03.

319 325 181
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA, KOMEN JIKA ADA TYPO

Happy Reading📖

-sampai kapan terus menolak realita bahwa tak semua orang menginginkan kehadiran mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-sampai kapan terus menolak realita bahwa tak semua orang menginginkan kehadiran mu.-
_Pangestu Putri Lia_

*  *  *📝

Pagi ini suasana kamar sangat hening ketika seorang gadis bangun dan merasakan seseorang memeluk nya erat, ia melihat ke samping lalu tersenyum seraya hari ini adalah hari di mana kakak nya kembali lagi memeluk nya, jemari kecil yang dulu sering di genggam oleh sang kakak sekarang mengusap rambut kakaknya lembut. Gadis yang berparas cantik ini tak ingin mengganggu kakaknya tidur, mungkin malam tadi adalah malam terberat nya, jadi ia memutuskan jika hari ini ia dan aldo tidak masuk sekolah untuk pergi ketempat yang lebih indah dari pemandangan kota pagi ini.

Bunyi, serta wangi rempah rempah dari dapur kini tercium kuat oleh Aldo, Aldo masih sangat malas untuk bangun tapi ia juga lapar karena semalam ia tidak memakan apapun, ia bangun lalu mandi setelah itu Aldo melihat sang adik masak dengan gembira, senyum nya terukir ketika melihat adiknya yang dulu tidak pernah tersenyum kini adiknya menjadi orang yang hangat. Kakinya melangkah ke meja makan, lalu ia duduk di salah satu kursi dan menangkup pipinya.

"Heboh banget masaknya. " ucapnya yang mendapat kekehan pelan dari Lia

"Semangat dong, karena Lia hari ini mau ngajak abang jalan jalan. "

"Emm gitu, mau jalan jalan kemana sih? , sampe ga mau bangunin abang sekolah. "

"Jalan jalan ke.... Pantai. "

Kini masakan nya sudah matang, lalu satu persatu masakan yang Lia masak tertata rapih di atas meja, membuat mata Aldo berbinar ingin mencicipi semua masakan adiknya.

"Ini apa Li?." tanya Aldo yang penasaran.

"Itu keong racun bang. "

"Ish, Lia!!."  rengek nya kesal, lalu Lia hanya menatap kakanya itu dan tertawa.

"Makan aja, abang ga bakal Lia racun juga. "

"Namanya apa dulu. "

"Namanya itu, sop kaki gajah. "

"Au ah, males sama Lia, ga like. "  Aldo kesal dengan adiknya, lalu ia mulai memakan masakan adiknya itu, jempol tangan nya ia angkat dua menandakan jika masakan Lia adalah masakan terbaik setelah ibu nya meninggal.

"Lo les masak yaa Li. "

"Iya, les sama shef Juna. "

"Kece, kenapa ga ajak?,sapa tau abang bisa pdkt sama tante Lita haha. "

RAPUH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang