19

286 43 7
                                    

"Jin Ling..." Jiang Yanli terkejut melihat Jin Ling kembali berpenampilan rapi. Tapi, rambut Jin Ling yang semula panjang, bahkan hampir menyentuh pinggang nya. Kini ia memotong pendek rambut nya. Dan pandangan mata Jin Ling pun menjadi begitu dingin.

"Ya ibu, ada apa?" Jin Ling duduk di kursi lain nya. Pelayan di belakang Jin Ling menuangkan teh kedalam cangkir. Dan kembali mundur setelah melakukan tugas nya.
"Ibu senang kau kembali seperti semula." Jiang Yanli
"Apa yang bisa aku lakukan, walau aku besujud di kaki paman Wei dan Hua. Mereka tidak akan pernah merestui kami." Jin Ling menatap kearah cangkir teh.

"Maafkan ayah Jin Ling, ayah pun tidak bisa berbuat apa apa." Jin Zixuan
"Tidak papa ayah, ayah bisa kah aku belajar tentang kepemimpinan Dominan sekarang?" Jin Ling
"Tentu, ayah akan mengajarkan semua nya kepada mu." Jin Zixuan

Jin Ling kembali menatap teh dalam cangkir nya. Ia ingin segera mewarisi tahta ayah nya. Dan melanjutkan jalinan kerja sama antara Dominan Darat dengan Aliansi Bunga. Dengan begitu, ia tetap bisa melihat Lan Sizhui.

"Luka luka anda sudah mulai mengering, dan anda tidak perlu memin ramuan lagi. Cukup mengoleskan obat saja." Tabib, Lan Sizhui mengangguk.
"Terimakasih." Lan Sizhui

Tabib itu membungkuk sebelum meninggalkan ruangan setelah menyelesaikan tugas nya.

Wen Qiaoling duduk di tepian kasur dimana tabib sebelum nya duduk.

"Bagaimana? Apakah semakin membaik?" Wen Qiaoling
"Em, rasa sakitnya sudah tidak terasa lagi." Lan Sizhui
"Kakak, maafkan aku. Seharus nya saat itu aku menjaga mu." Hua Yuan

"Kau tidak perlu minta maaf adik ku, aku baik baik." Lan Sizhui
"Tapi, bagaimana dengan Jin Ling. Apakah luka nya baik baik saja." Lan Sizhui

"Kak, mengapa kau masih memikirkan tentang dia." Hua Yuan
"Yuan, memang benar nenek Jin Ling telah banyak melukai keluarga kita. Tapi, Jin Ling dan ayah nya adalah orang baik. Kita tidak seharus nya membenci seseorang yang tidak bersalah." Lan Sizhui

Hua Yuan menunduk dalam, ia tau kakak nya benar. Tapi, Yu Ziyuan sungguh sudah menorehkan banyak luka bagi nya dan kedua orang tua nya.

"Aku mengerti kak, tapi aku hanya ingin menjauhkan kau dari bahaya dan melindungi mu." Hua Yuan
"Kalo begitu jadilah kuat agar kau bisa melindungi kakak." Lan Sizhui tersenyum lembut. Hua Yuan tersentak melihat senyuman lembut kakaknya.

Ia mengangguk lalu membalas senyuman kakak nya.

"Pasti kak! Aku akan berlatih lebih keras." Hua Yuan, Lan Sizhui tersenyum sambil mengangguk.

Wen Qiaoling yang sejak tadi terdiam mendengar obrolan kakak dan adik itu diam diam terpesona dengan sikap dan prilaku Lan Sizhui.

'Didikan Dominan Angin, sungguh luar biasa.' Wen Qiaoling

Wei wuxian bersama Hua Cheng yang sejak tadi berada di luar ruangan tersenyum tipis mendengar ucapan Lan Sizhui.

Hua Cheng merangkul pundak Wei wuxian dan keduanya meninggalkan kamar Lan Sizhui.

"Sepertinya, Dominan Angin sungguh mendidiknya dengan sangat baik." Wei wuxian
"Setelah banyak hal yang terjadi padanya. Ia masih bisa melihat sisi baik dari orang lain." Hua Cheng
"Terimakasih Lan WangJi." Hua Cheng mendongak menatap langit.

"Hum???" Lan Sizhui mengerutkan alis nya heran saat melihat ekor kucing tampak melambai lambai di balik semak semak. Karna penasaran ia memegang ekor kucing yang ukuran nya lebih besar dari kucing kebanyakan.

"Hwaakk!" Wen Qiaoling menjerit lalu berdiri. Ia sangat terkejut saat seseorang memegang ekor nya.

"T-tuan muda?! Apa yang anda lakukan di sana.." Lan Sizhui tersentak kaget, lebih kaget lagi melihat bahwa ekor yang ia pegang adalah ekor Wen Qiaoling. Juga, telinga kucing Wen Qiaoling tampak mencuat keluar

Pulau Keajaiban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang