Sampai di rumahnya, Naruto menggendong Sasuke ala bridal style dan menuju ke kamarnya. Nah, di kamar Naruto ada si Menma yang lagi main game di laptopnya. Menma pun menghentikan aktivitasnya tersebut dan memilih untuk melihat keadaan Sasuke.
"Sas, lo kenapa? Cerita sama gue."
Sasuke diam saja. Dia tidak sanggup untuk bercerita. Tanpa banyak basa-basi, Naruto langsung mengobati luka Sasuke.
"Tahan sedikit ya, kalau sakit bilang."
"Iya."
"Men, lontong dong kasihin belanjaan gue ke kaa-san."
Mau tidak mau Menma pun menurut pada Naruto. Setelah memberikan belanjaannya Naruto pada Kushina, dia buru-buru untuk melihat keadaan Sasuke. Dan ternyata, Naruto sudah mengobati Sasuke.
"Sekarang lo cerita Sas. Siapa yang buat lo kayak gini."
Sasuke pun cerita lah apa yang terjadi sama dia tadi. Jujur, dia jadi trauma. Bagaimana tidak, semua lawannya tadi membawa pisau dan juga pistol dan juga lawannya tadi sangat kuat. Mereka benar-benar orang yang sangat berpengalaman dalam hal bertarung. Dan gaya bertarung ala anak sekolah dan gangster itu jauh berbeda.
"Tapi lo menang kan?"
"Iya tahu, tapi...gue masih.."Naruto mengusap air mata Sasuke. Dia tahu, Sasuke pasti ketakutan sekarang ini.
"Udah, tenang aja Sas. Selama ada gue, mereka pasti gak berani nyentuh lo."
"Itu baru lawan anak buahnya loh, belum bos nya,"ucap Menma. "Walaupun lo bisa menang lawan mereka, lo harus tetap hati-hati, cepat atau lambat mereka pasti bakal balas dendam sama lo, apalagi mereka juga ngincer lo."
"HEBI ANJING!"Naruto mengepalkan kedua tangannya. Emosinya yang sedaritadi dia tahan, sekarang berhasil dia keluarkan.
"Naruto udah! Cukup! Jangan marah-marah lagi."Sasuke memeluk Naruto erat. Pelukan dari Sasuke, membuat emosi Naruto sedikit mereda. Dia pun mengecup kening Sasuke. "Udah, jangan nangis. Gue gak marah lagi kok."
"Nah, daripada marah-marah begini, gue bikinin kalian teh hangat ya."
Menma pun ke Dapur untuk membuat teh hangat. Di Dapur juga ada Kushina yang lagi membuat kue. Menma heran, padahal yang dia tahu, Kushina tidak bisa membuat kue. Tapi, Menma berusaha positif thingking aja. Mungkin saja, Kushina melihat tutorial membuat kue. Yah, daripada begitu lebih baik dia kembali ke tujuan awalnya, yaitu membuat teh hangat tadi.
Setelah teh nya jadi, Menma pun memberikan teh hangatnya pada NaruSasu. Setelah minum satu teguk, Sasuke teringat jus yang dia beli untuk Itachi.
"Oh, masalah itu. Tenang aja. Lo bilang ke Itachi, kalau jusnya habis."
"Parah lo nih ngajarin Sasuke bohong."
"Ya gak mungkin kan, Sasuke gue anter pulang dengan keadaan kayak gini? Itachi bisa-bisa marah nanti."
"Itachi gak tahu soal geng hebi?"tanya Menma.
"Enggak,"jawab Sasuke. "Ya bukannya bohong ya. Gue cuma butuh waktu yang tepat buat ngasih tahu."
"Oke. Terus, jusnya diapain nih?"
"Kita minum aja Sas."
"Bilang aja lo mau,"ucap Sasuke sembari minum teh hangatnya.
"Hehe. Iyasih, lo tahu aja Sas. Padahal, gue gak kasih tahu loh. Apa jangan-jangan lo cenayang."
"Nenek lo salto, gue bukan cenayang njing."
"Nenek gue gak salto,"balas Naruto.
"Udahlah, gak usah pada ribut. Mending lo berdua main game yok sama gue,"ajak Menma.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Battle of KHS
FanfictionKonoha High school adalah sekolah khusus pria. disana, ada 2 geng terkuat yang saling berselisih satu sama lain, yaitu Geng Kitsune dari kelas 11 IPS 4 dan Geng Taka dari kelas 11 IPS 5 Namun, Uzumaki Naruto ketua dari geng Kistune menyukai Uchiha S...