-Bukan mereka yang jahat, kamu yang salah masuk rumah-
_𝔃𝓾𝓷𝓪𝓲𝓭𝓪𝓱-
"bentar ya Lia mamah mau nemenin Starla makan dulu, mamah takut dia ga mau makan kalo ga di temenin"
"sebentar ya, papah mau ketemu sama Starla dulu, papah kangen dia"
"bentar...
jangan bawa bawa cerita lain ke dalam cerita ini, jangan bawa bawa karakter lain kedalam cerita ini-!!
FOLOW SEBELUM BACA,KOMEN JIKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN. TERIMAKASIH ☺☺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-aku bukan orang yang kuat, tapi aku juga orang yang lemah.- _Pangestu Putri Lia_
•
•
•
•
"Starla sayang, kamu udah makan hm?." seorang wanita paruh baya yang membawakan sepotong roti dan susu sekarang sedang berada di kamar gadis yang mempunyai wajah yang cantik kini ia tersenyum ketika melihat sang ibu membawa kan roti, ia menggeleng pelan lalu tersenyum, seakan ia sudah menjawab pertanyaan dari Anya.
"Belajar nya nanti lagi yaa, sekarang kamu harus makan. "
"Itu kan tadi sekarang makan yaa. " ucap wanita paruh baya itu sangat lembut, Starla yang mendengar pun hanya mengangguk pasrah dan memakan rotinya.
"Pintar."
* * * 📝
Di kamar yang berbeda ada seorang gadis yang jauh lebih sakit di banding gadis di kamar sebelumnya. Keringat yang membasahi tubuhnya, mata yang sudah memerah akibat banyak menangis, darah yang sudah mengalir sejak tadi di hidungnya kini semakin banyak, rasa ngilu di tubuhnya semakin berasa ketika ia berusaha belajar, ia tak mau jika nilai nya harus lebih kecil di banding starla karena itu lah di mana ia harus mendapatkan cacian dari keluarganya. Ntah sakit apa yang di rasakan nya sekarang intinya ia tidak peduli ia hanya mau nilai nya memuaskan dan sempurna.
"Shh, sial. " ringis nya yang masih manyumbat hidungnya dengan tisu.
Lia yang mempunyai surai cantik ini masih fokus dengan buku dan laptopnya ia tak mendengar suara ketukan pintu. Aldo yang sudah sangat kesal karena pintu yang tidak di bukan pun langsung mendobrak nya kuat hingga membuat mata gadis itu menggerejab kaget, ia menengok ke arah sumber suara itu dan mendapati Aldo putra pangestu yang ia anggap abang itu menatap nya tajam, Lia yang tak ingin keributan terjadi pun langsung menutup laptop nya dan melanjutkan menulis.
"Budek lo. " tanyanya namun Lia tak menggubris dan melanjutkan menulis dengan menahan sakit yang ia rasakan sekarang, untungnya darah yang dari hidung nya sudah berhenti mengalir jadi ia sudah merasa lega karena Aldo tidak tau apa yang terjadi.
"Mau apa lo kesini?." tanya singkat.
"Ini gw bawain martabak. " bukannya ia menolak, tapi sejak kapan seorang Aldo baik kepada nya.