"Namaku.... Akari Tenshouin."
Mendengar hal tersebut, anak yang bernama Shinobu itu terdiam sesaat. Hal itu membuat gadis yang memperkenalkan dirinya sebagai Akari, gugup. Apa dia tahu? Agak wanti wanti dengan reaksi lelaki itu, ia hanya bisa tersenyum gelisah."Oh! Senang bertemu denganmu, Akari!"
"....?!"Diluar dugaan, Shinobu tidak mengetahui siapa dirinya. Atau dia hanya pura-pura tidak tahu supaya sang gadis menurunkan kewaspadaannya?
"Kau ternyata perempuan, ya....Kelas berapa?"
Maksudnya dari tadi Shinobu tidak sadar kalau Akari itu perempuan?!
Demi menjawab pertanyaannya, Akari terlihat berpikir sesaat, mencoba mengingat kelas yang dipilihkan untuknya.
"Hmm... Seharusnya kelas 2-B.""Oh, kalau aku kelas 1-B! Berarti kau setahun lebih tua dariku!"
"Ya.... begitulah." Sepertinya ada cerita dibalik perkataan Akari, namun sepertinya dia sedang malas menceritakannya. Soal kelasnya tidak begitu penting untuk sekarang. Masih ada yang harus dia lakukan. Dan itu adalah menuju ke ruang OSIS.
("Karena aku sudah bertemu dan berkenalan dengannya, tidak ada salahnya aku menanyakan jalan menuju ruang OSIS padanya.")
"Anu, Sengoku. Bisakah kau mengantarku ke ruang OSIS? Aku belum hafal jalan di akademi ini..."
"Tidak masalah! Ruang OSIS tidak begitu jauh kok! Ikuti aku!"
Gadis itu mengangguk tanda mengerti, dan mulai berjalan mengikuti Shinobu memasuki bangunan akademi. Sembari perjalanan, mereka bercakap-cakap ringan.
"Apa aku harus memanggilmu senpai? Karena kau kakak kelasku..."
"Terserah, tapi tidak perlu. Kau boleh memanggilku dengan namaku kok."
"Baiklah! Akari, apa kau tertarik bergabung dengan Ninja Club?"
"Ninja Club..?"
"Sou desu! Klub ini akan membuatmu menjadi ninja terbaik! Setelah aku, tentunya~ Untuk saat ini, anggotanya hanya ada aku sendiri, jadi kami kekurangan anggota! Akan sangat bagus bila kau mau bergabung!"
"...."
"Gimana? Tertarik untuk bergabung dengan Ninja Club?"
".....Soal itu....akan kupikirkan lagi."
***
Akari dan Shinobu terus bercakap-cakap sambil menuju ke ruang OSIS. Dari percakapan mereka, Akari dapat mengetahui lebih banyak tentang Shinobu. Ternyata, dia adalah anggota dari salah satu unit idol di sekolah ini, RYUSEITAI.
Walau sebenarnya, sebelum diberitahu Shinobu, Akari sudah bisa menebaknya. Kenapa bisa? Sebelum masuk ke akademi, gadis itu sudah mencari tahu tentang unit-unit idol yang berasal dari Akademi Yumenosaki. Dan ia sendiri juga merupakan penggemar idol, jadi ia selalu mengikuti kabar mengenai idol-idol sekarang ini. Jadi walaupun dia dirawat inap jangka panjang, ia tidak tertinggal jauh mengenai informasi di dunia idol.
Dan tentu saja, ia tahu soal RYUSEITAI. RYUSEITAI adalah unit idol yang terdiri dari 5 orang, ranger kuning, ranger hijau, ranger merah, ranger biru, dan ranger hitam.
Mereka unit idol yang mengambil konsep superhero, jadi mereka sangat terkenal dan disukai di kalangan anak-anak. Sebenarnya mereka tidak dipanggil ranger sih. Namun ia merujuk kepada anggota RYUSEITAI sebagai ranger karena mirip Power Rangers.Sebenarnya, Akari tidak begitu tertarik dengan RYUSEITAI. Lagipula, usianya sudah enam belas tahun, tentunya tidak lagi tertarik dengan superhero, terlebih lagi dia seorang perempuan. Namun ia mengakui bahwa RYUSEITAI memancarkan aura penuh semangat dan ceria, layaknya superheroes yang diidolakan anak-anak.
Di perempatan lorong, mata violet mungil tersebut tertuju pada seorang lelaki yang sedang berdiri di sana. Tubuhnya terlihat tinggi, rambutnya yang pirang berkilau terlihat indah. Ia tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi entah kenapa....terasa familiar?
Sembari kami berjalan mendekati laki-laki tersebut, ia pun menyadari kehadiran kami.
"Hai, Shinobu~ Apa yang sedang kau lakukan- Oh! Kau membawa seorang gadis yang sangat cantik bersamamu~"Laki-laki yang awalnya menyapa Shinobu itu, langsung mengalihkan perhatiannya ke gadis yang berada di samping Shinobu itu.
"Nona, hatiku berdegup kencang begitu melihatmu. Kecantikanmu tiada duanya di dunia ini~"Tanpa basa-basi, sang buaya darat langsung beraksi.
Akari sih, tidak begitu mempermasalahkan hal itu. Trik murahan buaya darat tidak akan mempan padanya. Asal tidak berlebihan sih, biarkan saja playboy yang ada di hadapannya itu."Boleh aku tahu namamu, nona cantik?" sang buaya dengan senyum menawan dan mata bergairahnya menatap penuh harap gadis yang dia panggil 'nona cantik' itu.
Dengan semangat, ia juga mendekatkan jarak diantara mereka. Dengan begini, Akari bisa melihatnya dengan lebih jelas. Ia mengenakan kaus berwarna hitam pekat dibawah seragamnya, dipadukan dengan blazer biru cerah yang tidak di kancing olehnya. Sebuah kalung berupa sebatang besi kecil tergantung di seutas tali, menjuntai di lehernya. Dari jarak dekat, wajahnya terlihat tampan, mata coklat keabuan bertemu dengan mata violet miliknya. Senyumannya penuh percaya diri dan menggoda. Sekali lihat, siapapun akan tahu bahwa laki-laki ini sangat tampan.
Gadis itu pun tersenyum, dan menanggapinya dengan santai,
"Kau mau tahu namaku?"Menurut sopan santun, sudah seharusnya seseorang langsung memberitahukan nama mereka begitu ditanya. Dan menambahkan Hajimemashite (はじめまして, senang bertemu denganmu) untuk menjaga hubungan baik diantara mereka. Namun Akari memutuskan untuk sedikit 'tarik ulur' dengan playboy ini.
"Iya! Aku benar-benar ingin tahu, nona~ Gadis secantik dirimu, pasti memiliki nama yang cantik juga ♪"
"Hmm~ Bagaimana kalau aku tidak mau memberitahumu? ♪"
"Eehhhhh..."
Akari tertawa kecil melihat reaksi pemuda tersebut. Ia baru saja terlihat memelas, namun sekarang terlihat sangat kecewa, seolah baru putus dengan pacarnya. Ia ingin terus menggodanya, namun sebaiknya ia menyudahinya, dan memperkenalkan diri dengan formal. Kasihan juga Shinobu yang sempat tak dianggap oleh laki-laki ini.
"Haha. Kalau begitu, beritahu aku namamu dulu~ Mungkin aku akan memberitahu namaku setelahnya~♪"
"Cukup adil. Aku Kaoru Hakaze~" laki-laki itu memperkenalkan dirinya.
"Aah, pantas saja terasa familiar! Kaoru Hakaze dari UNDEAD, kan? Ini adalah sebuah kehormatan bagiku~ Aku adalah penggemar UNDEAD~ Senang bisa bertemu dengan idolaku di sini!" Ekspresi gadis itu terlihat gembira dan antusias, layaknya seorang penggemar yang bertemu dengan idolanya.
Kaoru tertegun sejenak, namun akhirnya tertawa. "Hahaha! Ternyata kau fan UNDEAD, ya? Atau fan ku?" Ia mengedipkan sebelah matanya. "Hahahaha, tidak disangka aku bertemu dengan fan ku di sekolah~ Terima kasih, ya~ Kalau begitu, karena kau sudah tahu namaku, sekarang aku boleh tahu namamu kan?"
Senang dan puas mendapat perhatian dari idolanya, ia tersenyum gembira.
"Hahah, baiklah. Namaku Akari..." lagi-lagi ia tampak ragu untuk mengucapkan nama belakangnya. Sama seperti saat Shinobu menanyakan namanya, ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, seolah nama belakangnya itu memikul beban yang sangat berat baginya. "...Akari Tenshouin."Mendengar hal tersebut, Kaoru terkejut. "Hah? Tadi kau bilang...nama belakangmu Tenshouin? Asli? Keluarga Tenshouin pemilik Tenshouin Foundation, satu keluarga dengan Ketua OSIS?"
Akari pun mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan Kaoru yang berturut-turut. Dengan gestur sederhana itu, sudah lebih dari cukup untuk membuat dua anak laki-laki yang bersamanya terkaget-kaget setengah mati.
"HAHHH??!!!"
_____
kalo lagi ada inspiration, nulis jadi cepet~ sampe update 2 bab, padahal bab pertama baru kubikin sore tadi heheyg enstar fan mampir yu, vote juga boleh banget kok ^^ btw kalo ada kesalahan informasi atau penulisan gmn gitu, lsg kasih tau ya, langsung kuperbaiki ◉‿◉
dan bagi yang sudah menyempatkan diri membaca dan vote, arigato~

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐌𝐢𝐧𝐨𝐫𝐞 [ 𝘢𝘯 𝘌𝘯𝘴𝘦𝘮𝘣𝘭𝘦 𝘚𝘵𝘢𝘳𝘴 𝘧𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤 ]
FanfictionDia hanyalah seorang gadis biasa. Dia tidak terkenal, namun juga tidak terlupakan sampai tertinggal dalam bayangan. Dia menyukai idol, itu juga merupakan mimpinya. Namun sejak kejadian dua tahun yang lalu, ia hampir menyerah pada mimpinya. Mau ba...