Sudah terhitung 3 hari ini Becky dan juga Freen tidak memikiki waktu bersantai berdua.
Freen sangat sibuk dan Becky sangat memaklumi itu karena istrinya adalah seorang pemimpin perusahan jadi wajar jika sibuk.
Malam ini setelah makan malam Freen segera pergi menuju ruang kerjanya, Becky menatap kepergian sang istrinya dengan wajah yang sulit diartikan.
Sepertinya tiga hari terakhir ini Freen lupa jika Becky sangat susah tidur jika tidak ditemani terlebih dahulu.
Becky kembali kekamarnya, Dia tidak langsung tidur, Becky memilih duduk dibalkon kamar, Dia ingin menemui istrinya, Tapi dia takut jika Freen marah karena pekerjaannya terganggu.
Ditengah dinginnya malam ini, Becky tertidur ditempat duduk yang ada dibalkon, Bahkan tubuhnya mulai menggigil.
Pukul 23.45 Freen baru selesai degan pekerjaannya, Freen sangat lega karena tugasnya yang menumpuk beberapa hari ini sudah selesai
Di merasa bersalah jika mengingat beberapa terkahir ini dia tidak memperhatikan istrinya, Dan dia baru ingat jika istrinya tidak bisa tidur jika tidak ditemani.
Freen segera membereskan mejanya lalu segera pergi kekamarnya, Mata tajamnya terbelalak saaat melihat tidak ada istrinya ditempat tidur.
Fikirannnya mulai berkelana sekarang, dia takut jika istrinya kenapa-napa, saat mengalihkan pandangan, matanya tudam sengaja melihat pintu balkon yang terbuka setengah.
"Becky!!" Freen terkejut.
Freen mendekati tubuh Becky yang menggigil
"Baby bangunlah" Ujar Freen membangunkan istrinya dengan wajah yang terlihat begitu khawatir.
Mata Becky perlahan terbuka, Melihat siapa yang ada didepannya, Becky segera memeluk tubuh orang dihadapannya tanpa menghiraukan rasa dingin ditubuhnya.
"Freen, sudah selesai bekerjanya?" Tanya Becky lirih
"Sudah, Kenapa ada disini hm?" Tanya Freen merasa khawatir.
"Becky tadi ngga bisa tidur, Jadi bencky kesini tapi Becky malah ketiduran" Ujar Becky tetap denga senyum manisnya.
Senyum manis Becky sangat membuat hati Freen merasa nyeri, Walau sedang dalam keadaan seperti ini istrinya tetap tersenyum
"Kembali kekamar ya, Lihatlah tubuhmu sudah sangat dingin" Ucap Freen
Freen segera menggendong Becky menuju tempat tidur, Dia meletakkan tubuh Becky dengan hati hati lalu menyelimuti tubuh mungil istrinya.
"Sebentar ya, Aku akan membersihkan tubuhku" Ujar Freen seraya mengecup kening Becky lalu pergi menuju kamar mandi.
Selesau mandi Freen melihat jika Becky belum tidur, Freen segera kembali ke tempat tidur dab berbarung disebelah istrinya.
"Tidak ingin memelukku hm?" Tanya Freen saat melihat Becky hanya diam.
Becky tidak menyia nyiakan kesempatan, Dia segera masuk kedalam dekapan istrinya.
Tanpa sadar air matanya menetes, Dua sangat rindu perhatian Freen, Tiga hari tanpa perhatian dari istrinya sangat membuat Becky tersiksa.
"Heyy, Kenapa menangis Baby?" Tanya Freen segera menghapus air mata Becky
"Maafkan aku, Maaf telah mengacuhkanmu beberapa hari ini"
Ujar Freen mendekap tubuh istrinya"Becky gapapa, Becky cuma takut Freen ngga sayang lagi sama Becky" Ujar Becky dalam dekapan Freen.
"Tidak!! Apa yang kamu bicarakan, Aku sangat mencintai perempuan manis ini, Sampai mati pun cinta ini tetap ada, Kamu bisa memegang ucapanku sayang" Ujar Freen
Rasa bersalahnya semakin bertambah, Dia bahkan lupa jika istrinya memiliki hati yang rapuh
"Janji?" Tanya Becky
"Janji sayang, jangan berfikir macam-macam, Aku sangat tidak suka itu, kepalamu akan sakit jika memikirkan yang tidak tidak" Ujar Freen seraya mengecup kening Becky.
"Terimakasih" Ujar Becky
"Tidak perlu, Kau istriku" Ujar Freen menatap lekat mata Becky "Sekarang tidurlah, jangan melepas pelukannnya agar tubuhmu kembali hangat" Ujar Freen.
Freen memposisikan diri agar Becky bisa tertidur diatas lengannya, Dia juga memastikan tubuh Becky benar benar tertutup selimut dengan sempurna
TBC