- 5 Tahun Lalu
Di mansion keluarga Tenshouin yang besar dan megah, terlihat seorang laki-laki remaja dengan rambut pirang pucat, duduk di salah satu sofa besar dan empuk yang ada di ruang tamu.
Beberapa saat kemudian, ia pun bertanya kepada para pelayan yang ada di sana,
"Kapan Ayah dan Ibu pulang?" tanya Eichi."Nyonya dan Tuan Tenshouin akan kembali dari perjalanan bisnis malam ini. Mungkin sebentar lagi mereka pulang, mohon bersabar, Eichi-sama." jawab salah satu pelayan dengan sopan.
"Eichi-sama, sekarang waktunya minum obat." pelayan pun mengantar Eichi dengan hati-hati.
Eichi hanya menurut, tidak lagi mempertanyakan keberadaan kedua orangtuanya.
***
Eichi mengonsumsi sejumlah obat yang diresepkan dokter dengan patuh dengan bantuan air putih. Obat-obatan seperti sudah menjadi makanan sehari-hari nya.
"Eichi-sama." seorang pelayan menghampirinya, seperti hendak menyampaikan sesuatu padanya.
"Ada apa?" ujar Eichi.
"Tuan dan Nyonya Tenshouin sudah kembali tadi...." Eichi tampaknya terlihat agak senang mendengar kabar tersebut.
"....Mereka memintaku untuk membawa anda menemui mereka." lanjut si pelayan.
Eichi tampak bertanya-tanya. "Apa ada yang mau mereka bicarakan denganku?"
"Sepertinya begitu."
***
Ketukan pelan terdengar di sebuah pintu tinggi.
"Tuan, Nyonya, Saya sudah membawa Tuan Muda." ujar pelayan.
Sebagai balasan, sebuah suara berat dari dalam pun terdengar.
"Masuklah, Eichi."Eichi memasuki ruangan, pelayan yang tadi mengantarnya membungkuk sopan, dan menutup pintu kembali.
Tidak ada satupun pelayan yang ada disana, pelayan tadi juga menunggu di luar. Tampaknya memang ada sesuatu yang penting yang perlu dibicarakan.
"Duduklah." ujar seorang wanita cantik yang merupakan ibunya.
Eichi pun mengalihkan pandangannya kepada orang tuanya yang sedang duduk di sofa empuk dan mewah tersebut, dan....
Alangkah terkejutnya Eichi, melihat seorang anak perempuan yang juga berada di sana.
Anak itu memiliki rambut bergelombang berwarna biru tua dengan sedikit gradasi biru muda yang panjang.
Ia menunduk, membuat poni rambutnya menutupi wajahnya.
Ia duduk di sebuah sofa single, meletakkan kedua tangannya diatas pahanya. Ia mengenakan sebuah gaun berlengan panjang, sampai menutupi seluruh pergelangan tangannya.
Mengapa ayah dan ibunya membawa seorang gadis asing ke sini?
Eichi dan gadis lusuh itu sempat bertatap mata, namun Eichi segera mengalihkan pandangannya. Ada sesuatu tentang anak itu...sekilas, matanya terlihat bagaikan tanpa emosi...
"Eichi, ini S̷̡̲̙̝̱̹͓͂̃̄͋̉̉͘͜͝ͅ3̵̧̧̛̱̘̬͇̲̼͔̞͖̼͂̾̎̉̎́͗͜ẹ̷͔̼̻̯̙̮͓̖̭͙̠͓̫͕̪̓́́̅̑͂̃̎̊́̑̇̑̌̆̅͑̊͝&̶̢̧̢̛̮̺͇̟̻̦͙̭̳͈̟͕̬̹̤̌̋̿̅̓͆̎̊̇̇̓̓̋̓͜#̷̙͓̘͇͓̪̫̞̻̜͈̺́͑͗̐͗̿̕͜l̶̛͓͉̼̱͍̫̹̥̼̦̬̦͍͚͔͈̙̣̏͗͊͒͑͋̾̂̊͒͘͝l̸̨̡̨̫͎͎͈̝̺̺̙̥̆͜&̶̨͈̜̳͖͕͈̩̜̿̌̈́̄͊̑̇̔͠ͅ$̵̛̲̘͈̭̘̇͑̈́̇̽̊͂͑̌̈́̏͛̉͆̓į̶̩̓̾̋̅̒̀̈̀̏̏̒͌͒̓͝͝͝@̸̛͍̹͎̮̫̘̞̝̞̮̤̏̄͛̈́͊͒̌̎̽̓̒̀̿͜ͅ4̸̧̢̧̢̡̘̞̠̦̰̩̦̺̭̲͔̿͂͑̊̑̈́͊̃͝a̴̧̧̠̭͔̹̼̼̬̲̫̎̊̄̈́̿̓͊̌̌̈́̀̀͂̀̚̚̕͝͝, dan mulai

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐌𝐢𝐧𝐨𝐫𝐞 [ 𝘢𝘯 𝘌𝘯𝘴𝘦𝘮𝘣𝘭𝘦 𝘚𝘵𝘢𝘳𝘴 𝘧𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤 ]
FanfictionDia hanyalah seorang gadis biasa. Dia tidak terkenal, namun juga tidak terlupakan sampai tertinggal dalam bayangan. Dia menyukai idol, itu juga merupakan mimpinya. Namun sejak kejadian dua tahun yang lalu, ia hampir menyerah pada mimpinya. Mau ba...