Sesampainya dikamar, Freen meletakkan tubuh Becky diranjang dengan hati hati, Lalu dia ikut duduk disebelah istrinya.
"Sstt, Sudah sayang jangan menangis, Dia tidak akan mengganggumu lagi" Ucap Freen memeluk tubuh sang istri.
"Becky takut Freen" Lirih Becky
"Ada aku, Jangan takut oke, Sekarang istirahatlah" Ucap Freen mengecupi kening Becky.
Saat hendak melepaskan pelukannya pada tubuh Becky, Lengan Freen tidak sengaja menyenggol bahu Becky yang tadi terkena vas bunga membuat Becky mengerang.
"Sayang! Ada apa?! Apakah Prim melakukan sesuatu padamu?" Tanya Freen tetapi Becky tetap diam.
Freen yang khawatir dengan keadaan istrinya pun segera mengecek bahu Becky.
"Sayang? Katakan apa yang telah dia lakukan"
Rahang Freen mulai mengeras, Pastilah dia marah, Bagaimana bisa istri kecilnya ini terluka, Dua saja selalu berusaha selalu melindungi istrinya, dan sekarang istrinya terluka ditangan orang lain.
"Becky ngga papa kok Freen, Ini cuma memar" UJar Becky dengan senyum manisnya
"Tidak ingin ke dokter?" Tanya Freen tetap khawatir
"Ngga Freen, Ini cuma luka kecil" Ucap Becky
Freen menghela nafas sejenak.
"Ya sudah, setelah ini kita tidur, Tapi sebelum itu, Saya akan obati dulu lukanya" Ucap Freen
Freen segera melepas pelukannya, Sebelum beranjak, Dia mengecup kening Becky terlebih dahulu.
••••••••••
"Halo"
'..........'
"Turunkan harga saham perusahan ayahnya, Jangan sampai ada perusahan yang membantunya, Dan satu lagi jangan sampai Prim mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi, Biarkan dia hidup seperti rakyat biasa"
'..........'
"Bagus, Pantau terus jangan sampai lengah"
Freen menutup telfonnya sepihak, Senyum miring terlihat diwajahnya.
"Berani mengusik istriku, Berarti dia juga berani berhadapan denganku, Tidak peduli siapapun itu" Batin Freen dengan mata tegasnya menatap lurus kedepan.
TBC