1 Hari Kemudian
PRANGG
"Jadi kamu yang membuat perusahan papa jadi seperti ini!!" Teriak Papa Prim
"Maafin Prim pah, Tapi Prim sangat mencintai Freen pah" Ucap Prim menunduk
"CINTA CINTA, ITU BUKAN CINTA PRIM! ITU HANYA OBSESI, SEKARANG PAPA HARUS BAGAIMANA HAHHH!! TIDAK ADA SATUPUN YANG MAU MEMBANTU PAPAH, ARRGHHHHH" Teriak Papa Prim memecahkan semua benda yang ada disekitarnya.
"Papah masih punya Liam (adik dari papa Prim) yang bisa membantu kita" Timpal mama Prim
"Saham Liam pun juga ikut menurun, SEKARANG KITA HARUS BAGAIMANA PRIM?JAWAB!!!"
Papa Prim mendekati Prim, Entah setan apa yang merasukinya, Papa Prim menjambak dan memukuli tubuh anak perempuannya itu.
"CUKUP PAH, DIA ANAKMU" Teriak mama mencoba memisahkan.
"DIAM!!! DIA ANAK TIDAK TAU DIRI, DIA MEMBUAT PERUSAHAN YANG AKU BANGUN SUSAH PAYAH MENJADI HANCUR DALAM SEKEJAB!!" Teriak Papa Prim menatap benci kearah Prim.
"Maafin Prim pah hikss, Prim khilaf" Gumam Prim hanya bisa menangis.
"ARRGHHHHH" Teriak Papa Prim memukul tembok.
DISISI LAIN
"Boleh ya Freen, Becky cuma pergi ke taman kota" Ucap Becky memohon pada suaminya.
"Tidak sayang, Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi" Ujar Freen tetap pada pendiriannya.
"Tapi Becky bosen Freen, Becky pengen keluar" Ucap Becky tidak menyerah untuk membujuk Freen
"Tidak Baby"
Mata Becky sudah bersiap mengeluarkan air matanya, Bibirnya sudah melengkung kebawah.
Freen yang merasa tidak ada suara rengekan lagi pun segera menoleh kearah istrinya.
"Heyy kenapa menangis" Ucap Freen sedikit terkejut melihat istrinya akan menangis.
Becky hanya diam, Dia merebahkan diri memunggungi istrinya, 7 hari tidak keluar rumah membuat dirinya merasa sangat bosan, Dia hanya izin untuk pergi ke taman, Tapi istrinya sungguh menyebalkan.
"Baby" Panggil Freen yang masih tetap diabaikan oleh Becky
Freen merasa khawatir dengan keadaan Becky segera membalikkan tubuh Becky agar menghadap dirinya.
"Shhtt, Jangan menangis" Ucap Freen segera memeluk tubuh istrinya.
"Becky bosen Freen" Ucap Becky sesenggukan.
"Pergilah ke taman, Tetapi nanti sore saja dan jangan lama lama" Ucap Freen membuat Becky berhenti menangis.
"Sudah ya, Jangan menangis lagi" Ujar Freen menghapus air mata Becky
"Terimakasih " Ucap Becky menunduk.
Cupp
"Tapi ingat, Kamu tidak pergi sendirian, Ada beberapa penjaga yang akan menemanimu" Ujar Freen setelah mengecup kening Becky
"Tap-" Ucapan Becky terpotong.
"Pergi bersama penjaga atau tidak sama sekali!!!" Ucap Freen mutlak
"Pergi dengan penjaga" Jawab Becky akhirnya
"Good girl, Sekarang aku berangkat dulu oke, Jangan lupakan waktu makanmu" Ujar Freen
"Iya" Ucap Becky mengangguk antusias.
Cupp
"Jika terjadi sesuatu segera hubungi" Ucap Freen mengecup kening Becky
"Iya Freen" Ucap Becky memutar bolanya malas karena istrinya itu terlalu cerewet.
"Hahaha baiklah, aku pergi baby" Ucap Freen lalu pergi
"Hati hati Freen" Teriak Becky ketika Freen sudah menghilang dibalik pintu kamar.
SORE HARI
Becky sudah berada ditaman kota, Dia sangat suka memandang anak anak yang tengah bermain disana.
Tetapi senyum bahagia itu tidak bertahan lama saat matanya tak sengaja melihat 1 anak dengan seragam sekolahnya bermain disana dengan kedua orang tuanya.
Para penjaga yang tau istri tuannya sedih segera mendekati Becky, Agar Becky tidak sedih berlarut.
"Tuan muda, Apakah anda mau dibelikan sesuatu?" Tanya salah satu penjaga
"Eh Becky ingin makan gulali, Bisakah kamu membelikannya?" Tanya Becky dengan wajah lugunya.
"Bisa tuan, Saya akan membelikannya" Ujar salah satu penjaga.
Tak berapa lama penjaga itu datang dengan membawa gulali ditangannya
"Maaf tuan, Ini gulalinya" Ucap penjaga menyerahkan gulali itu pada Becky
"Yeay, Terimakasih" Ucap Becky dengan wajah berbinar
Saat hendak memakan gulalinya, tiba tiba ada anak laki laku yang menghampiri Becky.
"Kakak" Panggil anak itu membuat Becky terkejut
"Ehh?"
"Kakak manis, Anu boleh minta gulalinya ngga?" Tanya anak itu memohon.
"Kamu mau gulali ini?" Tanya Becky yang dibalas anggukan oleh anak kecil tersebut
"Baiklah, Ini buat kamu saja" Ucap Becky menyerahkan gulali ditangannya untuk anak kecil tersebut.
"Bener boleh?" Tanya anak bernama Niel itu antusias.
"Iya, ini ambil"
"Terimakasih kakak manis, Kakak baik sekali, semoga kita nanti bertemu kembali" Ujar anak itu sebelum berlalu pergi dengan gulali ditangannya.
Becky tersenyum memandang anak yang tadi meminta gulali kepadanya sedang bermain dengan temannnya, bisa dia lihat anak laki laki tadi membagi gulali pemberiannya dengan teman bermainnya.
"Tuan mau dibelikan lagi?" Tanya penjaga
"Tidak perlu, Becky udah ngga pengen lagi kok, ini juga mau malam nanti Freen marah kalau Becky belum pulang" Ujar Becky yang dibalas anggukan oleh para penjaga.
TBC