Suara bel yang nyaring terngiang di seluruh penjuru sekolah. Para siswa dengan wajah yang gembira segera bangkit dari tempat duduknya, berbondong-bondong menuju keluar kelas. Sepertinya mereka menuju ke cafeteria.
Akari melihat ke arah teman semejanya. Lelaki bersurai hitam itu masih berkelana di alam mimpi sana. Sepertinya suara bel yang keras masih belum cukup untuk membangunkannya. Ia pun mencoba mengambil inisiatif untuk mencoba membangunkannya. Perlahan tapi ragu, ia meletakkan tangan kurusnya diatas bahu Ritsu, lantas menggoyangkannya dengan pelan agar tidak mengangetkannya. Untuk mendukung usahanya tersebut, gadis itu pun memanggil nama sang pemuda dengan pelan.
"Ritsu... Ritsu...."Usahanya pun berbuah, sang Sleeping Beauty perlahan membuka matanya, lantas melihat penampakan seorang gadis berambut panjang di hadapannya.
Ia mengangkat tangannya, mengusap mata mengantuknya dengan pelan, dan menatap ke arah gadis tersebut.
"Hoahm....Akari-chan?"Ia mengangguk pelan, lantas melepaskan tangannya dari bahu Ritsu. "Sudah jam istirahat, kau tidak makan?" tanyanya.
"Iya ya..." Ritsu mengangkat kepalanya sambil menggaruknya.
Sebelum Akari bisa mengatakan sesuatu lagi, seorang laki-laki menghampiri mereka.
"Hey, Ritsu."Akari pun berbalik, mendapati seorang lelaki berambut magenta, teman sekelasnya yang bernama Mao Isara. Sesaat, netra violet dan hijau muda mereka bertemu. Sampai panggilannya pun dibalas dengan senyuman lebar.
"Maakun~"("Ternyata Ritsu mempunyai nama panggilan untuknya. Mereka pasti sangat dekat.") batin Akari.
Perempuan yang dari tadi diam saja itu, akhirnya disapa oleh Mao.
"Halo, murid baru....Perkenalkan, aku Mao Isara. Aku temannya Ritsu. Terima kasih karena sudah membantu membangunkannya."Untuk membalas perkataan lawan bicaranya, ia pun memperkenalkan dirinya lagi. "Akari Tenshouin. Tidak perlu berterima kasih...aku tidak ingin dia ketiduran dan jadi tidak makan selama jam istirahat..." dibalas dengan anggukan mengerti dari Mao.
"Oh, begitu ya. Kalau begitu, mau ke cafeteria? Karena kau murid baru, pasti belum hafal jalan ke sana. Biar kuantar." Mao yang baik hati dan pengertian itu menawarkan bantuan, karena ia pikir gadis itu mungkin akan kesulitan berada di lingkungan yang masih baru dan asing baginya. Anak yang baik, ya~
Untuk membalas tawaran Mao yang murah hati, Akari pun mengangguk dan tersenyum kecil. "Ya, terima kasih, Isara. Itu akan sangat membantuku."
"Ritsu, kau ikut?" tanya Mao kepada sahabatnya yang suka tidur itu.
"Mmm....Kalian duluan saja." jawabnya.
Mereka berdua pun mengangguk dan berjalan keluar kelas.***
"Jadi....apa kau juga mengambil jurusan Producer?" Mao yang talkative itu membuka pembicaraan diantara mereka berdua dalam perjalanan mereka menuju cafeteria.
Akari menatap ke arah pemuda tersebut. "Jurusan Producer? Jurusan yang baru didirikan itu, ya?"
Mao mengangguk mantap. "Ya. Sebelum kau, ada seorang murid perempuan dari jurusan Producer. Namanya Anzu. Dia temanku, dan dia di kelas 2-A, sekelas dengan 3 orang anggota unitku."
Akari mengangguk mengerti. "Anzu....sebagai murid perempuan yang sama sepertinya, aku jadi ingin bertemu dengannya..."
"Nanti kau akan kuperkenalkan dengannya. Kabar bahwa ada murid perempuan lagi setelah Anzu sudah menyebar luas, kau tahu? Kau langsung jadi terkenal di akademi ini~" tawa Mao renyah.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐌𝐢𝐧𝐨𝐫𝐞 [ 𝘢𝘯 𝘌𝘯𝘴𝘦𝘮𝘣𝘭𝘦 𝘚𝘵𝘢𝘳𝘴 𝘧𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤 ]
FanfictionDia hanyalah seorang gadis biasa. Dia tidak terkenal, namun juga tidak terlupakan sampai tertinggal dalam bayangan. Dia menyukai idol, itu juga merupakan mimpinya. Namun sejak kejadian dua tahun yang lalu, ia hampir menyerah pada mimpinya. Mau ba...