di dunia ini! " Hanya itu yg aku dengan sementara pandang ku mulai menghilang.

Aku membuka mata ku yg pertama kalian aku lihat adalah lampu yg redup, saat aku ingin turun tiba tiba ayah memasuki ruangan itu
"Ayah maaf kan aku " Aku menangis karena dia hal yg pertama takut dengan ayah dan yg kedua
Kepala ku masih sakit

"Jika kau bergerak berlebihan makan jahitan itu akan terlepas, terpaksa aku menjahit nya kembali " Dia berjalan ke arah ku, aku terkejut apakah ayah menjahit luka ku? Pantas saja sakit 'ibuu aku takut... Andai kau masih ada di sini ayah tidak akan membentak ku hiks ' batin ku

"Kau ingat kan apa yg aku bilang sebelum kau tidur lelap?! " Mata merah yg seperti marah itu membuat ku tampang takut, yg di maksud tidur lelap adalah pingsan

"I-ingat yahh, maafin beluien yah! Maaf yah maaf " Teriak ku saat ayah berjalan ke luar sesudah menaruh nampan makanan, dia mengunci pintu yg terbuat dari besi itu

"Ibu aku rindu ibu... Sikap ayah sesudah ibu pergi berubah menjadi mengerikan hiks! " Tangis ku bertambah pecah saat mengingat masa lalu di mana ibu ku meninggal saat umur ku 5 tahun

Lima hari berlalu dan aku masih terkurung di sini sembari menangis di pojokan

Cklek

"Ayah? " Gumam ku lalu berdiri

"Ayo ikut aku bunuh orang! Ayo! " Ayah ku menyeret ku keluar dan menggendong ku agar aku tidak kabur, ya tadi aku berencana untuk kabur tapi tidak bisa

Tangan ku yg di ikat dan mata ku yg di tutupi kain membuat aku linglung dan ketakutan
"Ayah? Kita mau kemana? "

"Jangan banyak tanya! Kita mau bunuh orang"
Jawab nya

Dua menit kemudian ikatan di tangan ku dan di kepala ku terlepas memperlihatkan seorang pria yg terluka di bagian kaki nya, aku merasa itu adalah luka bekas tembak "ayah dia siapa? "
Tanya ku bingung, kedua tangan nya di ikat dengan rantai yg menjulang tinggi di atas

SEA || Xinlong ||TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang