akhirnya download wattpad lagi wkwkwk
udh terabaikan bgt ni fanfic, jelek juga si, niatnya mau ak hapus, tapi sayang, jadi yaudahlah
ak sebenarnya mau rombak ceritanya, karakter kayanya mau aku ganti tapi personality ama backstory masih mirip(?) cuman kekurangan waktu ama motivasi akibat sekolah 😞
trus kmrn ak ketemu draft yg ak ada bikin taun lalu wkwkw. sayang aja kalo dibuang jadi ak taro sini yah 😋
Entah sudah berapa lama waktu berlalu sejak kehilangan kesadaran. Aku terbangun untuk mendapati diriku di tempat yang asing. Seseorang menanyakan keaadanku dan memeriksaku. Walau aku tidak tahu dia siapa, aku menuruti saja apa yang dia suruh. Minum air, beristirahat.
Yang kuingat, terakhir kali aku berpapasan....atau lebih tepatnya 'meminta tolong' atau memohon kepada sebuah pasangan konglomerat. Aku tidak kenal banyak orang, tapi terlihat dari tempat dan kasur yang kutempati sekarang, terlihat seperti hotel bintang lima. Suami istri yang kutemui itu pasti sangat kaya raya.
Semuanya membingungkan. Bagian dari diriku senang karena tidak harus pulang ke rumah dan bertemu orang tua ku, dan sebagian lagi resah karena berada di tempat yang baru.
Aku hendak memejamkan mataku untuk beristirahat, sampai ketukan terdengar di pintu.
Ketukan itu pelan, seolah sengaja untuk tidak menakutiku. Aku pun bangun dari tempat tidur dan segera membuka pintu.
"Selamat malam."
Mataku melebar, terkejut, tapi segera menyambut orang itu.
"Selamat malam, Tuan. Terima kasih sudah menolong saya."
Ya, pria yang kutemui tadi di pesta, sekarang ada di depan pintu kamarku. Mendengar kata-kataku, pria itu tersenyum lembut dan berkata,
"Oh, jadi kau sudah tahu. Kau anak yang pintar."
Senyumnya profesional, nadanya tulus dan tidak terlihat mempunyai skema tersembunyi. Aku lega setelah mengetahuinya, tapi dia masih asing bagiku, jadi tetap harus berhati-hati. Aku mengangguk pelan, mengembalikan senyum profesional itu.
"Boleh kita bicara sebentar?"
tanyanya.Aku mengangguk dan mempersilahkannya masuk.
Pria itu masih berdiri. Menjaga jarak yang aman denganku. Aku sampai terkejut karena pria ini punya rispek terhadap orang lain. Sesuatu yang jarang kutemui.
"Jadi...bagaimana keadaanmu? Masih ada yang sakit? Apa kau lapar atau haus?"
"Berkat bantuan Anda, keadaan saya sudah jauh lebih baik." jawabku, dan menggeleng saat dia menanyakan soal lapar dan haus.
Pria itu mengangguk, mengerti.
"Namaku Akio Tenshouin. Presiden Tenshouin Zaibatsu."(disclaimer : ini bukan nama asli bapaknya. karena nama bpk nya gk diketahui, ini ngarang ajalah ;-;")
"Namaku Sellia ███ ███"
"Baiklah, nak ...bisa kau ceritakan apa yang terjadi, dan kenapa kau meminta tolong?"
Dadaku sesak begitu mendengarnya. Tapi lebih sesak menahan perasaan untuk tidak menangis dan memberitahunya segalanya.
"Ya." Aku berusaha menguatkan suaraku, dan terlihat tegar walaupun aku tahu mataku sekarang pasti sudah berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐌𝐢𝐧𝐨𝐫𝐞 [ 𝘢𝘯 𝘌𝘯𝘴𝘦𝘮𝘣𝘭𝘦 𝘚𝘵𝘢𝘳𝘴 𝘧𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤 ]
FanficDia hanyalah seorang gadis biasa. Dia tidak terkenal, namun juga tidak terlupakan sampai tertinggal dalam bayangan. Dia menyukai idol, itu juga merupakan mimpinya. Namun sejak kejadian dua tahun yang lalu, ia hampir menyerah pada mimpinya. Mau ba...